~Qiraat sa'ida~
•>
•>
•>Humayna memasuki mobilnya lalu menutup kembali. "Kok lama banget si tadi? Sampe aku ngantri beli seblak belum selesai juga" omel Nadzira.
"Hah! Kamu beli seblak dimana?" pekik Humayna tidak habis pikir dengan sahabatnya satu ini.
"Noh" tunjuk Nadzira ke samping. Ternyata tanpa di sengaja ia palkir di tempat jualan seblak.
"Astaghfirullah ada-ada saja kamu"
"Yok lanjut jalan" printah Nadzira.
"Ina, geng motor tadi itu ngapain kamu? kamu ga kenapa-kenapa kan?"
"Loh emang aku kenapa Iza?"
"Yaa takut aja kamu di tonjok atau di ancam yang enggak-enggak. Kan mereka anak motor pasti prilakunya ngga baik" kata Nadzira bertele-tele.
"Jangan menilai orang lain langsung dengan sisi buruknya Iza" tegur Humayna.
"Mereka baik kok, tadi aja aku kenalan sama mereka"
"What! Masa kok aku ngga di ajak si" rengek Nadzira.
"Kamu kan lagi beli seblak, gimana si" kesal Humayna.
~ZarNa~
Humayna dan Nadzira sampai di mall dan ia berjalan ke arah yang sudah di janjikan bersama Diva dan Syahra.
"Ngga sabar ketemu Iva Ira" ujar Nadzira dengan girang.
"Kira-kira Ira masih sama seperti dulu ngga ya? Mau ngapa-ngapain tergantung dengan Iva" kekeh Humayna membayangkan dulu ketika Syahra selalu mengikuti apa yang di lakukan Diva.
"Hahaha masih inget aja" tawa Nadzira pecah membayangkan se lugunya Syahra dulu.
Tanpa memakan waktu lama, mereka berdua sampai di tempat.
"Ina! Iza!"pekik dua orang tersebut dengan antusias berlari memeluk Humayna Nadzira bersamaan seperti tele tabis. Lebih tepatnya Humayna memeluk Diva, Nadzira memeluk Syahra setelah itu bergantian.
Acara berpeluk-pelukan selesai mereka duduk dan memesan makanan.
"Ya Alloh ngga nyangka kita kumpul lagi" ujar Humayna.
"Ina nikah ngga ngomong-ngomong" Syahra mendengus kesal.
"E-em anu, critanya panjang Ra" jawab Humayna merasa bersalah.
"Jangankan kamu Ra, aku aja yang satu lingkungan ngga tau kalo Ina nikah" sambung Nadzira menyruput minuman.
"Coba dong ceritain Na, kok bisa kamu nikah kita ngga di undang bahkan Iza sampe ngga tau" pinta Diva meminta penjelasan. Humayna mengangguk dan menjelaskan semuanya.
Selesai Humayna memberi tahu, Diva, Syahra, dan juga Nadzira sangat terkejut dengan perjalanan Humayna sebelum menikah dengan Azhar.
"Berarti sebenarnya tuh kak Azhar ngga meninggal?" tanya Diva sangat syok.
"Ngga, kak Azhar amesia saat itu dan Gus Arsha licik mengasingkan kak Azhar dariku dan Menganti nama menjadi Alan. Supaya kak Azhar tidak jadi menikah dengan ku"
"Gila kirain Gus Arsha baik, sopan. Ternyata hatinya busuk" geram Syahra.
"Oiya aku juga pernah denger pas itu santri-santri pada gibah katanya kyai Ahmad mau jodohin kamu sama seseorang, tapi gatau siapa. Pas aku tanya Ning Sinta beliau jawab laki-lakinya bernama Alan. Tadinya aku ga percaya tetapi pas keluarga ndalem panik pergi ke rumah sakit dan aku lihat kamu memakai gaun pengantin mulai dari situ aku percaya jika kamu di jodohkan" sambung Nadzira ikut menimbrung.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Humayna[END]
Teen FictionDILARANG PLAGIAT!! Cerita kelanjutan dari TERNYATA AKU SEORANG NING tetapi cerita kali ini akan lebih menceritakan kisah perjalanan Humayna setelah kepergian Azhar. yang belum baca TASN langsung baca saja ceritanya supaya kalian bisa lebih nyambung...