29 : Black and White

733 65 14
                                    

————fanart by dong2342

.

.

"Zoro Mama suka wanita itu."

"Siapa?"

"Nico Robin."

Zoro mengangkat kepalanya yang tengah menikmati sarapannya. Mata Zoro kini melihat Ibunya yang tengah menyesap jus seledri-nya yang aneh dan semangkuk oat penuh buah.

Zoro menyunggingkan senyumnya, mendengkus geli.

"Kenapa Mama suka?"

"Hanya karena dia terlihat menarik begitu saja di mata Mama."

"Bukan hanya Mama." Zoro kembali menyinduk makanannya ke mulut, lelaki itu mengunyah dan matanya melesat ke arah pekarangan di mana kini Ayahnya tengah berjemur. Zoro menelan makanannya sebelum melanjutkan ucapannya. "Aku juga suka."

Shakky terkekeh pelan.

"Jadi yang seperti itu, selera idealmu? Kau benar-benar seperti putra Mama kalau begitu." Shakky menyunggingkan senyum, kini putranya mengusap mulut dengan serbet setelah menyelesaikan sarapannya.

"Robin punya banyak kejutan setiap hari, begitulah ketika aku mengenalnya." Mata Zoro kembali mengarah pada Ibunya. Zoro ingat kalau dirinya pernah berpikir jika Robin adalah wanita modern dengan pemikiran independennya yang menyukai kesendirian, tetapi begitu Chopper datang mengaku sebagai putra wanita itu dan membuat semua temannya terkejut. Ternyata Robin bisa menjadi lembut dan keibuan, Zoro tidak pernah berpikir seorang wanita sibuk seperti Robin ingin merawat dan bertanggung jawab pada seorang anak balita yang di temuinya di stasiun.

Robin bukan seorang Ibu pada saat itu, wanita itu adalah gadis muda yang masih menaiki karirnya sebagai peneliti. Menurut Zoro, mengambil tanggung jawab membesarkan anak manusia yang bukan putra kandungnya adalah pilihan besar.

"Mama tahu, tidak mungkin putra Mama menyukai wanita biasa. Dia pasti lebih luar biasa dari kelihatannya." Penuturan Shakky membuat Zoro terkekeh pelan.

"Aku senang Mama suka dengan Robin."

"Jadi, kalian sepasang kekasih?" Shakky bertanya santai, berpikir kalau Putranya tidak perlu menutupi hubungannya lagi. Meski ada Chopper di tengah-tengah mereka, Shakky dapat melihat itu bukan sebuah halangan. Chopper dan Zoro memiliki kemistri kuat, Shakky melihatnya dengan jelas saat pesta ulang tahunnya.

"Tidak, maksudku belum." Zoro menahan senyumnya melihat wajah terkejut Ibunya.

Shakky meninggikan sebelah alisnya, menghentikan gerak tangannya untuk kembali mencicipi healty-juice rutinya. "Kau membiarkannya menunggu?" Wajah Shakky terlihat heran.

Zoro kembali terkekeh. "Apa aku terlihat seperti itu? Justru aku yang dibuat menunggu."

"Oh, itu semakin menarik." Shakky terkekeh.

Forced Romance [Zoro X Robin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang