🦋🦋🦋
Happy reading...
.
.
.
Sama seperti yang sebelumnya, Senin ini Zea kembali berjaga di gerbang sekolah, menunggu anak-anak langganan BK masuk.
Tapi hari ini, Zea merasa ada yang berbeda dengan Latasha, hari ini Latasha banyak diam, tidak seperti biasanya.
"Lo baik-baik aja, Sha?" Tanya Zea.
"Gue gapapa kok." Ucap Latasha.
"Muka Lo pucet, lagi sakit ya?"
"Gue gapapa kok, serius deh."
Zea mengangguk percaya, walaupun sebenarnya Ia masih ragu dengan jawaban Latasha.
Zea melihat Jonathan yang berjalan dari parkiran, penampilannya sudah rapih, tidak seperti kemarin, akhirnya anak langganan BK berkurang satu.
"Pagi Ze." Sapa Nathan.
"Pagi Kak, gini dong rapih, kan keren." Ucap Zea sambil mengacungkan ibu jarinya.
Jonathan tersenyum kecil, entah kenapa belakangan semua tingkah Zea terlihat menggemaskan dimatanya.
"Ada yang mau Gue omongin." Ucap Jonathan.
"Apa?" Tanya Zea.
Jonathan mendekatkan wajahnya ke telinga Zea, "Gue sayang Lo." Bisik Jonathan.
Eh? Zea mengerjap beberapa kali, "Maksud Kakak?" Tanya Zea.
"Gue sayang Lo, Lo mau jadi pacar Gue?" Ucap Jonathan seraya menatap dalam Zea.
TERIMA! TERIMA! TERIMA!
Suara heboh dari teman-temannya membuat Zea sadar dari lamunannya, tadinya Zea berfikir apa ini mimpi? Tapi ternyata tidak.
"Maaf Kak Zea—"
Senyum Jonathan perlaham memudar, ketika mendengar kata 'maaf' dari Zea.
"Maaf, Zea gak bisa nolak." Sambungnya sambil tersenyum menatap Jonathan.
Sorot mata kecewa Jonathan sekarang berganti menjadi bahagia. Tanpa memikirkan yang lain, Jonathan langsung memeluk erat tubuh Zea. Zea awalnya kaget, tapi akhirnya Ia membalas pelukan Jonathan.
"Makasih ya, udah nerima Gue."
"Makasih juga udah sayang sama Zea."
Teman-teman yang melihatnya ikut merasa senang dan bertepuk tangan, tapi Latasha? Justru langsung pergi dari tempat itu.
.
.
.
"KENAPA GUE GAK SEBERUNTUNG ZEA?!" Teriak Latasha setelah sampai di halamam belakang sekolah, kebetulan disana sepi, jarang ada siswa yang datang ke sana.
"Apa Gue harus ngalamin trauma yang sama, biar Gue juga bisa ngerasain apa yang dia rasain sekarang?"
"Kesalahan apa yang Gue lakuin di kehidupan sebelumnya, sampe Gue harus kaya gini?!"
Latasha duduk di bawah pohon, dengan posisi kaki di tekuk. Cairan bening tidak berhenti keluar dari matanya.
🦋🦋🦋
Zea duduk dengan perasaan cemas, dari tadi upacara, bel masuk pelajaran, bahkan sekarang hingga bel pulang Latasha belum juga kembali."Tasha kemana ya?" Ucap Zea bingung.
Zea bernafas lega karena yang dicari datang juga, tapi yang membuat Zea bingung, kenapa mata Latasha sembab? Latasha nangis?
"Sha, Lo darimana aja? Gue tuh khawatir." Ucap Zea, namun Latasha tak menjawab apa-apa.
"Sha, Gue ada salah kah sama Lo?" Lagi— Latasha masih diam, dan sibuk membereskan barang-barangnya.
"Sha, Lo kenapa sih? Bilang sama Gue, salah Gue dimana, jangan diem." Ucap Zea.
Tanpa menjawab pertanyaan Zea, Latasha pergi begitu saja. Tapi sebelum jauh, Zea mencoba menahannya.
"Sha, jangan gini, kalo Lo ada masalah cerita sama Gue, jangan diemin Gue gini." Ucap Zea.
"Lo brisik, Gue capek!" Bentak Latasha.
Zea yang kaget langsung melepas tangan Latasha, setelah itu Latasha melanjutkan langkahnya meninggalkan Zea.
"Lo kenapa si, Sha?" Batin Zea.
Jonathan yang melihat kejadian itu menatap nyalang kepergian Latasha, kalau Latasha bukan perempuan, mungkin tadi Jonathan sudah memukulnya.
"Lo gapapa kan?" Tanya Jonathan.
"Zea gapapa kok."
"Udah gak usah di pikirin, mungkin dia lagi ada masalah, makanya kaya gitu."
"Tapi Zea khawatir sama Tasha."
"Lo biarin dia sendiri dulu, kalo sekiranya dia udah tenang, baru Lo tanya-tanya." Zea mengangguk paham.
"Yaudah sekarang kita pulang."
"Beli Ice cream dulu ya?"
"Oke, nanti sama toko-tokonya Gue beli."
Zea memincingkan matanya, "Tengil dasar."
Jonathan merangkul Zea, lalu mengecup bagian samping kepala Zea. "Tapi Lo suka kan?" Goda Jonathan.
"Enggak tuh." Ucap Zea.
"Masa?" Ledek Jonathan.
"Nyebelin!" Kesal Zea sambil mencubit pelan perut Jonathan beberapa kali.
🦋🦋🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain || So Junghwan - [END]✔️
FanficSenyum, Luka, hanya itu yang Zea punya. Sampai akhirnya Ia bertemu dengan Jonathan, laki-laki penuh effort yang selalu memenuhi inner child Zea.