4 : Sake

715 78 1
                                    

.

.

.

Zoro tidak pernah mengajak perempuan untuk menikmati sake bersama, apalagi perempuan yang baru saja di kenalnya. Meski Robin adalah kenalan dari Kaya, yang menjadi kekasih dari sahabat karibnya Usopp. Tetap saja tidak ada rasa santai untuk mengajak perempuan itu minum bersama. Agenda yang benar-benar tidak tercatat dalam sejarahnya.

Kebetulan letak kedai sake langganannya tidak terlalu jauh dari kafe sehingga ia dan Robin bisa berjalan bersama di trotoar. Dadan's Sake adalah tempat yang kebetulan menjadi salah satu properti bisnis dari keluarga sahabatnya, Luffy. Latar belakang keluarga Luffy adalah menggerakkan bisnis anggur dan sake yang cukup terkenal, beberapa kedai dan bar yang di dirikan keluarga Luffy juga menjadi bar ternama yang di kunjungi orang-orang kelas atas, seperti selebriti.

Robin berjalan di sisinya dengan mantel yang membungkus tubuhnya, menutupi dress hitam membentuk tubuh yang di kenakannya.

Wanita itu ikut masuk ketika Zoro membuka tirai kedai dan memilih tempat duduk. Zoro langsung memesan, ia berdiri di counter pemesanan dan membawa dua botol sake berserta gelas pendek untuk mereka. Kedai yang ia kunjungi ini memang membebaskan pengunjung untuk mengambil botol sake dan gelas pendek sendiri, jika ingin menggunakan pelayan untuk melayani, mereka bisa duduk di indoor yang sudah di sediakan ruangan dan tatami yang hangat.

Sementara Zoro lebih memilih ruang outdoor yang terlihat cukup ramai. Belum sempat Zoro sampai ke mejanya, suara gelak tawa terdengar tidak cukup asing, ia menoleh mencari sumber suara yang berciri khas itu.

Robin melihat Zoro berhenti berjalan ke arahnya, lalu matanya ikut menatap ke arah dimana Zoro mengedarkan pandangannya. Tak lama, Zoro kembali berjalan ke arahnya. Lalu duduk di hadapannya.

"Kenapa?" Robin bertanya pada Zoro.

"Aku seperti mendengar suara tawa Luffy." Zoro tidak akan lupa tawa khas yang Luffy miliki, lelaki bermarga D itu adalah sahabatnya sejak kecil. Mendengar sedikit suaranya membuat Zoro langsung mengenalnya.

"Luffy? Dia kekasih Hancock ya?" Robin bertanya, ia ingat kalau beberapa kali Nami dan Hancock menyebut nama Luffy kemarin, tetapi ia sendiri tidak tahu seperti apa rupanya.

Zoro mengangguk, lelaki berkulit tan itu menuangkan sake-nya di gelas pendek lalu menggesernya untuk Robin.

Robin menerima gelas itu.

"Apa mereka ada di sini?" Robin berusaha menerka, sedangkan Zoro tampak terdiam sejenak. Lelaki itu seperti memikirkan sesuatu.

"Sebetulnya tidak mungkin, karena Luffy bilang Opa Garp ulang tahun dan keluarganya merayakan itu. Hancock juga ikut acara keluarga Luffy." Tutur Zoro ketika ingat alasan Luffy tidak datang, jika mereka berbohong, Zoro akan benar-benar mengamuk.

Hahahahah Usopp kau bodoh brengsek! Suara itu kembali terdengar, kali ini menggelegar memasuki telinga Zoro dan Robin.

Zoro kaku, belum sempat meneguk sake-nya, gelas pendeknya itu ia taruh kembali di meja.

Robin melihat Zoro berdiri dari duduknya.

"Sialan, itu benar-benar mereka." Tutur Zoro dalam nada suaranya yang rendah, Robin ikut beranjak dari duduknya. Zoro segera melangkah mendekati sumber suara, Robin mengikuti dan menyadari kalau sepertinya Zoro akan marah jika memang teman-temannya berada di kedai ini.

Robin spontan menahan tangan Zoro, lelaki itu berhenti sejenak untuk melihat pergelangan tangannya yang di genggam oleh Robin.

"Kau akan marah?" Robin bertanya pelan, berusaha menangkap sinyal mata Zoro ketika menatapnya. Lelaki itu jelas marah, mereka bertahan di kafe selama tiga jam dan berusaha dengan santai menunggu mereka.

Forced Romance [Zoro X Robin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang