25 : Piknik

765 66 17
                                    

.

.

.


Robin membenarkan sedikit letak topi merah Chopper, membuat anak itu tersenyum lebar, pipinya kian memerah dan Robin terkekeh ketika tahu anak itu sangat senang akan bertemu dengan Zoro sesuai rencana yang sudah mereka susun.

"Kenapa kita harus ke kantor Papi?" Chopper bertanya di tengah ketidaktahuannya. Robin terkekeh.

"Karena Papi ada urusan sebentar di kantor dan kita akan menjemputnya di sana." Tutur Robin menjelaskan. Chopper mengangguk-anggukan kepalanya paham. Robin mengambil tangan Chopper untuk di genggam, keduanya berjalan menuju halte.

Robin menggunakan transportasi umum, sekaligus membiarkan Chopper mengingat ruas jalan di East-Blue sebagai kenang-kenangan nanti. Chopper juga sangat antuasias ketika melihat Bus atau mobil-mobil keren yang melintas, kata Chopper, sedikit berbeda dengan di Ohara. Ohara menjadi kepulauan yang terpencil, dengan sedikitnya ruas jalan dan gedung-gedung tinggi. Sehingga membuat Chopper tidak banyak mendapatkan gambaran baru, selain perpustakaan penuh buku dan orang-orang yang serius dengan belajar.

Robin membawa keranjang piknik berisi makanan buatannya. Chopper bangun pagi-pagi sekali untuk membantunya memasak, anak itu suka sekali mencuci sayuran dan buah, atau melihat pai berry yang berputar pelan di dalam Oven.

Cuaca sepertinya begitu mendukung karena hari ini sangat cerah, hari ini adalah semi-weekend. Banyak kantor yang sebagiannya menetapkan libur, namun ada juga yang masih bekerja. Kantor Zoro menjadi salah satunya, lelaki itu mengabari kalau ada sesuatu yang tertinggal di kantor dan dia harus mengambilnya, sebuah dokumen. Tentunya Zoro mendumel dengan membawa nama Johnny yang ceroboh ketika dokumen penting tertinggal di ruang berkas.

Pagi-pagi, selain sibuk memasak, Robin juga mendengar ocehan sebal Zoro pada sekretarisnya. Membuat Robin hanya tertawa karena terhibur dan mencoba menenangkan dengan berkata kalau Robin akan mendatangi kantor agar rencana mereka berjalan sesuai jadwal. Zoro awalnya menolak, karena tidak ingin Robin repot membawa Chopper dan keranjang piknik.

Tapi, tentu saja, Robin bersikeras berkata kalau ia dan Chopper malah senang bisa berjalan pagi-pagi.

Dan sekarang, setelah menempuh perjalanan selama tiga puluh menit dengan Bus. Robin dan Chopper sampai di sebuah kawasan yang menjadi wilayah kantor Zoro, gedung-gedung tinggi menyambut mereka, Chopper menatap dengan binar terang di matanya. Robin memakai topi lebarnya, menghalau panas pagi hari yang telah begitu terik.

Forced Romance [Zoro X Robin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang