23 : Berita Aneh

713 71 13
                                    

.

.

.

———art by oum_xdd

———art by oum_xdd

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Papi.. kau harus ke kantor. Papi.." Chopper berbisik pelan, menepuk bahu Zoro beberapa kali. Sesekali mata bulatnya itu menoleh ke arah pintu, menunggu Robin pulang dari supermarket di lantai bawah. Ibunya berpesan untuk segera membangunkan Zoro karena Papinya itu punya jadwal pergi ke kantornya.

Chopper menggembungkan pipinya, Zoro tak juga dapat di bangunkan. Padahal Chopper ingat kalau Papinya itu tidur lebih dulu darinya!

"PAPIIIIII!" Chopper berteriak keras, melepas semua kemampuan pita suaranya, Zoro berjengit dan bangun dengan mata melotot, dengan tubuh yang langsung terduduk.

Chopper mengerjapkan matanya, tersenyum lega begitu Zoro akhirnya bangun.

"Chopper.." Zoro memegang kepalanya. Merasa pening dengan teriakan anak itu.

Chopper menghembuskan napasnya kesal.

"Papi, sangat sulit membangunkan mu. Kupikir akan menjadi pekerjaan yang mudah." Wajah protes Chopper timbul, Zoro mengusap wajahnya.

"Begitu ya, kau sangat berusaha?" Zoro mengucek matanya, masih menguap dan mengusap puncak kepala Chopper.

"Maaf, tidur Papi terlalu nyenyak."

"Oh ya tentu saja. Papi memeluk Mommy lebih erat dariku. Tidak ada yang kecewa berpelukan dengan Mommy."

Zoro tergelak mendengarnya, masih dalam rasa kantuk. "Chopper jangan berbicara terang-terangan seperti itu. Ini masih pagi." Masih pagi untuk mendengar Chopper membongkar sedikit demi sedikit sikapnya terhadap Robin dan Zoro mulai khawatir anak itu akan begitu mudah membocorkannya pada teman-temannya yang lain.

Zoro menatap sekeliling, sepertinya sudah cukup siang dan dirinya ada dalam masalah besar karena mungkin sudah cukup terlambat untuk sampai tepat waktu ke kantornya.

"Ponsel Papi terus berdering." Chopper memberitahu, lalu menaiki ranjang, membawakan ponsel Zoro yang berada di nakas.

Zoro menerimanya, menemukan banyak panggilan masuk dari Jhonny sebagai sekretarisnya di kantor dan telepon dari Ibunya, beberapa pesan juga muncul di layar utama ponselnya.

Zoro mengerjapkan matanya, begitu membaca sebaris kalimat utama dari Ibunya.

Mama : Zoro, kau sudah punya anak? Sejak kapan?!

Zoro mengerjapkan matanya. Ia kemudian menoleh pada Chopper yang langsung menyengir.

"Chopper, kau mengangkat salah satu panggilan?" Zoro bertanya.

Chopper kontan menyatukan dua telunjuknya di depan, bibirnya mengerucut ke samping dan matanya melirik-lirik sekitar. Gestur yang begitu mirip ketika Luffy hendak berkilah, seorang anak kecil memang pandai meniru sikap seseorang.

Forced Romance [Zoro X Robin]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang