🦋🦋🦋
Happy reading...
.
.
.
Saat ini, Zea tengah berada di rooftop bersama dengan— Latasha, yang menghilang beberapa hari, dan sekarang tiba-tiba muncul.
"Sebenernya ada apa Sha? Gue gak ngerti, cerita sama Gue." Ucap Zea.
"Gue minta maaf, Ze karena udah ngelakuin kesalahan yang besar banget, Gue yakin Lo kecewa sama Gue." Ucap Latasha.
"Apa kesalahan yang Lo bikin? Apa hak Gue buat marah sama Lo? Jangan kaya gini." Ucap Zea.
"Lo gak punya waktu buat dengerin cerita Gue, Gue cuma mau bilang, Lo harus hati-hati, bilang juga ke Orang tua Lo dan keluarganya Kak Nathan." Ucap Latasha.
"Maksud Lo?" Tanya Zea.
.
.
.
Beberapa jam sebelumnya...
Latasha sedang berjalan-jalan di sekitar rumah Kaindra, karena Ia penasaran dan ingin tau lebih banyak tentang keluarga Kaindra, sekaligus mencari tau keberadaan Papahnya.
"Sebentar lagi, kalian akan hancur."
Latasha mengerutkan dahinya, lalu sedikit melihat ke ruangan yang pintunya sedikit terbuka. Ia melihat Kenandra, Ayahnya Kaindra sedang berbicara dengan seseorang, yang tidak dikenali oleh Latasha.
"Om Kenan lagi ngobrol sama siapa?" Gumam Latasha.
"Keturunan Dirgazanta dan kerabatnya tidak boleh ada yang hidup, Saya ingin kalian menghabisi mereka semua."
"Baik Tuan, secepatnya kami laksanakan perintah Anda."
"Tapi– Saya ingin melihat mereka menderita, sebelum menjemput ajal, kamu mengerti maksud Saya kan?"
"Saya paham Tuan."
"Bagus, kamu boleh pergi. Ah— jangan lupa beri makan si tua merepotkan itu, jangan sampai dia mati."
"Baik Tuan, Saya permisi."
Latasha mundur beberapa langkah, kemudian bersembunyi di balik salah satu pilar yang ada di tempat itu. Setelah melihat Kenandra dan orang tadi keluar, diam-diam Latasha masuk ke ruangan itu.
Di meja, Latasha melihat beberapa foto berserakan, Ia juga melihat ada foto tiga keluarga yang sepertinya tidak asing baginya.
"Ini kaya— anak kecil ini, ada di dua foto. Tapi, orang tuanya beda-beda." Ucap Latasha.
Latasha memincingkan matanya, berusaha mengingat sesuatu. Ia mencoba membalik foto tersebut, dam benar– Ia mendapat petunjuk.
Ardian Dirgazanta, Maura Grissham, Arzea Zalynda Amora.
"ZEA?!" Pekik Latasha.
"Tuan? Tuan ada di dalam?"
Latasha membulatkan matanya, seraya menoleh ke arah pintu. "Mampus, kalo bibi liat, bisa di kulitin Gue." Cicit Latasha.
.
.
.
"Jadi maksudnya, Keluarganya Kak Kai, ada masalah sama orang tua kandung Gue?" Tanya Zea, setelah mendengar cerita Latasha.
"Iya, Gue gak tau pasti masalahnya apa, tapi kayanya mereka dendam banget sama keluarga Lo." Ucap Latasha.
"Tapi kok— Lo bisa di rumah Kak Kai? Kalian— pacaran?" Tanya Zea.
Latasha menghela nafas, "Gue gak pacaran, tapi kita di jodohin." Ucap Latasha.
"Hah? Kok bisa?" Zea jelas kaget.
"Papah Gue di jebak, keluarga Kaindra itu licik, makanya Gue minta Lo hati-hati." Ucap Latasha.
"Kalo gitu gak cuma Gue yang dalam bahaya, tapi Lo sama Papah Lo juga, Sha." Ucap Zea.
Latasha menggeleng, "Papah, udah terlanjur masuk perangkap."
"Maksudnya?"
"Papah di sekap sama Om Kenan, Gue gak tau tempatnya dimana."
"Kenapa Lo gak lapor polisi, Sha? Kenapa Lo diem aja? Papah Lo bisa kenapa-napa."
"Kalo Gue lapor polisi, yang ada Papah Gue kenapa-kenapa. Mereka mafia, bukan maling sendal yang takut di ancem penjara. Mereka punya banyak anak buah, kita gak bisa sembarangan. Kaindra juga ngancem, bakal nyakitin Gue sama anak Gue."
"Hah? A–anak? Bentar, maksudnya Lo—?"
Latasha mengangguk kecil, "Gue hamil— anaknya Kaindra."
"Kok bisa?"
"Ceritanya panjang, tapi– Kaindra gak mau ngakuin anak ini, Gue minta maaf ya."
"Buat apa?"
"Selama ini mungkin Gue banyak salah sama Lo, apalagi akhir-akhir ini Gue ngediemin Lo. Dan mungkin, ini— pertemuan terakhir kita, sering-sering ke rumah terakhir Gue ya nanti."
"ENGGAK! Lo ngomong apaan sih, kita selesain bareng-bareng, Lo harus bertahan, Gue gak mau tau!"
"Susah Ze, Gue udah terlalu capek."
"Sha..."
Zea merengek, kemudian memeluk erat tubuh sahabatnya, keduanya sama-sama menangis sekarang.
"Ponakan aunty yang— cantik apa ganteng? Ya pokoknya pinter, kamu harus kuat ya? Semangatin Mamah kamu." Zea tersenyum sambil mengusap lembut perut Latasha.
"Nanti Lo bikin dong, sama Kak Nathan." Canda Latasha.
"Mulai keliatan Lo gila nya!" Ucap Zea.
🦋🦋🦋
![](https://img.wattpad.com/cover/342788706-288-k399690.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain || So Junghwan - [END]✔️
FanfictionSenyum, Luka, hanya itu yang Zea punya. Sampai akhirnya Ia bertemu dengan Jonathan, laki-laki penuh effort yang selalu memenuhi inner child Zea.