Bab 32 - Upheaval of Return

45 8 0
                                    

Dan sejauh ini, terima kasih untuk kalian semua yang telah membaca cerita ini dan memberikan apresiasi anda! Saya sungguh berterimakasih, dengan setiap dukungan yang hadir, meringankan beban dipundak ini, Sepotong daging kelas a dan kita semua berbahagia di cuaca yang dingin ini!

32 - UPHEAVAL OF RETURN.

•••

Terdapat keputusan ketidaktahuan yang tak terucapkan pada kedua belah pihak setiap kali jalan mereka harus dilintasi selama hari-hari itu. Mereka tidak berbicara satu sama lain dan mengangkat dagu mereka ke arah orang itu setiap kali mereka berjalan melewati satu sama lain. Lebih jauh lagi, ketika mereka berpapasan di perpustakaan, tangannya di belakang punggungnya tampak seperti rusa betina yang terluka.

Perlindungan kuat menampilkan kebencian; harga diri yang terluka, kalah. Mereka telah mengakhiri secapat mungkin dan bahkan mengungkapkan penyesalan pada dirinya sendiri.

Perlakuan diam bekerja seperti doa untuk Countess yang tidak tahu bagaimana harus bertindak terhadap Marquess dengan kekaguman yang baru ditemukannya. Ia berjuang melawan ketidaksenonohan masalah ini dan memutuskan unuk selamanya bahwa dia pasti salah bahkan mulai gila. Bagaimana seseorang membenci dan mencintai seorang pria pada saat yang sama?! Akal sehatnya kehilangan arti jetika sampai pada emosinya untuknya! Astaga, dia bahkan tidak pernah memikirkannya dan sekarang ia merasa seperti orang bodoh karena upaya dilema yang dramatis. 

Marquess di sisi lain, menghindari si rambut merah dengan segala cara yang mungkin bukan karena ia masih marah. Tetapi karena itu membuatnya benar-benar meledak dengan masalah yang tidak pantas untuk dibuat marah! Dia mendengus memikirkan si rambut merah dengan pemburu beruntung yang dibenci. Mengapa dia tidak membuka matanya selebar jembatan Tower Bridge dibawah sungai Thames. Dan mengapa wanita itu membelanya! Tentu saja jika dia sangat menyukainya, ia akan merasakan kepuasan atas ketidaknyamanannya. Memutuskan untuk mencibir wanita itu ketika dia mungkin datang merangkak msninta bantuan di masa depan. Jika dia tidak mau mendengarkannya, baiklah! Nikmati akibatnya, petani bodoh.  

Di depan pintu ruang santai, mereka bertemu untuk menyapa pagi yang cerah. Mengalihkan tatapan darinya dan mulai membentengi diri dari kebencian. Jika Countess mengira Marquess berkeliaran di Istal dan ruang kerja adalah kesempatan yang paling bisa dia dapatkan, namun dugaanya meleset.

Countess dan Marquess membuang wajah setelah melemparkan tatapan permusuhan. Mereka bersama-sama memilih jalur kosong disamping ambang pintu, seakan pemikiran mereka terhubung. Baik keduanya tidak berhasil menemukan jalur yang dapat dilewati karena mereka menghadang satu sama lain.

"Minggir dari jalanku, Petani." Matanya menyipit dingin, masih saling berhadap-hadapan.

"Kau lah yang seharusnya menyingkir, My Lord." Wanita itu berjalan kesisi kanan dan secara otomatis Marquess bergerak kearah yang sama.

"Apakah kau sengaja untuk melakukannya?"

"Aku tidak melakukan apapun!"

Mendecih kasar. "Kau menghalangi jalan."

"Sama halnya denganmu."

"Dan jika kau berkenan, pergi dari hadapanku sekarang juga. Aku cukup tabah menghadapi wajah iblis mu yang kotor, Petani." Katanya menggunakan suara terhalus. "Ucapanku masih berlaku sebelum aku benar-benar mendorongmu menjauh!"

"Tidak perlu repot-repot, My Lord! Aku akan dengan hati-hati pergi dari hadapanmu. Kau tidak mau aura jahat yang kupancarkan melukai harga dirimu, kan?" Dia bertanya dengan tajam, suaranya bergemuruh di tenggorokannya.

Upheaval Of Peasants Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang