15 : Kedua kalinya

1.2K 82 19
                                    

———mature things 🔞🔞

———mature things 🔞🔞

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


.

.

.

Robin menatap Zoro dari kejauhan, lelaki itu bergabung dalam permainan bola voli bersama yang lain, terutama lelaki. Robin tersenyum ketika melihat lelaki itu berhasil melakukan smash, membuat Zoro mendapatkan poin, senyum lelaki itu juga tersungging, dengan cengiran singkatnya yang sulit di abadikan karena hanya bertahan sebentar.

Robin mengingat kejadian beberapa waktu lalu dimana tubuhnya di bawa lelaki itu ke pantai dan membiarkan dirinya melawan rasa takut, tanpa terkecuali. Robin akan benci ketika mengingat kalau ia betulan takut dan menurutnya, bermain-main di rasa takut seseorang adalah tindakan yang kejam. Tetapi, ketika mengetahui apa yang di lakukan Zoro meruntuhkan rasa traumanya, itu terasa melegakan. Bagaimana bisa Zoro melakukannya tanpa ragu? Berbeda dengan Robin yang selalu mengedepankan kenyamanan orang lain, daripada membuatnya takut atau marah.

Zoro benar-benar tidak takut mendapatkan musuh atas tindakannya.

"Maafkan Zoro, kau pasti masih sedikit membenci tindakannya yang sembrono." Nami duduk di kursi flat dengan majalah fashion dan topik pantainya yang lebar, sama seperti Robin.

Robin menoleh pada Nami yang duduk tepat di sebelahnya. "Kau tidak perlu minta maaf Nami. Maksudku, mungkin tindakan Zoro ada benarnya."

"Itu tidak bisa di jadikan pembenaran, kita tidak pernah tahu sedalam apa trauma seseorang. Jika Zoro melakukannya pada orang lain yang mungkin tidak sebaik dirimu dalam melawan traumanya, Zoro bisa dalam masalah besar." Nami mendengkus kesal, sebal dengan sikap Zoro yang seperti itu.

Robin tersenyum, sedikit membenarkan.

"Nami, kau benar-benar mengenal Zoro. Dan mungkin juga untuk Luffy, kau terlihat dapat mengendalikan dua orang itu." Robin berkomentar, pun memuji.

Nami tertawa. "Aku belum bilang ya? Aku dan Luffy, juga Zoro. Kami satu SMP, rumah kami pernah berada di wilayah yang sama. Maka dari itu, mungkin masalalu tidak membawa banyak perubahan, sehingga sampai saat ini aku tidak pernah melihat perubahan yang siginifikan dari Zoro dan Luffy, mereka berdua itu masih menyebalkan jadi aku harus terus meminta maaf atas perlakuan mereka."

Penjelasan Nami membuat Robin sedikit terkejut. "Kalian tidak bertemu di Universitas?"

Nami menggeleng. "Tidak. Kami semua bertemu, termasuk Usopp dan Kaya, juga Sanji, berkumpul di SMA yang sama. Membuat Genk yang berlangsung sampai sekarang."

Robin terkekeh. "Aku tidak mengira pertemanan kalian selama itu."

Nami terkekeh. "Kenyamanan membawa kami sampai sejauh ini. Masih saling bertemu dan berbagi pembicaraan sampai dewasa, tanpa ada rasa canggung."

"Begitu juga Zoro?" Robin menyentil kembali nama itu, Nami menoleh pada wanita itu.

"Tentu. Kau merasa kaget?"

Forced Romance [Zoro X Robin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang