16 : Mengejutkan

751 70 7
                                    

.

.

.

Nami segera menarik Robin dari sisi Zoro setelah melihat apa yang temannya lakukan pada wanita itu secara terang-terangan. Sungguh, kepala mereka tidak sangat cerdas untuk menebak apa yang Zoro lakukan di depan mereka, semua yang Zoro lakukan selalu di luar dugaan.

Kini Nami menatap galak pada Zoro, menganggap bahwa lelaki itu memiliki sisi liar lelaki yang sulit di kendalikan. Nami terkejut kalau Zoro memiliki sisi seperti itu pada wanita, membuat lelaki itu terlihat seperti si brengsek yang ulung dalam memporak-porandakan hati perempuan.

"Zoro! Cukup untuk hari ini! Apa kau mabuk hah?!" Nami melihat ada wine dengan kadar alkohol yang tinggi, berpikir Zoro cukup mabuk untuk melakukan hal gila di depan umum. Tetapi tampaknya, mengetahui Zoro adalah lelaki yang kuat minum, asumsi itu menjadi tidak akurat.

Zoro mencium Robin karena lelaki itu memang menginginkannya. Nami benar-benar marah karena Robin bisa saja tidak nyaman di perlakukan semena-mena seperti itu! Sudah cukup tentang Zoro menarik Robin untuk menikmati air laut, kali ini Nami tidak akan memaafkan Zoro ketika sembarangan mencium Robin!

Mereka memang sepakat menjodohkan, tetapi tidak tahu kalau Zoro bertindak sangat cepat.

"Kenapa kalian terkejut? Bukankah hal seperti ini yang kalian rencanakan?" Zoro terlihat meninggikan kedua alisnya, tangannya hendak menarik Robin ke sisinya tetapi Nami dengan teguh menghalangi lelaki itu.

"Rencana?! Rencana apa?!" Nami melotot, lalu melirik Luffy dan Kekasihnya, begitupun Usopp yang saling melirik.

"Tentu saja rencana menjodohkanku dengan Robin." Tutur Zoro datar, Robin di belakang tubuh Nami terlihat terkejut. Meski wanita itu sempat menerka-nerka bahwa ada rencana terselebung yang ia rasakan ketika dirinya selalu di tinggal berdua dengan Zoro.

Jadi, teman-temannya menjodohkan dirinya dengan Zoro? Batin Robin berbicara. Robin memang membaca gerakan mereka, tetapi dirinya memilih denial.

Para perempuan terlihat terkejut. Tidak tahu sejak kapan rencana mereka terbaca, tetapi semua tatapan akhirnya mengarah pada Luffy, lelaki bermarga D itu mengerucutkan bibirnya dan melihat ke arah lain. Tidak ingin tertuduh.

"Kalian bisa menebaknya, siapa yang bertanggung jawab atas kebocoran informasi." Sanji memijat pelipisnya.

"Bukan aku!" Luffy membela dengan cepat.

"Lihat, dia bahkan mengaku sendiri!" Usopp berbicara dengan senyum kesal.

Luffy memeluk Hancock, sementara Hancock menahan senyumnya. Tidak ada yang bisa menahan kejujuran Luffy dan terkadang itu menjadi masalah. Maka dari itu seringkali mereka menyimpan rahasia dari Luffy, hanya agar lelaki itu tidak membocorkannya secara tidak sengaja.

Nami menghela napas, berkacak pinggang.

"Kau tidak bisa seenaknya Zoro. Kau baru saja mencium Robin, aku harus bertanya lebih dulu, apakah kau melakukannya dengan persetujuan?" Nami melirik Robin yang berdiri di belakangnya, sementara Zoro menatap wanita berambut hitam gagak yang kini berdiri dengan canggung.

Tentu saja tidak! Zoro selalu melakukannya begitu saja! Robin berteriak di dalam hatinya, merutuk ciuman ke dua kalinya yang Zoro berikan padanya.

"Oke, aku minta maaf untuk itu. Tapi sepertinya aku harus berbicara pada Robin———"

"Jadi kau benar-benar tidak meminta persetujuan terlebih dahulu?!" Nami makin mengamuk mendengar penuturan Zoro, wanita itu hendak mencakar wajah Zoro sebelum Sanji menghentikan kekasihnya terlebih dahulu.

Forced Romance [Zoro X Robin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang