Pain; 25

117 10 0
                                    

🦋🦋🦋

Happy reading...

.

.

.


Hari ini, tepat acara ulang tahun angkasa di laksanakan, setelah acara melepaskan beberapa burung merpati yang berisikan harapan-harapan siswa SMA Angkasa, sekarang masuk ke acara pertunjukan dari setiap kelas.

"Pertunjukan selanjutnya yaitu- Kak Edward dari kelas 12 IPS 1 dengan puisinya yang berjudul-" Ucap Zea.

"Cinta Sederhana." Ucap Zea dan Niki bersamaan, di susul sorakan dan tepuk tangan meriah dari siswa dan orang tua yang hadir.

Pemuda berambut coklat alami itu maju ke depan, setelah Zea dan Niki berjalan ke pinggir.

Mengungkap cerita
Tentang kebersamaan kita,
Antara jarak dan perpisahan
Rangkaian kisah tak terulang.

Terjaga dalam mimpi
Terbawa ke alam fiksi
Terjebak,
Manakah realita dan mimpi.

Kamu adalah...
Kebenaran yang harus kuingkari,
Keindahan yang tak mampu ku miliki,
Keindahan yang hadir lewat mimpi.

Kita pernah sedekat atma,
Sebelum sejauh dua buana
Kau yang singgah dan aku,
Yang terlampau sungguh.

"WUUUUU!!!!" Sorak senang siswa yang kagum dengan puisi Edward.

"Terimakasih Kak Edward, ada yang mau di sampaikan dulu? Diliat dari puisinya tadi, kaya nya buat seseorang nih." Ucap Zea.

Edward mengangguk kecil, "Aku berhenti, bukan karena hilang rasa, tapi Aku akan kembali dengan Aku yang lebih baik. Sampai kamu jadi saksi, kalau gak ada yang lebih indah, dari dua insan yang saling menunggu, tidak berpapasan, namun saling memantaskan." Ucap Edward, membuat beberapa siswa saling tatap, untuk siapa?

"Wah, kaya nya mantan HTS ya, betul kak?" Ucap Niki, Edward mengangguk sambil tersenyum kikuk.

"Setelah denger puisi keren dari Kak Edward, sekarang kita ke pertunjukan selanjutnya." Ucap Zea.

"Yaitu penampilan dari Kakak alumni SMA Angkasa, dari grup 'Sky Warden'. Tepuk tangan dong." Ucap Niki.

Sky Warden yang artinya 'Pengawas Langit'. Grup yang beranggotakan 4 orang yaitu, Samuel, Nanda, Emil dan Jonathan. Dengan Samuel dan Jonathan sebagai vokalis, Nanda pemegang drum, dan Emil pemegang gitar.

"Aman?" Tanya Samuel, kemudian ketiga adiknya mengangguk mantap.

Sebelum mulai Jonathan sempat menoleh ke arah Zea yang sudah siap menyalakan kamera ponselnya, Jonathan tersenyum manis melihat Zea yang menyemangati dirinya.

Samuel;
Aduh duh duh kuterpesona (kuterpesona)
Saat melihatnya, senyum kubahagia
Tak kuasa kumenghampirinya (menghampirinya)
Berkenalan dengannya kugugup dibuatnya

Mengapa aku jadi salah tingkah
Tapi kuingin tahu siapa namanya

Jonathan;
Oh, manisnya dia buatku jatuh cinta
Cinta pandang pertama
Oh, cantiknya dia buat kujatuh cinta
Walau belum mengenalnya

Aduh duh duh kumerasakan (kumerasakan)
Getaran di dada berdetaknya pun beda
Bibir merah wajah merona (wajah merona)
Menyejukkan mata, kugugup dibuatnya

Samuel;
Mengapa aku jadi salah tingkah
Tapi kuingin tahu siapa namanya

Oh, manisnya dia buatku jatuh cinta
Cinta pandang pertama (Oh, oh-oh)
Oh, cantiknya dia buatku jatuh cinta
Walau belum mengenalnya (Oh, oh-oh)

Nanda,Emil;
Mungkinkah kubisa jadi dengan dirinya
Menghampirinya ku tak kuasa

"AYO NYANYI BARENG!!!" Teriak Samuel.

Oh, manisnya dia buatku jatuh cinta
Cinta pandang pertama (Oh, oh-oh)
Oh, cantiknya dia buatku jatuh cinta
Walau belum mengenalnya (Oh-oh-oh-oh)

Yea hey yeah
(Oh oh oh oh oh)
(Oh oh oh) Ye-eh-eh, yeah-yeah-eh
(Cantiknya cinta)
Walau belum mengenalnya (belum mengenal)

"WUUU!!! LAGI, LAGI, LAGI!!!"

"KAK SAM GANTENG BANGET!!!"

"YANG NAMANYA EMIL GUE TANDAIN."

"Dih, Gue bilangin bapak Gue Lu." Sahut Emil sambil menunjuk ke tempat Ayahnya duduk, membuat beberapa guru dan orang tua murid tertawa.

"Gimana-gimana, penampilan dari Sky Warden keren apa enggak?" Ucap Zea.

"KEREN!!!"

"Oke, mungkin ada yang mau disampein dari Kak Sam, Kak Nanda, Kak Emil, atau mungkin Kak Nathan?" Ucap Niki.

"Gue dulu ya." Ucap Samuel, "Kenapa cumi hitam?" Ucap Samuel.

"ENGGAK!!"

"KALO IJO HULK!!"

"Karena kalo Merah, itu pipi ku yang tersipu kala kau kecup." Ucap Samuel, membuat para siswi berteriak bak terjadi kesurupan masal.

"AAAAAAA"

"SAMUEL SINTING!!"

"NATHAN!! NATHAN!!!"

"Aduh Nath, kecup siapa tuh?" Ledek Nanda.

"Ayah, anaknya kecup-kecup tuh." Ledek Samuel.

Sementara Nathan berusaha untuk tetap terlihat cool walaupun sedang salting bruntal sekarang.

"Oh, sama Zea?" Ledek Emil, sambil menoleh ke arah Zea, sementara Zea langsung bersembunyi di belakang Niki.

"Om, anaknya di kecup-kecup tuh." Ucap Ucap Samuel.

"Enggak Pah, bohong." Ucap Zea, sambil menyilangkang kedua tangannya (🙅‍♀️).

"Yeuu, belum di kecup udah merah tuh." Ledek Nanda.

"KAK NANDAA!!!" Teriak Zea, malu banget.

🦋🦋🦋





























Pain || So Junghwan - [END]✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang