Sah!💫

168 12 6
                                    

~Qiraat sa'ida~
•>
•>
•>

Asalammualaikum Haii risolpers, sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak vote untuk memberi sport risol^^. Makasih

_______

Setelah kejadian kemarin, 5 hari ini Humayna tidak bertemu dengan Alan. Alan pun tidak main ke pesantren.

Saat ini Humayna sedang mengerjakan tugas kampus nya di ruang keluarga.

"Alan ngga ke sini nduk?" tanya Khadijah berjalan menghampiri putrinya yang duduk lesehan di karpet.

"Ngga ada kabar mi" balas Humayna melirik sekilas Khadijah. Ia sangat sibuk dengan tugas kampus yang tidak selesai-selesai.

"Masih banyak ya tugas kampusnya?"

"Iya umi" lesu Humayna sembari menyender di lengan Khadijah.

"Manja banget si putri umi" ledek Khadijah mengelus-elus kepala Humayna.

"Kepengin mi, mumpung Hanna, Haydar lagi mondok" kekeh Humayna. Yaps Hanna, Haydar dua adik Humayna memilih mondok di pondok pesantren Al-Insan tempat kyai Raziq bersama Hisna dan Husna.

"Pintar sekali modusnya"

"Ih umi gitu banget sama anak sendiri" kesal Humayna.

"Oiya nduk kamu sudah tau kan? Tiga hari lagi kamu menikah" Cletuk Khadijah.

Humayna menghembuskan nafasnya gusar. "iya umi, Ayna inget kok. Memang kenapa?" tanya Humayna tersenyum menatap Khadijah.

"Kamu mau tetep pernikahan ini privat Na?"

"Iya umi, Ayna pengin pernikahan Ayna privat aja. Hanya kerabat yang jadi saksi aja Ayna sudah seneng"

"Iya sudah terserah kamu"

"Oiya umi, selama Ayna mengenal kak Alan, Ayna belum pernah melihat orang tua kak Alan. Kira-kira umi sudah pernah bertemu dengan beliau apa belum?" tanya Humayna dengan janggal.

"Orang tua Alan sangat sibuk sayang, jika kamu ingin melihat insyaalloh di saat ijab qobul nanti orang tua Alan datang"

"Aamiin"

"Setelah menikah nanti kamu akan tetap tinggal di rumah Aminah?" tanya Khadijah.

"Iya umi, tapi insyaalloh Ayna mau bikin rumah Deket rumah bunda, boleh ngga mi?" izin Humayna.

Khadijah tersenyum. "boleh dong sayang, senyaman kamu saja. Umi ngga pernah melarang kamu mau ikut umi atau bunda"

Humayna berbinar ia langsung saja memeluk Khadijah. "Umi baik banget, makasih umi"

"Sama-sama sayang"

~ZarNa~

Tiga hari berlalu, saat ini suasana ndalem pesantren Raudhatul Islam, banyak sekali keluar Humayna yang datang untuk menyaksikan pernikahan dirinya. Mulai dari keluarga kecil hingga besar.

Humayna berada di kamarnya di temani dengan Sinta dan Aminah.

"Bunda" panggil Humayna.

"Jantung Ayna ngga aman" adunya.

"Masyaalloh, deg degan ya mau jadi istri seseorang" kekeh Aminah mengelus pundak Humayna.

"Bun, jujur Ayna belum siap dengan pernikahan ini" lirih Humayna.

Aminah memudarkan senyumannya ia memeluk putrinya lalu mengelus pelan pundaknya untuk memberikan Humayna kekuatan.

"Bunda tau kak, tapi bunda yakin putri tangguh bunda ini bisa menerima perjodohannya dengan lapang dada"

Perjalanan Cinta Humayna[END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang