8 : Perjalanan Liburan

720 81 12
                                    

———Play Enchanted by Taylor Swift when you reading this chapter.


.

.

.

Robin tersenyum menatap teman-teman barunya dari East Blue. Dirinya tidak pernah berpikir untuk menghabiskan masa cuti dengan berkumpul bersama teman-teman baru——mereka akrab terlalu cepat hingga Robin merasa bingung bagaimana bisa mereka bertindak seperti keluarga kecil yang sudah saling mengenal sangat lama.

Hari ini adalah keberangkatan mereka ke kota Syrup, tempat yang sudah mereka sepakati sebagai tempat liburan mereka dalam sepekan.

Robin tersenyum melihat tingkah Luffy yang bersandar di bahu Hancock sementara lelaki itu duduk di atas kap mobil Jeep dengan Hancock yang bersandar seraya berdiri, lelaki itu lebih seperti anak yang manja pada Ibunya. Romansa yang unik ketika Hancock terlihat biasa dengan tingkah Luffy yang tidak bisa lepas dari gim online di ponselnya.

"Marimo tidak ada kabar. Tch." Sanji mendecih kesal, lelaki itu sejak tadi berkutik dengan ponselnya untuk menghubungi Zoro.

Mereka semua sudah berkumpul di tempat yang sudah di janjikan, kawasan sebelum menuju jalan tol. Tetapi sudah sekitar tiga puluh menit, Zoro tidak mengabarkan kedatangannya.

Usopp menghela napas, "Tidak heran Zoro selalu begitu. Sepertinya dia akan menyusul?"

"Atau dia tersasar." Celetuk Nami sebal.

Robin terkekeh mendengarnya. "Sepertinya itu tidak mungkin. Dia sempat bilang akan menyusul. Dia mengatakannya waktu itu." Robin menjelaskan, sehingga pasang mata semua teman-temannya itu mengarah padanya, termasuk Luffy.

"Dia mengatakannya padamu?" Luffy bertanya dengan kedua alisnya meninggi.

Robin mengangguk. "Ada yang salah?"

"Kapan dia mengatakannya?" Usopp bertanya.

"Hmm, sekitar dua hari yang lalu. Kami makan ramen bersama dan melanjutkan obrolan di kedai sake." Penjelasan santai Robin berbuah muka terkejut dari teman-temannya.

Robin tidak menyadari kalau penjelasan itu terlalu tidak masuk akal bagi teman-temannya yang menganggap kalau Zoro tidak pernah seluang itu hanya untuk semangkuk ramen dan obrolan ringan di kedai sake.

Zoro adalah lelaki yang punya kegiatan padat yang tak membiarkannya luang hanya untuk menghirup napas. Jika ada waktu senggang pun, Zoro lebih menyukai olahraga, melakukan work-out di apartemennya atau pergi ke pusat kebugaran dengan melakukan gym. Semua kebiasaan Zoro terlalu repetitif bagi teman-temannya yang suka bersenang-senang.

"Ada apa? Kalian terkejut?" Robin menangkap kejanggalan ekspresi teman-temannya. Luffy kemudian terkekeh di antara wajah terkejut teman-temannya.

"Tidak apa-apa! Kalian sudah seakrab itu ya?" Luffy terkekeh dengan tawa khasnya yang lucu, ekspresi menyenangkan yang begitu unik menurut Robin. Semua temannya kemudian tersenyum penuh arti, Robin mengernyit melihat ekspresi mereka.

"Sepertinya ada pasangan yang akan menetas." Tutur Hancock terkekeh bersama Nami. Sedangkan Kaya tersenyum lembut, tiga wanita itu tampak kian mencurigakan di mata Robin.

Robin yang terbiasa berteman dengan siapa saja, merasa kedekatannya dengan Zoro adalah sesuatu yang lumrah. Tidak ada indikasi hubungan yang romantis, Robin yakin Zoro juga beranggapan demikian.

"Robin, kau bisa gantian menghubungi Zoro?" Sanji akhirnya meminta pertolongan, merasa heran ketika teleponnya tidak di angkat si marimo keparat padahal ponselnya aktif. "Aku tidak bisa menyetujui keinginan Zoro untuk menyusul, Luffy salah membawa mobil dan berniat untuk menyuruh Zoro membawa family-car agar Luffy bisa menitipkan mobil Jeepnya di sekitar sini."

Forced Romance [Zoro X Robin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang