◦•●◉✿ℍ𝔸ℙℙ𝕐 ℝ𝔼𝔸𝔻𝕀ℕ𝔾 𝔾𝕌𝕐𝕊✿◉●•◦
***Di rumah keluarga Bulan, tepatnya di ruang tamu..
Bulan sedang duduk diam membaca novel sambil memakan camilan.
Sementara saudari-saudarinya sibuk di kamar masing-masing.
Sebenarnya itu semua hanya pelampiasan agar Bulan mulai terbiasa dengan suasana sepi rumah, tanpa bunda.
Terlihat biasa itu susah, karena setiap sudut di dalam rumah memiliki kenangan tersendiri bersama sang bunda,dimana keluarga kecil ini slalu menghabiskan waktu bersama.
Tidak lama,terdengar suara pintu terbuka,sontak Bulan menoleh ke sumber suara.
Bulan mengerutkan keningnya, tumben sekali papah nya pulang lebih awal dari biasanya,tapi yang lebih membuat Bulan bingung ada dua perempuan di belakang sang papah.
Satu berusia sekitar 35 tahunan, sedangkan satu nya berumur lebih muda dari Bulan,yang dia yakini adalah anak wanita tersebut.
Tidak lama Aida dan Jessy turun.
Bulan , Aida dan Jessy berjalan mendekat ke sang papah."Ini siapa pah?" tanya Jessy sambil melihat dua sosok perempuan yang asing baginya..
Kedua perempuan itu memberikan senyum dan tatapan ramah.
Memang benar dua perempuan itu adalah ibu dan anak,sang ibu bernama Farida dan anaknya bernama Aliza.
"Ah ini, mereka itu calon mamah dan adik baru kalian. Papah akan segera menikah dengan Tante Farida,untuk sementara mereka akan tinggal di sini dan kalian yang akur sama Aliza ya! "
Mendengar itu Bulan naik darah.
"Enteng banget ya pah" ucap Bulan di iringi senyum miring.
"PAHH KUBURAN BUNDA AJA BELUM KERING, SEMENTARA PAPAH UDAH MAU NIKAH LAGI. MIKIR DONG PAH PAKAI HATI NURANI PAPAH. PAPAH EGOIS,PAPAH LEBIH MILIH PENTINGIN KEBUTUHAN
SENDIRI" Bulan berhenti sejenak matanya memerah."PAH PAPAH NIH PUNYA HATI NGGAK?PAPAH MIKIRIN PERASAAN KU KAK AIDA SAMA JESSY NGGAK??"
"CUKUP...BERANI BANGET KAMU" ucap sang papah tersulut emosi, merasa Bulan sudah kelewat batas sang papah Panji mengangkat tangan hendak melayangkan sebuah tamparan.
Namun tangannya di hentikan oleh Aida.Aida mencengkeram kuat tangan panji sang papah hingga, Panji sendiri sedikit terkejut dengan energi Aida yang lebih dari nya.
"Jika anda mau menyakiti Bulan atau Jessy hadapi saya dulu, sedikit saja adik saya lecet, saya pastikan anda juga mendapatkan hal yang sama" ucap Aida sambil menghempaskan kasar tangan sang panji.
"Saya peringatkan anda,Bulan dan Jessy akan tangung jawab saya. Kalo memang anda tidak menyayangi mereka dan menganggap kami berharga. Tapi setidaknya pakai sedikit aja hati nurani anda! . Bunda saya baru saja meninggal,apakah anda dengan mudah melupakan?" nada bicara Aida mulai melemah .
" Drama kalian" ucap Panji sambil membuang mukanya
Plakk Jessy Menampar Panji, wajah Jessy memerah menahan marah dengan nafas tidak teratur membuat dada nya naik turun
Kali ini Jessy benar benar tidak bisa menahan emosi nya,ia tidak terima kedua kakaknya di rendahkan oleh orang tidak mempunyai hati nurani seperti Panji Papah nya.
"KURANG AJAR ANAK GK PUNYA ADAB" baru saja Panji ingin membalas menampar Bulan langsung menangkis nya.
"Apa nggak terima?" ucap Bulan sambil menaikkan satu alisnya. "BULAN SADAR SEKARANG PAPAH ITU NGGAK PERNAH CINTA SAMA BUNDA,PAPAH CUMAN NIKAH SAMA BUNDA BIAR PERUSAHAAN PAPAH MAKIN BESAR" Bulan tertawa kikuk "NGACA INI RUMAH MILIK BINTANG NYADAR,KALO NGGAK ADA BUNDA PAPAH GAK BISA MENIKMATIN INI
SEMUAAA. SETIDAKNYA PAKEK HATI NYA DIKIT"Nafas Bulan tersengal-sengal .
"Papah nggak pernah ngajarin kalian lancang, apalagi ikut campur masalah orang dewasa"
"HEH KACA MANA? , BUTUH KACA NIH... SAYA INGATKAN,DI INGATAN SAYA ANDA SAMA SEKALI TIDAK PERNAH MENGAJARI SAYA APAPUN, BAHKAN ANDA SENDIRI TIDAK PERNAH DI RUMAH" Ucap
Bulan,emosi nya yang tadinya mulai mereda kini makin tersulut.Belum sempat Panji menjawab Bulan, Aida dan Jessy berjalan pergi, namun tidak lama kemudian mereka kembali dengan menenteng beberapa koper dan tas.
"Mau kemana kalian?" tanya Panji berusaha mengontrol emosi nya.
"Bukan urusan anda" ucap Aida.
Namun belum mereka benar-benar angkat kaki Bulan dan yang lain mengeluarkan dompetnya dan melempar kartu kartu dan uang yang papah nya berikan.
"Kalian yakin? tidak butuh ini semua?" tanya Panji meremehkan "Baikalah dengan senang hati silahkan pergi" lanjut Panji.
"Setidaknya kami pergi dengan terhormat,tanpa membawa barang yang anda berikan."ucap Jessy.
Lalu Bulan pergi di ikuti Aida dan Jessy.
" Jessy kecewa sama papah" Ucap Jessy sebelum benar-benar pergi.
🍪
.•♫•♬•TERIMAKASIH•♬•♫•.
Jangan lupa untuk vote dan tinggalkan komentar yha!
🌷🐣🌷
❗
Sudah Di Revisi
KAMU SEDANG MEMBACA
Bulan Nya Angkasa [-END-]
Novela JuvenilMenceritakan Bulan Lyonda seorang ketua salah satu geng motor terkenal di daerahnya. Hingga suatu saat dia bertemu dengan seorang ketua geng motor sebelah yang terkenal tampan tapi dingin dan cuek. Keduanya akhirnya di pertemukan karena suatu insid...