32. 𝓕𝓵𝓪𝓼𝓱𝓫𝓪𝓬𝓴🔻

288 55 0
                                    

▫️◽◻️🌼◻️◽▫️
HAPPY READING
▫️◽◻️⬜◻️◽▫️

"Kirim orang buat bersihin TKP, sekaligus jika perlu beli bar ini sekalian" ucap Bulan kepada Velix sambil berjalan masuk ke mobil.

"Ba..baik No..Nyonya" _ucap Velix gugup.

Aura Bulan kali ini benar-benar tidak bersahabat, tatapannya tajam seperti ingin memangsa apapun yang dilihatnya.

Bulan masuk ke mobil, dipangkuan nya terdapat jasad Oma nya yang tidak berdaya.

Sementara Lan dan Dario berada di mobil para bodyguard.

Di usap nya rambut Oma Inara dengan lembut, membuat Bulan teringat awal pertemuan mereka dan bagaimana awalnya bekerja menjadi seorang Mafia..

.
.
.

Flashback 💭

Saat Bulan masih kelas...10
Dimalam hari...

"Kalian duluan aja! gue mau muter-muter dulu" ucap Bulan kepada teman-teman nya saat berada di sirkuit balap liar.

"Serius lo tengah malem gini?" _Ghaida.

"Iyha"

"Hati hati di culik setan lo" ucap Chindi tersenyum jahil.

Plakk

"Anjir" keluh Chindi.

Jessy memukul kepala Chindi.

"Yang ada setan yang takut sama kakak gue"

"Iya sih, tapi gak usah mukul juga kali!"

"Kelepasan" Jessy cengengesan tanpa dosa.

"Yaudah kita balik dulu" Pamit Sesil saat semua sudah siap pergi.

"Yoi"
.
.

Bulan mengendarai montor nya dengan kecepatan sedang, menikmati kedinginan malam, dan suara sunyi.

Dorr....
Dorr....

Ia mendengar suara tembakan berkali-kali..

Bulan melihat seorang perempuan yang tubuhnya bersimbah darah dan seorang pria yang kaki nya bersimbah darah.

Namun pria itu tetap berdiri berusaha melindungi perempuan yang bersimbah darah di sebelah mobil.

Di hadapan mereka terdapat dua pria berjas hitam, dengan salah satu pria menodongkan pistol.

Bulan melihat sekitar, setelah memarkirkan montor nya. Bulan segera mengambil sebuah batu bata, lalu dengan cepat memukul dua pria itu bergantian.

Hingga pistol yang dibawa salah satu pria itu terjatuh, Bulan segera menendangnya jauh.

Sempat ada sedikit perkelahian, namun Bulan dengan mudah mengalahkan mereka.

Bulan segera menuju wanita dan pria yang tertembak.

"Pak bantu saya masukin ibu nya ke mobil"
pria itu terpogoh-pogoh berusaha membantu, padahal kaki nya tertembak.

Bulan Nya Angkasa [-END-]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang