~Qiraat sa'ida~
•>
•>
•>Seperti biasa setelah sholat isya keluarga Al-bashori berkumpul di ruang keluarga karena kebetulan tidak ada jadwal ngaji kitab.
"Abah sebentar lagi kan maulid nabi, Abah ngga ada niatan buat acara maulid nabi di pesantren?" tanya Harits membuka suara.
"Sebenarnya Abah sudah merancang maulid nabi di jauh-jauh hari, cuman belum Nemu hari yang pas" jawab Ahmad.
"Ambil jadwal yang mudah tuh kalo ngga hari Sabtu hari Ahad bah" saran Haykal.
"Kalo misalkan hari Jumat malam kan santri-santri paginya ngga sekolah, dan tamu undangan juga ngga terlalu sibuk. Gimana setuju ngga kalo misalkan acaranya di laksanakan besok hari Jumat malam"
"Kalo itu keputusan Abah, kita manut. Nanti saya sama Azhar, Haykal berbagi tugas untuk menyiapkan semua" kata Harits.
"Mau pake Hadrah apa ngga bah?" tanya Humayna.
"Tim Hadrah kalian bisa ngga? Nanti kalo bisa pake tim Hadrah kamu sama Harits aja na" saran Ahmad.
"Hadrah al-hikmah pasti bisa, kalo beneran besok pagi Ayna ke rumah Abuya Raziq" sambung Humayna memastikan tim Hadrahnya tidak ada halangan.
"Oiya sekalian Abah ikut Na, Abah mau ngasih undangan. Nanti setelah dari kediaman kyai Raziq kita ke tempat kyai Hasyim"
"Jangan keramaian kalo mau sowan cukup perwakilan saja.." saran Khadijah.
"Yang sowan Abah, Ayna, sama Azhar aja umi. Nanti Harits sama Sinta nyiapin proposal"
"Kamu Haykal mau ikut bantuin apa?" tanya Khadijah melirik putra kedua nya.
"Haykal sama anak lion gang nyiapin sound sistem aja. Di jamin aman" jawab Haykal dengan pasti.
"Oiya Sinta, Ayna. Umi minta tolong nanti ke kobongnya Kayfa ya. Sampaikan ke Kayfa nanti mengisi pembacaan surah al-imran ayat 164. Dan kamu Haykal membacakan artinya, kalo Kayfa ngga mau ngomong aja di suruh bunyai. Dan satu lagi Nadzira jadi MC" jelas Khadijah.
"Ga mau! Kok aku si mi, kenapa ngga mas Harits aja" tolak Haykal cepat.
Harits melototkan matanya, apa-apaan adiknya ini amesia atau bagaimana. Nanti kalo dirinya yang membacakan artinya, yang ada istrinya ngamuk.
"Haykal! Apa-apaan kamu" bentak Harits.
Haykal tersenyum menampilkan deretan giginya. "hehehe bercanda mas"
"Sok jual mahal banget kamu, padahal kan suka Kayfa" ledek Humayna.
"Kamu suka Kayfa mas?" tanya Ahmad.
"Kalau iya segera bawa Abah ke rumahnya"
"N-ngga ya bah. Amit-amit cewe kutub Utara gitu ya kali Haykal suka" elak Haykal.
"Sudah-sudah jangan berdebat, Ayna Sinta kalian bisa ke asrama Kayfa sekarang" lerai Khadijah.
"Oke mi, ayo mba" ajak Humayna. Sinta mengangguk.
Sinta dan Humayna pergi meninggalkan ndalem untuk ke kobong Kayfa.
"Mba sin" panggil Humayna.
"Iya kenapa Al?" jawab Sinta.
"Iykal keknya beneran suka Kayfa deh" tebak Humayna.
"Mba sin rasa juga gitu, tapi bagus lah" Sinta yang mendengarnya mendukung semangat.
"Bagus si, Masalahnya, Iza juga suka Iykal" ungkap Humayna dengan lesu.
Sinta sontak memberhentikan langkahnya. "astaghfirullah! Iza temen mu Al?!" Sinta sangat terkejut dengan informasi dari Humayna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjalanan Cinta Humayna[END]
Ficção AdolescenteDILARANG PLAGIAT!! Cerita kelanjutan dari TERNYATA AKU SEORANG NING tetapi cerita kali ini akan lebih menceritakan kisah perjalanan Humayna setelah kepergian Azhar. yang belum baca TASN langsung baca saja ceritanya supaya kalian bisa lebih nyambung...