TROUBLE TAEKOOK/VKOOK (END)

19

"Bossss... Sepertinya dia akan kembali"

"Apa kau tidak berbohong?"

"Tentu boss.. Aku berhasil melacak lokasinya di bandara. Sepertinya dia sedang merencanakan penerbangan ke korea"

"Kerja bagus hob"

"Jangan lupa bonusnya boss"

"Hmmm"

Pria tadi tersenyum kegirangan ketika boss tampannya langsung mentransfer sejumlah uang dengan nominal yang lumayan pikirnya.

"Sudah lama sekali kita tidak bertemu"

🍓🍓🍓

"Jungkook.."

Yang di panggil tengah terfokuskan pada layar televisi yang menampilkan acara talk show.

"Jungkook"

"Eh tuan.. Saya kira siapa"

"Boleh bicara?"

"Mau bicara apa tuan?"

"Mulai besok dan beberapa hari ke depan kamarmu pindah"

"Pindah?? Kemana tuan?"

"Nanti biar Hobi yang nunjukin tempatnya"

"Baiklah"

Ia ingin sekali bertanya kenapa kamarnya harus di pindah. Tapi sadar diri dia itu siapa.

Memilih mengurungkan pertanyaannya dan mematikan acara televisi yang di tontonnya.

"Jungkook tunggu"

"Iya tuan?"

"Lusa kamu gak perlu masak lagi"

"Kenapa tuan? Tuan mau ke luar kota? Atau ke luar negeri lagi?"

"Tidak, hanya saja jangan memasak untuk beberapa hari"

"Tapi, saya tidak melakukan kesalahan kan tuan?"

"Tidak"

"Baiklah kalau begitu tuan"

Tuannya lebih dulu meninggalkan Jungkook. Sedangkan dirinya di liputi rasa penasaran. Entah hanya pikirannya saja atau gimana. Tapi satu yang pasti. Tuannya seperti berbeda kali ini.

Ia pun memilih abai dan menuju ke kamarnya.

"Kenapa aku merasa sedih?"

"Apakah aku harus mulai berkemas sekarang?"

"Tapi, aku ke sini memang tidak membawa apa-apa. Semua yang ada di kamar ini bukan milikku. Bahkan baju dan dalaman yang ku pakai saat ini pun adalah hasil kebaikan tuan V"

"Ah sudahlah.. Mending tidur aja Jungkook. Jangan terlalu berpikiran yang tidak-tidak"

...

Malam hari ia merasa tubuhnya berat. Apakah ini mimpi??

Manik kembarnya berusaha menetralkan pencahayaan yang masuk pada indra penglihatannya.

Menoleh jam di atas nakas.

"Masih pukul 2"

Deru nafas seseorang menyapa tengkuk lehernya. Memberikan sensasi hangat yang berbeda.

"Tuan?"

Ia pun membalikkan tubuhnya. Menatap sekilas wajah tampan yang sudah beberapa kali melecehkan tubuhnya.

"Tuan tampan sekali. Tuan umur berapa? Sepertinya masih muda"

Ia berbicara dalam hati takut mengganggu pria itu yang tampak damai dalam tidurnya.