🦋🦋🦋
Happy reading...
.
.
.
"Twdi cwewe Lo kewnwpw, Nath?" Tanya Nanda sambil mengunyah nasi gorengnya.
"Ngomong apaan si Lu?" Ucap Samuel.
"Telen dulu bang Nanda." Ucap Dipta.
Nanda diam sebentar untuk menelan nasi goreng yang ada di mulutnya, "Tadi si Zea Zea itu kenapa?" Tanya Nanda.
"Emang ada apa?" Tanya Dipta.
"Tadi di jalan, kita berempat kan balapan, si Nathan batu di suruh pelan-pelan karena pertigaan, eh dia malah nambah kenceng. Terus Zea hampir ketabrak." Ucap Emil.
"Itu juga salah dia, muncul tiba-tiba, ya Gue kaget lah." Ucap Jonathan.
"Terus dia nya ada luka gak?" Tanya Vano.
"Gak ada, Gue sempet belokin paksa." Ucap Jonathan.
"Syukurlah kalo gitu." Ucap Dipta.
"Kalo sampe kena, bisa-bisa ban motor Lu di copotin sama bang Abi." Ucap Naufal.
"Gak Gue copotin kok, paling Gue bakar doang. Ngapain di copotin capek, mending langsung bakar." Ucap Abi santai, membuat Jonathan bergidik ngeri.
"Tapi, Gue penasaran sama sosok Paman yang dia maksud, Paman itu Om nya dia, atau orang lain yang dia panggil Paman." Ucap Jonathan.
"Memang ada apa dengan Paman itu?" Tanya Dipta.
"Iya jadi gini Yah, tadikan dia nangis, terus dia cerita, katanya pas dia kecil, ada sekelompok orang dateng ke rumah dia, terus orang-orang itu ngelecehin Bundanya dan mukulin Ayahnya sebelum akhirnya mereka di bunuh." Ucap Jonathan.
"Gila, sadis banget, keterlaluan sih." Ucap Yuda.
"Terus pelakunya ketangkep?" Tanya Mirza.
"Enggak, karena posisinya Zea masih kecil dan di umpetin di lemari sama Bundanya. Zea juga hampir di bunuh sama mereka, tapi untungnya dia bisa kabur, walaupun dia kecelakaan." Ucap Jonathan.
"Kasian banget, dibalik badannya yang kecil, dia punya beban trauma yang berat." Ucap Samuel.
Drt- drt- drt-
Semua fokus tertuju pada ponsel Dipta yang bergetar karena ada telfon masuk, Abi dan Vano yang kebetulan duduk di dekat Dipta tak sengaja melihat profile orang yang menelfon sang Ayah.
"Ayah kenal sama orang itu?!" Tanya Abi kaget.
"Ia dia rekan bisnis Ayah, baru aja tadi siang beliau menandatangani kontrak kerja sama." Ucap Dipta.
"Ayah, please batalin, dia bukan orang sembarangan." Ucap Vano.
"Emang siapa?" Tanya Mirza.
"Bokapnya Kaindra." Ucap Abi.
Yuda yang sedang minum, tersedak dan airnya muncrat ke wajah Hamka.
"Anjir, jorok banget abang Gue." Kesal Hamka.
"So-sorry sorry, Gue kaget asli." Ucap Yuda.
"Kalian kenal sama beliau?" Tanya Dipta.
"Dia itu Papahnya Kaindra, dia orang yang licik, Ayah harus hati-hati sama dia, karena dia itu— mafia." Ucap Abi.
Dipta tersenyum kecil, "Ya Ayah tau itu."
Nada bicara Dipta yang santai, sukses membuat anak-anaknya melongo. Santai sekali Pak tua ini?
"Jadi sebenarnya Ayah sudah tau kalau beliau ini mafia yang sudah merugikan banyak perusahaan di Indonesia, salah satunya adalah— perusahaan kerabat Ayah. Dia membunuh satu keluarga itu, makanya Ayah hanya meminta keadilan agar para mafia itu mendapat balasan serupa." Ucap Dipta.
"Tapi terlalu bahaya, kalo Ayah sendirian." Ucap Sadam.
"Kalian tenang saja, Ayah gak sendirian. Ada kawan Ayah yang ikut menyelidiki mereka juga, markas utama mereka ada di Surabaya. Tapi mereka sudah menyebar ke barbagai daerah, salah satunya Jakarta." Ucap Dipta.
"Kalo gitu kita ikutan ya." Ucap Edgar.
"Ikut apa?" Tanya Emil.
"Ikut bantu nangkep, mau apalagi?" Ucap Edgar.
"Gak, Ayah gak mengizinkan, kalian fokus kuliah dan sekolah, Ayah gak mau kalian kenapa-napa." Ucap Dipta.
"Edgar ngasih tau, bukan minta izin." Ucap Edgar.
"Iya Yah, mana mungkin kita biarin Ayah sendirian." Ucap Naufal.
"Ini terlalu beresiko, keselamatan kalian bisa terancam." Ucap Dipta.
"Ayah tenang aja, kita bakal baik-baik aja, asal selalu bareng." Ucap Abi tersenyum hangat.
"Kalian memang anak hebat, Bunda pasti bangga liat kalian sekarang." Ucap Dipta.
"Ini juga berkat Ayah, Ayah udah didik kita dengan baik, makasih Ayah." Ucap Vano.
Dipta tersenyum lalu memeluk anak sulungnya, "Mau di peluk juga!" Ucap Jonathan, lalu ikut memeluk sang Ayah.
"Mau juga!" Ucap Emil, lalu memeluk Dipta di susul yang lainnya.
🦋🦋🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Pain || So Junghwan - [END]✔️
ФанфикSenyum, Luka, hanya itu yang Zea punya. Sampai akhirnya Ia bertemu dengan Jonathan, laki-laki penuh effort yang selalu memenuhi inner child Zea.