1 : Rencana

1.5K 83 7
                                    

Disclaimer : semua karakter milik Eiichiro Oda.

Bahasa : baku

Latar : Modern Universe.

Story About Zoro X Robin.

Slight : LuHan, SaNami, UssopKaya.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.




.

.

.

"Bukankah kita harus bertindak? Zoro mulai mengkhawatirkan." Usop berkata cukup serius, sementara Luffy yang asik memegang kursor gim tak merespon, mata bulat lelaki berambut hitam itu terus mengarah pada televisi di depannya.

Mereka bertiga tengah berada di mansion keluarga Vinsmoke, yang tak lain adalah kediaman Sanji. Ruang tv yang menjadi tempat mereka beradu game ketika hari libur kerja datang, menjadi kegiatan yang rutin mereka lakukan. Kediaman Sanji memang tempat yang paling cocok untuk kegiatan temu mereka.

Sanji menghela napas dengan menghembuskan asap rokoknya. Pertemuan mereka di rumahnya tidak pernah lepas dari membicarakan Roronoa Zoro, lelaki yang berwajah cukup dingin hanya untuk di usik perihal wanita. Dan, semua teman-temannya terus-menerus merasa khawatir dengan catatan asmara lelaki itu yang nol sejak lahir.

"Kau khawatir dia menyimpang?" Luffy menyahut, lalu menoleh pada Ussop. Tangannya masih memegang kursor gim.

Ussop menggaruk kepalanya. "Tidak salah kan jika aku cukup khawatir?"

Lalu, Luffy tertawa. Respon yang selalu Luffy lakukan karena lelaki itu selalu memandang bahwa semua hal tak perlu di bawa serius, Luffy pria yang cukup praktis memandang kehidupan. Dirinya percaya bahwa Zoro pun demikian, tetapi, Luffy tidak terlalu anti dengan perempuan seperti yang di lakukan oleh Zoro selama ini.

"Zoro tidak begitu." Sahut Luffy.

Sanji melirik Luffy dari duduknya di sofa.

"Lalu dia seperti apa? Kau yang paling tahu soal Zoro karena dia adalah teman kecilmu, Apa dia punya masalah tentang perempuan?" Tutur Sanji.

Sanji cukup penasaran dengan kehidupan Zoro sebelum bertemu dengan mereka. Bagaimana kehidupan lelaki itu sampai tidak begitu tertarik untuk terlibat dengan perempuan. Sanji terkadang sebal dengan sikap Zoro yang di tunjukkan pada perempuan, yang Sanji pelajari selama ini, perempuan adalah manusia berhati lembut dan harus di jaga.

Sementara Zoro bersikap seenaknya pada setiap perempuan yang di temuinya, tidak memandang gender ketika menunjukkan wajah angkuhnya, apalagi memiliki sifat yang sulit mengalah.

Sanji ingat jika Zoro membentak seorang perempuan yang menumpahkan minuman di kemejanya. Atau terus menantang seorang perempuan yang mengalahkannya di permainan tenis meja dalam counter game. Tak ada sifat yang menunjukan lelaki itu mau mengalah atau memaafkan. Zoro tidak dapat memandang kesalahan seseorang dari gendernya dan membenci sebuah pemakluman.

Forced Romance [Zoro X Robin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang