~Qiraat sa'ida~
•>
•>
•>Asalammualaikum Haii risolpers, sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak vote untuk memberi sport risol^^. Makasih
__________
Setelah perbincangan sore ini, Humayna memutuskan untuk kembali ke kamarnya. Ia masuk tidak lupa kamarnya di kunci dan langsung berlari ke tempat meja belajar yang terdapat foto Azhar di sana.
"Habizar... hiks... hiks..." Humayna mulai menangis di depan foto Azhar, tidak lupa ia memeluk boneka bear berwarna biru pemberian dari Azhar dulu.
"Abah jahat, kenapa Abah menjodohkan aku kak.. kenapa??" adu Humayna menangis sesenggukan.
"Habizar.. Ayna pengin menolak perjodohan ini, tapi Ayna sayang Abah, umi. Ayna ngga mau mereka kecewa"
"Wallahi Ayna ngga cinta kak Alan."
"Ayna cuman mau sama kamu kak. Ayna hanya cinta sama kakak. Laki-laki bernama Muhammad imama Azhar Al-Anbiya putra dari Umma Nanda. Yang sudah memenuhi isi hati ini" seru Humayna menepuk-nepuk dadanya dengan keras.
"Apakah benar-benar ngga ada kesempatan untuk Habizar kembali lagi?"
"Ayna, butuh Habizar sekarang"
"Jika waktu bisa di ulang kembali, mungkin Ayna tidak izinkan Habizar menimba ilmu di Cairo"
"Kak Azhar, Ayna cape Ayna pengin nyusul kakak di atas sana" lirih Humayna tanpa sadar menatap langit-langit.
"Tidak akan mungkin kak, perjuanganku pupus begitu saja karena menikah dengan orang lain selain kamu"
Di luar kamar Humayna ada Sinta yang berusaha membujuk Humayna agar keluar dari kamar.
"Asalammualaikum"
Tok...tok..tok...
"Alma buka pintunya!" triak Sinta menggedor pintu kamar Humayna.
"Ini mba Sinta Al!" teriak Sinta lagi.
Humayna yang mendengar teriakan Sinta dari luar kamar, ia segera menghapus air matanya.
"Iya mba sebentar" jawab Humayna membuka pintu kamar.
"Alma! Kamu gak papa kan?" tanya Sinta dengan gelisah, ia tau sekali isi hati Humayna. Pasti sakit rasanya jika ia sedang mencintai seseorang lalu dengan tiba-tiba orang tua menjodohkannya dengan orang lain.
Humayna menggeleng. "Aku gak papa mba!" bohong Humayna tersenyum hambar.
"Bohong kamu pasti habis nangis" ujar Sinta melihat mata Humayna yang sembab dan hidung mancung menjadi merah.
Sinta memasuki kamar Humayna ia tidak lupa menguncinya.
"Ayok cerita sama mba sekarang" ajak Sinta menarik Humayna pinggir king size.
Humayna sudah tidak ada tenaga lagi, ia bersandar di pundak Sinta. "Mba sin..." air mata Humayna kembali menetes dengan deras.
"Iya, katakan Alma. Mba sin siap menerima curhatan dari kamu" titah Sinta.
"Alma gak mau di jodohin" lirih Humayna kembali menangis.
"Mau mba bantu menolak perjodohan ini?" tawar Sinta menggenggam erat tangan Humayna.
Humayna menggelengkan kepalanya. "Jangan mba, Alma ngga mau Abah kecewa." tolak Humayna.
"Hm, kamu serius akan melanjutkan perjodohannya?" tanya Sinta menatap lekat manik mata Humayna.
"Iya mba demi Abah" balas Humayna menggengam tangan Sinta.
"Kata Abah, besok Alan akan ke sini, jadi kamu harus siap-siap yaa"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Humayna[END]
Novela JuvenilDILARANG PLAGIAT!! Cerita kelanjutan dari TERNYATA AKU SEORANG NING tetapi cerita kali ini akan lebih menceritakan kisah perjalanan Humayna setelah kepergian Azhar. yang belum baca TASN langsung baca saja ceritanya supaya kalian bisa lebih nyambung...