Jungkook terbangun dengan perasaan kagetnya.
"Apakah ini mimpi?"
Keringat membasahi seluruh tubuhnya. Ia menatap pada lebam di lengan tangannya.
"Kejadian itu nyata, tapi... Apakah?"
Dirinya berjalan keluar kamar dengan tergesa.
Bruukkkk
Tubuhnya terhuyung ketika menabrak seseorang di depannya.
Dengan cekatan ia menarik pinggang Jungkook hingga sang empu tak jadi jatuh ke lantai.
Jungkook membuka matany adan melihat sosok yang ia rindukan ada di depannya.
Ia tak kuasa lagi menahan harunya.
"Ini nyata kan?"
"Tuan.... Hiksss... hikss... hikssss..."
Ia memeluk erat sosok itu sambil menangis seolah tak percaya dengan apa yang di lihatnya.
"Tuan? ini beneran tuan? Hikksss"
Pria itu membalas pelukan Jungkook. Menepuk halus punggung yang tengah bergetar itu.
"Bahkan jika ini mimpi, tolong jangan bangunkan aku" Ucapnya di sela-sela tangisnya.
"Tidak Jungkook, ini bukan mimpi. Ini saya"
"Huuaaaaaaa..... Tuan.... Jangan pernah pergi lagi"
"Jangan tinggalkan aku dan anak kita"
"Aku sudah sangat kecewa dengan takdir ini. Jangan membuatku menjadi benci dengan permainan takdir ini"
"Tidak Jung.. Saya tidak akan pergi lagi"
Pria itu menangkup wajah Jungkook yang masih terlihat air mata yang mengalir deras.
"Janji?" Ucapnya sambil berkaca-kaca.
"Saya janji"
Mereka berpelukan untuk beberapa saat kemudian.
"kheeemmmm"
Mereka menoleh pada sosok itu.
"Eon"
"Aku tau kalian masih merindukan satu sama lain. Tapi keadaan Taeyong sangat memprihatinkan" Ucap Seokjin.
"Anakku kenapa eon?"
"Dia demam Kook"
Jungkook segera melepas pelukannya dan berjalan dengan cepat ke kamar bayinya. Di susul oleh kedua orang itu.
"sayang..."
Ia menatap bayi mungil dengan wajahnya yang memerah dan sebuah kompres menempel di dahinya.
"Maafkan bunda karena lalai menjagamu"
"Sudah biar saya saja yang menjaganya, Kamu istirahat dulu" Ucap pria itu.
"Yang di katakan Tae benar Kook. Lagian aku sudah memberinya obat. Hanya perlu mengganti kompres saja nanti" Sambung Seokjin.
Namun bukan Jungkook namanya jika tidak keras kepala. Apalagi soal anak.
Berakhir kini kedua orang itu tidur diantara bayi mereka.
Menatap satu sama lain tanpa mau melepas pandangan mereka.
"Saya tau saya tampan. Sudah, tidur sana" Ucapnya.
"Aku takut, aku takut jika aku tidur nanti akan terbangun sendirian"
"Tidak akan, di sini ada saya dan anak kita"
Pria itu mengusap halus rambut Jungkook. Membuat Jungkook lagi dan lagi meneteskan air matanya karena haru. Sungguh ia memiliki banyak pertanyaan yang ingin ia tanya. Tapi seolah ia tak mau bertanya untuk saat ini. Memilih menatap sosok di depannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TROUBLE TAEKOOK/VKOOK (END)
RomanceJeon Jungkook seorang gadis muda yang dianggap sebagai gadis pembawa sial oleh ayahnya sendiri. Bahkan ia di jual untuk melunasi hutang sang ayah. Keuangan. Tentu itu adalah alasan pertamanya. 👉Taekook 👉Taehyung 👉Jungkook 👉Vkook 👉Taekook GS T...