Episode 3: Penulis yang tidak kenal lelah

235 57 10
                                    

She just graduated from college, pretty, smart, calm, talented, strong and even doing basic hacking

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

She just graduated from college, pretty, smart, calm, talented, strong and even doing basic hacking.

***

Tahun dua ribu sekian. Umurku menginjak ke dua puluh dua tahun. Aku sudah tumbuh menjadi gadis sukses, karierku yang dimulai saat kuliah berjalan mulus sebagai penulis besar. Cerita-ceritaku sudah berubah menjadi buku-buku novel best seller diseluruh indonesia.

Dan hari ini adalah pembukaan PO novelku yang ke dua puluh dua. Semua novel karyaku, jelas mengenai masalah yang sama, bergenre sama. Aksi, laga, yang menceritakan masalah ekonomi masyarakat, kejahatan bandit, polisi rahasia, dan banyak lagi. Semua itu sangat di gemari oleh para pembaca setia 'Jen', khususnya anak remaja dibawahku.

Setelah novel ini selesai PO, aku akan langsung mengerjakan naskah ceritaku selanjutnya. Jadi karyaku akan semakin bertambah dan menarik peminat masyarakat.

Aku berjalan ditrotoar menggunakan tas totbag. Isinya ya perlengkapan menulisku, karena sekarang aku akan pergi ketempat dimana aku mendapatkan semua refrensi dan ide-ideku untuk membuat cerita.

Seorang petugas berseragam membukakan pintu untukku. Dia menunduk hormat, aku tersenyum melangkah masuk. Keramaian menyambutku.

Walau ini bukan weekend, sepertinya orang-orang sedang berkunjung kekantor polisi untuk melaporkan suatu masalah. Aku duduk disalah satu kursi tunggu, disebelahku jajaran lima orang ibu-ibu sosialita yang asik mengobrol marah-marah, melampiaskan kekesalan mereka.

Telingaku terbuka setiap saat ini jelas mendengar apa yang mereka katakan. Bukannya mau menguping, tapi si ibu yang duduk persis disampingku adalah ketua geng mereka yang paling heboh.

Aku melirik mereka tertarik, ber'oh'ria dalam hati. Aku mengepal tangan 'yes', aku kini tahu apa yang menjadi masalah ibu-ibu ini. Ternyata mereka kekantor polisi untuk melaporkan kasus pengelapan uang arisan senilai ratusan juta.

Sebagai penulis (hampir) profesional. Aku mendapatkan refrensi sedikit, walau ini adalah masalah yang cukup umum terjadi dimasyarakat. Aku butuh kasus yang lebih menarik, kasus besar seperti menggelapan tanah, uang perusahaan, bukan uang arisan ibu-ibu komplek.

Selama berapa lama ku menunggu. Susana kantor mulai lenggang, laporan penggelapan uang arisan sudah dicatat tinggal menunggu perintah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Between Us (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang