Terik senja diufuk barat menyinari ladang rumput ketika Ethan menggiring Albert mengitari kandang. Raut wajah dingin terpatri ketika menarik tali kekang sembari berdiri di hamparan luas rumput setelah selesai melakukan rutinitas harian. Menghindari penganggu yang tidak ingin Ia lihat. Ketidaksenangannya merambat ke aktivitas yang tidak ada hubungannya dengan mengajak Albert. Ia cukup kesal, tentu saja tanpa sepengetahuannya wanita itu menunggangi kuda kesayangannya tanpa belas kasih.
"Seorang wanita; petani yang ku ceritakan padamu tinggal selama musim panas, Kakek ku mensponsori debutan nya di London."
"Seorang wanita?!" Nicholas hampir tersedak, Ia bermaksud berkunjung selama dua hari sejak menghabiskan waktu di perkotaan padat. Asap London menyesakkan dadanya dan ia memerlukan udara segar untuk menyehatkannya kembali.
Keputusan buruk bagi Ethan menjelaskan jika sekarang seorang wanita tinggal bersama mereka, dengan keberaniannya melemparkan sepatu ke punggungnya dan membuat harga dirinya turun secara instan.
"Aku sudah menceritakannya kepadamu, jadi berhentilah bertanya."
"Maksudmu seorang wanita?" Ulang Nicholas mengekspresikan keterkejutannya, hampir tidak bisa menutupi tawa yang akan meledak. "Kau memiliki seorang wanita Di Rumah kakek mu? Wanita cantik yang kita temui di ladang?"
Ethan mengangguk singkat. "Dia hanya menghabiskan setengah musim panas disini sebelum melakukan debutante."
Nicholas menghela napas. "Aku khawatir minat tidak relevan ini membuatmu justru tertarik kepadanya."
"Kau bercanda? Dia iblis, dalam bentuk yang berbeda."
"Ayolah, Ethan. Aku bahkan datang ke sini sendirian hanya untuk menemukan ketenangan tiba lima jam berlalu dengan pemandangan menyenangkan. Dan kau berkata dia adalah iblis?"
Pewaris kekayaan Archibald telah menghadiri bola Masyarakat kelas atas selama lebih dari lima tahun dan menghindari kompromi sampai sekarang. Tetapi beberapa orang dengan imajinasi yang memyimpang percaya dia tidak memahami wanita ton dan pasar pernikahan. Sulit untuk menjelaskan kemustahilan seperti itu karena ia bertanggung-jawab atas pengasuhan dan penawaran dari saudara perempuannya.
Dia ingin menikahi seorang wanita muda yang kaya dan penting, lebih kaya darinya tetapi sayangnya, wanita itu lebih memilih seorang adipati. Jelas, satu-satunya wanita baik di Ton adalah pergi ke pedesaan dan disanalah mereka hidup. Jadi kedatangannya tidak semata-mata mengunjungi teman semasa kecilnya. Nicholas berubah berubah pikiran dan sekarang ingin menikahi seorang wanita dari status berbeda; miskin, hampir seorang gadis desa, jauh dibawahnya, tanpa prestasi.
"Kau sudah dibutakan dengan penampilan menipu dari gadis petani itu."
"Dia cukup manis, rambut merah itu jarang ditemukan di London." Kata Nicholas mengungkapkan minatnya.
"Tidak mungkin." Dengus Ethan menggosok bulu halus Albert. Dia menghabiskan waktu membersihkan tunggangan kudanya dengan beberapa tetesan air dan pelana baru. "Dia hanya gadis tanpa tata krama, berbicara kasar dan berkeliaran tanpa pendamping, kau sudah dibutakan, Archibald."
"Pria mana pun akan berkata demikian, Eth, jika kau memang masih memiliki ketertarikan pada seorang wanita, meskipun hanya sekedar menyukai wajahnya saja."
"Apa kau sedang membicarakan dirimu sendiri?" Satu alisnya terangkat.
"Menilai seseorang dari wajah bukanlah kebiasaanku, Yah. Aku menilai seseorang dari kekayaan mereka." Jelas Nicholas. "Dan disini, Duchess menyerahkan tanggung-jawab untuk mengawasi seorang wanita, kurasa amat luarbiasa jika kau benar-benar tidak tertarik padanya."
"Aku terpaksa."
"Terpaksa? Eth, mengawasi wanita adalah hal menyenangkan."
"Itu kau, bukan aku."
KAMU SEDANG MEMBACA
Upheaval Of Peasants
RomanceTahun ini akan menjadi season yang paling menjanjikan, tapi tidak demikian halnya menurut pewaris Releighton yang merupakan bujangan paling sulit ditaklukkan di seantero London, yang selama ini tak menunjukkan minat sedikit pun untuk menikah. Tapi...