29. Terungkap

81 7 1
                                    

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Gimana kabarnya, Sehat?

Jangan lupa perbanyak membaca sholawat kepada nabi Muhammad Saw

Al Qur'an adalah sebaik-baik bacaan jangan lupa untuk membacanya ya

Al Qur'an adalah sebaik-baik bacaan jangan lupa untuk membacanya ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


•••

Cuaca siang ini sangat panas, Asya mengipasi wajahnya dengan buku “Kayaknya minum jus sama makan mie ayam enak nih” ucapnya berkhayal jika kedua menu itu berada di hadapannya

“Ih jadi pengen” celetuk Zahra, sudah lama juga ia tidak menyantap mie ayam, Zahra diam sebentar seperti memikirkan sesuatu

“Kalian mau nitip gak? Aku mau keluar” Ucapnya berdiri mengambil dompet yang berada di dalam lemarinya.

“Emang bakal di bolehin gitu?” Tanya Resa

“Jalan aman satu satunya ya bareng my Gus” Zahra terkekeh jemarinya membentuk love tepat di depan dada.

Sebenarnya Zahra tidak ingin keluar bersama Zaky karna jika laki laki itu tau ia membeli makanan pedas pasti akan dilarang namun hanya itu satu satunya cara agar bisa keluar dengan aman tanpa mendapat hukuman.

Kakinya melangkah menuju ndalem biasanya di saat seperti ini Zaky berada disana, langkahnya terhenti kala Amel dan Melly menghadang Zahra bola mata gadis itu memutar malas rasanya kedua nenek gayung di depannya selalu berada di mana mana

Kalo gak nenek lampir ya nenek gayung, gini amat dah nasib  batinnya berbicara.

“Ngapain lagi? Gak ada kerjaan banget gangguin orang” Kesal Zahra

Tempat Menuju ndalem lumayan sepi dan itu merupakan kesempatan bagi Amel, tangannya  mencekam kedua pipi Zahra kuat

Lewpasin” Tak mau kalah Zahra menjambak kerudung Amel hingga kebelakang namun tidak sampai terlepas

Arkh sialan Lo ya” Melly melepaskan jambakan Zahra, Amel yang terlanjur kesal mendorong Zahra ke belakang

Brugh

“Arkh, Sstt” Ringisnya pelan

Plak

“Ini belum seberapa sama perlakuan lo dulu ke Ely!” Ucapnya menyeringai

“Gue gak bersalah atas kejadian itu!” Menatap tajam Amel dan Melly, sekarang Zahra tahu siapa sosok Ely yang sering Amel sebut dia adalah Elyza, sahabatnya dulu.

Zahra masih dihantui rasa bersalah sampai saat ini atas kejadian itu, Zahra selalu merasa dialah yang bersalah dan penyebab utamanya, namun sebisa mungkin ia lawan rasa itu untuk tidak terlihat lemah di hadapan Amel.

ZACKIYA Cinta Seorang GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang