~Qiraat sa'ida~
•>
•>
•>Berita Humayna hamil semua warga pesantren sudah tau termasuk sahabat Humayna, saat ini kandungan Humayna memasuki 2 Minggu.
"Ina!!! Demi apapun itu aku rela menangis saat mendengar kamu hamil. Aku seneng banget... Huaaa" seru Nadzira memeluk kencang Humayna.
"Iza jangan gitu Kasian baby ZarNa nya kecempet" tegur Syahra yang berada di samping Diva.
"Ngga nyangka gue, Ina sebentar lagi jadi Umma" pekik Diva mengelus perut rata Humayna.
"Masyaalloh, ta barakallah Al. Saya senang banget mendengar kamu hamil. Jaga ponakan saya sampai lahir ya" ujar Kayfa tersenyum tulus ia memeluk singkat Humayna.
"Iih.. aku jadi malu deh kalo kayak gini"
"Jangan malu dong, ngapain malu?" kekeh Syahra mengelus pelan perut rata Humayna.
"Yaa malu aja gitu" rengek Humayna.
"Habina," panggil seseorang dari belakang suara yang begitu familiar di telinga Humayna, ia beralih menghadap kebelakang.
"Habizar" gumam Humayna.
Azhar tersenyum manis. "aku cariin ternyata kamu di sini" ujar Azhar menghampiri Humayna ia mengusap lembut puncak kepala Humayna.
"Tumben Ngapain nyariin aku?"
"Di cariin Abah, kata Abah suruh siap-siap nanti jam sepuluh pas kita berangkat sowan"
Humayna mengangguk paham. "Oiya, Kayfa nanti ikut sekalian ya" pinta Humayna.
"Kemana?"
"Sowan ke rumah Abuya Raziq. Nanti sekalian latihan Hadrah"
"Berarti mba Sinta juga ikut?"
"Iya beliau ikut"
"Ya sudah saya ke asrama dulu mau ganti pakaian" pamit Kayfa.
"Saya pamit Al, Gus dan semua. Asalammualaikum" ujar Kayfa setelah itu berjalan menuju asrama.
"Ayo sayang kita pulang" ajak Azhar merangkul Humayna.
"Sayang gais" bisik Nadzira ke Diva.
"Hidup gue ngenes banget perasaan dimana-mana ada orang bucin" gumam Diva.
"Kita berdua duluan ya, asalammualaikum" pamit Humayna pergi meninggalkan ketiga sahabatnya ia menggandeng tangan Azhar.
"Habina, sebelum pergi kita ke kamar dulu ya. Aku ingin memberikan sesuatu untuk kamu" ujar Azhar menatap wajah cantik Humayna.
"Jangan di tatap seperti itu"
"Kenapa Hm?"
"Salting" rengek Humayna menenggelamkan wajahnya di lengan Azhar.
"Hahaha ya Alloh Habina.."
Humayna dan Azhar sudah sampai di depan rumah ia melihat Sinta dan Harits sedang duduk di teras rumah.
"Asalammualaikum"
"Waalaikumsalam"
"Udah ketemu Abah kamu Zar?" tanya Harits.
"Sudah mas"
"Bagus lah"
"Ya Alloh na, Azhar ngga bakalan kabur kok" kekeh Sinta yang melihat Humayna dengan nyaman mengandeng lengan Azhar.
"Takut kabur Habizar cari cewe yang lebih cantik dari aku mba" balas Humayna tersenyum jail.
Azhar mencubit hidung Humayna. "ngga bakalan sayang, aku akan selalu bersamamu hingga tua nanti. Aku ngga akan pernah ber pangling dari istriku yang lucu ini"
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Humayna[END]
Подростковая литератураDILARANG PLAGIAT!! Cerita kelanjutan dari TERNYATA AKU SEORANG NING tetapi cerita kali ini akan lebih menceritakan kisah perjalanan Humayna setelah kepergian Azhar. yang belum baca TASN langsung baca saja ceritanya supaya kalian bisa lebih nyambung...