Bab 30. 3 - Upheaval of Misunderstanding

61 7 1
                                    

BAB 30 - UPHEAVAL OF MISUNDERSTANDING.

•••

Marchioness of Rosbridge duduk berhadap-hadapan dengan Countess of Grimsbrow muda dengan secangkir cokelat panas di tangan. Hujan telah berhenti menjadi gerimis ringan yang terlihat di luar jendela besar perkebunan. Setelah memarahi pakaiannya yang basah, Marchioness mendesaknya untuk segera berganti gaun kering dan bersikeras untuk mengobrol. Tentang apa yang akan dibicarakan, Saraphine tidak tahu. Ia menjadi sangat gugup dan pemalu saat bersama wanita itu. Duchess pergi mengurusi beberapa urusan dan kembali esok hari, itu menjelaskan ketidakhadiran wanita eksentrik yang selalu menaruh minyak kedalam api.

Marquess tidak terlihat setelah mereka berpisah dan Saraphine menjadi sedikit terganggu oleh tatapan Elliott Releighton. Pria muda itu duduk disudut ruang santai sembari membuka lembaran buku dipangkuannya. Tetapi jelas mata sehitam cerobong asap itu berapa kali tertangkap sedang melirik kearahnya. Darcy tidak terlihat beberapa waktu, Ia biasanya akan menemaninya di ruang santai bersama dengan Duchess membicarakan beberapa penelepon; seberapa beruntungnya mereka melewati seleksi.

Mata cerah teduh mengamati fitur Countess dengan senyum lembut. "Kau terlihat tidak cocok dengan putraku, Miss Hollows."

Ia tidak menanyakan sebagai pertanyaan tetapi sebagai pernyataan kebenaran. Saraphine tidak tahu harus berkata apa lagi untuk mengakui perbuatan buruknya terhadap Marquess.

"Dalam beberapa kesempatan, saya harap anda tidak tersinggung, My Lady."

Marchioness tertawa. "Ah, jangan sungkan!" Katanya memberi Saraphine acungan jempol. "Putraku perlu belajar beberapa pelajaran tentang kerendahan hati. Kadang-kadang ia masih menjadi anak nakal terlepas dari sifatnya selama ini; datar tanpa ekspresi sama sekali. Ia tidak tertarik pada hal semacam season dan di usianya yang dua puluh lima ini, aku berpura-pura untuk tidak mengatakan itu."

Senyum muncul dari wajah Saraphine saat wanita itu mengedipkan mata dan menyeruput coklat panasnya.

"Raphael membeli ini ketika berada di Perancis." Ujar Marchioness, menyesap lagi cairan manis yang mengepul. "Ini adalah perpaduan rasa yang unik, bukan begitu, Saraphine?"

"Ya, My Lady."

"Oh sayang! Jangan memanggilku seperti itu! Kamu adalah Marchioness masa depan." Wanita itu terkikik. "Panggil aku bibi atau panggilan yang menyenangkan saat kita bersama."

"Maaf?"

"Aku sudah mendengar tentang pesta Lady Wickham. Kalian berdua terlihat serasi saat menggendong James kecil; mengira kalian adalah sepasang suami-istri muda."

Saraphine menutupinya dengan senyum kaku. Marchioness masa depan? Entah mengapa telinganya panas mendengarkan kata itu bahkan hanya sekedar membayangkan ucapan yang keluar dari bibir wanita dihadapannya. Itu adalah angan-angan yang tidak akan pernah terwujud sekalipun mereka berusaha keras mewujudkannya.

Melihat reaksi tersebut, wanita itu tertawa kecil. "Jadi, Saraphine. Apakah kau sudah menemukan salah satu penelepon yang menarik perhatianmu?" Tanya Marchioness tidak menghilangkan topik yang mengalir begitu saja. "Aku mendengar estate telah berubah menjadi pasar umum."

"Saya meminta maaf untuk hal itu, saya tidak banyak mengisi kartu dansa yang ditujukkan pada saya karena saya tidak begitu pandai dalam menari. Saya tidak mengira akan menemukan begitu banyak teman baru yang selalu berkunjung setiap hari." Jelas Saraphine mengeratkan genggamannya pada gagang cangkir.

"Apakah Ethan tidak mengajarimu dengan baik?"

"Tidak, His Lordship berusaha untuk memberikan pelajaran terbaik yang ia miliki, bahkan ia mencoba menenangkan ku yang gugup ketika menginjak kakinya berulang kali."

Upheaval Of Peasants Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang