1

10K 303 28
                                    

Tap
Tap
Tap

"Cepat lunasi semua hutang mu"

"Aaakhhhhh.. Ampun Tuan"

Pemuda tinggi itu menarik kerah baju pria paruh baya hingga kepalanya terdongak menatap raut tegas yang sedari tadi banyak bicara.

"Sudah berapa kali kamu di kasi keringanan?? Dan ini balasanmu hah?? Dasar keparat"

"Maaf tuan.. Saya gak punya uang sama sekali"

"Bukan urusanku. Cepat bayar hutangmu sebelum boss sendiri yang turun tangan"

"Saya benar-benar gak ada uang pak. Saya mau jual anak saya"

"Cihh.. Dasar orang tua keparat. Brengsek"

"_Saya gak mau tau. Besok kami akan menagih lagi ke sini. Jangan coba kabur"

Usai meludah ke sembarang arah, pria itu pergi meninggalkan pria paruh baya tersebut dalam keadaan acak-acakan dan di penuhi darah di seluruh mukanya. Bahkan darah segar tetap mengalir di balik lubang hidungnya.

"Ayaaaaaahhhh" Teriak seorang anak gadis yang baru menginjak usia 18 Tahun. Kemarin adalah ulang tahunnya di tanggal 1 September.

Pria yang di panggil ayah itu hanya menatap tak suka dengan anak gadis yang menghampirinya.

"Pergi Jungkook"

"Ayaaahhh" Ucapnya seraya berkaca-kaca.

Jungkook adalah anaknya. Tapi tak sedetikpun pria itu perduli atau mau mengurus anak itu. Putri satu-satunya dari wanita yang di cintainya.

"Ayah.. Ayah kenapa?? Ayo.. Aku obatin"

"Pergi kamu sialan.. Ini semua gara-gara kamu. Gara-gara merawatmu. Aku jadi banyak mendapat masalah. Harusnya aku dulu membunuh atau menjualmu saja. Dasar anak pembawa sial"

Sudah cukup. Untuk ke sekian kalinya dirinya dianggap sebagai anak pembawa sial.

Selama 18 tahun ini dirinya terabaikan. Tak pernah di perlakukan layaknya seorang anak. Bahkan ia sengaja gak di sekolahkan. Dibiarkan seperti gelandangan.

Hidup dalam sebuah kamar kecil sederhana. Baju usang yang ia pungut dari tempat pembuangan.

Apalagi ?? Bahkan ia kadang harus menahan lapar hingga 2 hari. Hanya air kran yang mampu mengisi perut kecilnya.

Tapi ia tak pernah mengeluh. Gadis itu tumbuh menjadi gadis cantik. Kulitnya putih mulus layaknya susu segar.

Menangis..

Hanya itu yang ia lakukan ketika memasuki kamar kecil yang di penuhi dengan tulisan-tulisan yang ia dapat dari beberapa sampah di berbagai sekolah.

Walau ia tak bersekolah, tapi ia masih bisa membaca dan menulis. Ia memungut semua buku-buku latihan yang di buang di belakang sekolah.

Menggambar adalah hobinya. Yangia luapkan ketika batinnya merasa terpukul.

"Bunda..... "

Ia terisak, memandang sebuah foto usang wanita cantik yang di gadang-gadang adalah foto bundanya.

Hatinya sakit. Bukan karena di katai sebagai anak pembawa sial. Tapi ia sakit ketika ayahnya sendiri tak mau mengakuinya sebagai anak. Dan lebih memilih untuk menghindari gadis cantik itu.

◆◇◆◇◆◇◆◇

"Ganti pakaian lusuh mu itu dengan baju ini. Dandan yang cantik"

Ucap pria paruh baya itu seryaa melempar sebuah mini dress pada anaknya.

TROUBLE TAEKOOK/VKOOK (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang