Azhar or Alan💫

197 15 1
                                    

~Qiraat sa'ida~


[Iykal selalu merindukan senyuman manismu Na. Semenjak Azhar pergi, tidak ada senyuman manis di wajahmu, melainkan kesedihan dan mata sembab yang selalu kamu tampilkan. Kamu selalu tersenyum namun senyuman mu itu palsumu]
-M.Zayyandra Haykal-

"Kak azhar!" seru Humayna dengan mata berbinar.

"Azhar?" tanya pria itu dengan bingung.

"Maaf ukhty, saya bukan Azhar. Saya Alan" ujar pria itu memperkenal kan diri nya.

Humayna menggeleng pelan. "Alan?" lirih Humayna tidak percaya.

"Ngga, ngga mungkin kamu pasti bercanda. Kamu ka Azhar kan?? Habizarku" elak Humayna yang masih tidak percaya.

"Siapa Habizar?" tanya Alan.

"afwan ukhty mungkin anti salah orang" ucap Alan lalu meninggal kan Humayna.

"Ngga aku ngga bakalan salah orang!" Teriak Humayna

"Kak!! Kak Azhar! Tunggu!" panggil Humayna ia harap Azhar mengerjai diri nya, tetapi tidak pria itu benar-benar meninggalkan Humayna sendirian. Ia menatap nanar punggung Azhar ah ralat nya Alan.

"Ayna," panggil Haykal dari belakang Humayna

Humayna menoleh ke arah Haykal ia menangis di pelukan kembaran nya "Iykal.. hiks.. hiks.."

"Kamu kenapa Hm?" tanya Haykal menenangkan Humayna.

"Tadi a-aku liat kak Azhar, tetapi dia bilang namanya bukan Azhar" adu Humayna.

"Iykal...tapi ngga mungkin kalo itu bukan kak Azhar. Wajah nya mirip sekali dengan nyaa" elak Humayna, ia harap Haykal percaya dengan diri nya.

"Azhar? Berarti bukan gue doang yang liat dia. Mukanya memang mirip dia, tetapi kenapa nama nya berbeda" batin Haykal dengan bingung.

"Na.. tenang dulu, siapa tau kamu salah liat. Inget Azhar udah ngga ada" peringat Haykal ia masih percaya dengan prinsip awalnya karena Azhar sudah meninggal karena kecelakaan pesawat.

"Iykal, plis kali ini aja percaya sama Ayna. tadi itu Azhar kak! Habizar ku! Hiks.. hiks.."mohon Humayna mengotot agar Haykal percaya.

"Hust.. udah ya kamu pasti kecapean, ayo ke kasir, setelah itu kita ke rumah Umma Nanda" Haykal mengalihkan pembicaraan nya.

Haykal merangkul Humayna, dan menatap iba kembaran nya.

Jika di lihat akhir-akhir ini Humayna lebih kurusan dan matanya yang selalu terlihat sembab. Ia tau setiap sholat malam Humayna selalu menangis dan masih berharap jika Azhar masih ada di dunia ini.

"Jujur, Iykal selalu merindukan senyuman manismu Na. Semenjak Azhar pergi, tidak ada senyuman manis di wajahmu, melainkan kesedihan dan mata sembab yang selalu kamu tampilkan. Kamu selalu tersenyum namun senyuman mu itu palsumu" batin Haykal, hati nya sangat teriris melihat kembaran nya seperti itu.

Setelah membayar ke kasir kembaran al-bashori langsung pergi ke tempat kediaman Umma Nanda.

"Asalammualaikum Umma" salam Humayna dan Haykal.

Perjalanan Cinta Humayna[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang