36

3.2K 230 68
                                    

Malam hari Jungkook terbangun sambil meringis perih pada area bawahnya.

Ia berusaha bangun tapi sulit, di tambah sekarang perutnya terasa kram.. Sakittt.. Sangat sakit.

Di rematnya selimut tebal itu guna menahan rasa sakitnya.

"Aaakhhh.. Tuaaan.. Tolong"

"Tuaaaaaannhhhh.. Ini sakit sekali"

Pria itu terbangun, dan terkejut melihat keadaan Jungkook seperti menahan sakit.

"Kenapa Jung?"

"Sakitttt tuannhhh"

"Apanya yang sakit Jung?"

"Perut.. Perut saya.. aaaakhhhh.. "

Ia segera bangun dan memakai bajunya asal. Tak lupa ia juga memakaikan kemeja dan di balut dengan selimutnya untuk menutupi tubuh polos Jungkook.

Dengan langkah yang tergesa ia membawa Jungkook menuruni lift.

"Shibaaall.. Lama sekali"

Ting'

Ia segera memasukkan Jungkook ke dalam mobilnya. Melajukan mesin mobil itu di atas rata-rata.

"Dok.. Selamatkan dia"

"Tuan tunggu sebentar dulu"

Pintu ruangan itu di tutup, untuk pertama kalinya ia merasa cemas pada seorang wanita. Pikirannya kacau. Baru pertama kali ia bertemu dengan gadis itu setelah berbulan-bulan lamanya. Dan di saat sudah bertemu malah begini.

Tak lama kemudian pintu itu terbuka. Ia segera menghampiri dokter yang memeriksa keadaan Jungkook.

"Tuan.. Bisa kita bicara sebentar?"

"Baik dok"

"Jadi, pasien mengalami kontraksi pada rahim. Dan setelah saya cek ternyata di rahim pasien terdapat banyak sekali cairan sperma"

Pria itu terdiam mendengarkan dengan serius ucapan dokter. Walau di hatinya ia tak merasa bersalah akan hal itu. Toh itu bukan anaknya. Pikir dia.

Kualat emang ya si V Tae ayam.

"Kalau boleh saya sarankan. Lebih baik tuan mengeluarkan milik tuan di luar saja semasa kehamilan istri anda"

"Jadi, maksud dokter saya tidak bisa menggaulinya?"

"Bukan begitu tuan, sex itu kadang perlu juga bagi seorang ibu hamil. Apalagi memasuki trimester terakhir. Yang akan memudahkan jalan keluarnya bayi. Tapi milik tuan  di mohon untuk di keluarkan di luar. Karena jika hal ini sering terjadi, saya takut si janin lahir dengan prematur"

Usai dari ruangan dokter itu, V menjenguk Jungkook di ruangannya.

Kondisinya kini sudah baikan akibat  obat yang di berikan oleh dokter.

"Tuan.. saya mau pulang"

"Baiklah, kita pulang"

.

"Tuan.. Saya gak mau pulang ke sini"

"Kenapa Jungkook?"

"Saya mau pulang ke asrama"

"Asrama? Apakah kekasihmu tak bisa menyewakan apartemen yang baik untukmu dan calon anaknya? Jika begitu. Segera tinggalkan dia. Kembalilah pada saya"

"Tidak tuan... Saya mau pulang ke asrama"

"Menurutlah kelinci kecil"

Jungkook hanya bisa diam, tak ada niatan untuk melanjutkan debatnya dengan pria itu. Sudah di yakini bahwa dirinya akan kalah telak.

TROUBLE TAEKOOK/VKOOK (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang