TROUBLE TAEKOOK/VKOOK (END)

20

Saat ini V tengah duduk bertiga dengan orang kepercayaannya. Namjoon dan Hobi.

Mereka membahas mengenai penggelapan dana perusahaan yang di lakukan salah satu karyawan di perusahaan itu.

Entah kebetulan atau sengaja. Oknum yang terlibat ternyata memiliki hubungan dengan musuh V sedari dulu.

Musuh yang sangat berperan dalam merubah dirinya yang dulu menjadi seperti sekarang ini.

Beruntung ia masih memiliki sahabat sekaligus orang kepercayaannya yang senantiasa mendapingi lika-liku dari pahitnya perjalanan hidupnya.

"Bosss.. sepertinya semua orang yang terlibat sudah kita tangani" Ucap Hobi.

"Benar boss.. Sekarang perusahaan sudah aman. Hanya saja tinggal memberikan balasan pada musuh bebuyutanmu" Timpal Namjoon.

"Jangan terburu-buru Joon.. Kita lihat saja permainannya kedepannya"

"Saya sudah terlalu muak dengannya boss. Sudah 20 tahun dia terus mengganggu hidupmu. Setelah apa yang dia lakukan pada kita semua"

"Aku tidak se sabar itu Joon. Tapi aku pasti akan membalaskan semua dendam itu. Demi ayah, ibu dan kita semua"

Ting.. Tong..

"Apakah hari ini ada jadwal bersama klien?"

"Tidak boss"

"Mungkin pesanan kopi ku" Ucap Hobi yang langsung beranjak membuka pintu.

"Si Hobi lupa kalau pintu itu bisa di kendalikan remote" Ucap Namjoon sambil menaruh remot control di meja.

"Biarkan saja" Ucap V.

Tap
Tap
Tap

"Honeyyyy"

Orang itu masuk tanpa permisi. Membuat kedua pria yang tengah duduk itu berdiri.

Terkejut dengan apa yang ada di depan mereka. Seseorang yang sudah cukup lama menghilang. Kini dia kembali lagi.

V hanya diam ketika wanita itu memeluk dan bergelanyut manja di lengannya.

"Honeyy.. Aku sangat merindukanmu"

Pria itu diam tak membalas pelukan atau sapaan wanita itu.

Sedang Hobi yang baru kembali dengan kresek yang berisi 3 gelas kopi itu hanya memberikan ekspresi yang tak bisa di artikan.

Menatap Namjoon seolah memberikan isyarat. "Apakah kita akan di sini atau pergi".

Namun Namjoon hanya menatap balik wajah Hobi. Yang mebuatnya mode julid on.

Kini hanya tersisa dua orang yang masih diam dengan posisi duduk berhadapan.

"Ada perlu apa?"

"Tae... masak kamu gak kangen sih?"