~Qiraat sa'ida~
•>
•>
•>Selesai makan malam, seperti biasa keluarga Al-bashori berkumpul di ruang keluarga untuk mempererat hubungan kekeluargaan.
"Umi, Abah dan semuanya. Ayna ke kamar duluan ya" pamit Humayna.
"Loh mau ngapain Na, masih jam delapan ini" tanya Sinta mencegat.
"Iya sayang, masih jam segini mau ngapain kamu di kamar?" sahut Khadijah.
"Ayna belom sholat isya umi"
"Oowh ya sudah sana sholat dulu"
"Ayna ke kamar duluan asalammualaikum" pamit Humayna setelah itu beranjak dari duduknya menuju kamar.
~ZarNa~
Humayna melaksanakan sholat isya, dan setelah sholat ia berdoa lalu seperti biasa ia duduk di meja belajarnya sembari menatap foto Azhar yang terpotret sedang memegang mic tandanya foto Azhar terpotret di saat sedang manggung.
"Habizar" panggil Humayna menatap foto itu, seolah-olah ia sedang berbicara dengan Azhar sekarang.
"Habizar tau ngga?, Tadi ada orang yang wajahnya mirip sekali dengan kakak loh. Sebenarnya Ayna udah bertemu dua kali dengan beliau. Tapi baru sempat ngomong sama Habizar sekarang hehe" adu Humayna tersenyum manis.
"Namanya kak Alan, sifatnya ngga beda jauh dengan Habizar saat pertama kita bertemu." kekeh Humayna.
"Tapi habizar jangan cemburu yaa, Ayna tetap mencintai kak Azhar. Nama Habizar, sudah terkunci di hati Habina-mu ini. Hingga tidak akan pernah terlepas sampai kapan pun" monolog Humayna.
"Kak Azhar lagi ngapain? Ayna rindu. Jangan lupa mampir ke mimpi Ayna ya, walaupun hanya sebentar. "pinta Humayna menatap foto Azhar dengan lekat lalu mengelus bingkai foto tersebut.
"Hoam.. Ayna mau bobo ngantuk, Habizar juga jangan lupa bobo yaa"
"Eh Ayna lupa Habizar kan memang udah bobo dari lama" lirih Humayna ia menatap langit-langit kamar agar tangisan nya tidak tumpah.
"Asalammualaikum Habizar" setelah mengucapkan salam entah kenapa kantong mata Humayna sangat berat padahal baru jam 8 malam. Dengan cepat ia rebahkan tubuhnya king size ternyamanya.
Dari ambang pintu, ada Haykal yang menyaksikan curhatan Humayna kepada Azhar dari awal hingga akhir. Haykal sempat menangis, secinta itu kah kembaranya hingga belum bisa melepaskan nya sampai sekarang?.
Haykal menghampiri Humayna yang sudah tertidur. Haykal duduk membelakangi Humayna yang tidur miring ke kanan.
"Maafin Iykal Na, Iykal belum bisa menjadi tempat curhat kamu" lirih Haykal.
"Maaf Na, ini belum waktunya kamu tau semuanya." tambah Haykal setelah itu pergi meninggalkan Humayna.
•>
•>
•>Kembali di ruang keluarga mereka sibuk berbincang entah apa yang di bicarakan risol pun tidak tau.
"Hah yang bener kamu kal!" seru Ahmad tidak percaya.
"Haykal serius, Umma sendiri yang kasih tau" jawab Haykal.
"Keterlaluan kamu Arsha!" desis Harits.
"Haykal ayok kita ke rumah Gus Arsha!" ajak Harits dengan tidak sabar ingin sekali menonjok wajah mulus milik Arsha.
"Tapi mas, Arsha udah ngga di sini lagi, dia di pindahkan ke Yaman sama pade Raziq Setelah kejadian kemarin." ujar Sinta memberi tahu.
"Argh! Sial! Kita telat" marah Harits mengacak-acak rambutnya frustasi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Humayna[END]
Подростковая литератураDILARANG PLAGIAT!! Cerita kelanjutan dari TERNYATA AKU SEORANG NING tetapi cerita kali ini akan lebih menceritakan kisah perjalanan Humayna setelah kepergian Azhar. yang belum baca TASN langsung baca saja ceritanya supaya kalian bisa lebih nyambung...