Episode 25: Kemana kita akan pergi?

65 19 22
                                    

Yattomi Group

Sebuah perusahaan yang bergerak dibidang pengembangan properti residensial dan komersial, juga berperan menjadi managemen. Perusahaan yang berkantor pusat di Jakarta ini telah berdiri selama 34 tahun dan memiliki 4.500 lebih karyawan.

Pandanganku fokus menatap laptop, jemariku bergantikan memencet deretan huruf pada keyboard.

Aku tersenyum miring. Mantap, aku sudah menemukan alamat kantor pusat mereka. Tinggal mengulik-ulik beberapa informasi lagi. Mengambil data-data lewat website mereka.

"Mungkin dia dibayar dengan sepeser uang atau diancam agar mengaku salah dan tutup mulut pada media. Hahaha.. bisa saja, aku hanya bergurau. Sudah ya, aku sedang makan hidangan enak. Kamu jangan mau, karena kamu bla bla bla bla.." ku abaikan setengah ucapan Emily yang sudah tidak penting. Terdengar kosong.

"Dahh!" panggilan terputus.

Mataku melebar. Bukan karena kalimat yang diucapkan kembaranku ditelfon. Tapi layar laptop menunjukan deretan kode ITC berwarna hijau dan grafik-grafik aneh.

Aku menambah beberapa kode dibagian tertentu. Dan simsalabim! Dihadapanku saat ini ratusan, tidak, ribuan file berhasil kuperoleh dengan kode-kode aneh yang kupelajari sejak sekolah menegah.

File-file itu didapat lewat akses dari web mereka dan aku gabungkan dengan kode yang ku tahu. Lalu nampaklah, dihadapanku. Dokumen perusahaan Yattomi. Ini bisa menjadi penyelidikan yang menarik.

Aku membuka notebook, menyiapkan bollpoin. File pertama sampai sekian hanya tentang pekerjaan-proyek property mereka. Tidak menarik, aku bukan penipu murahan yang mengincar proyek orang lain. Sroll kebawah, aku menemukan data seluruh pekerja diperusahaan itu. Aku berdecak kagum, ribuan orang bekerja disana. Hanya pekerja biasa. Skip.

Jemariku spontan terhenti mengerakan mouse. Berhenti disatu file. Data para atasan perusahaan. Direktur, bla bla bla.. presdir & CEO! Ini dia.

Klik! Klik!

Ada dokumen berisi seluruh data diri pria itu. Siapa namanya? Ah.. Lucanne Maximus. Wajahnya, banyak berseluyuran dimajalah-majalah.

Lucanne dikenal pekerja keras, angkuh, tangguh dan cerdik. Bisnisnya berkembang pesat, berhasil menjadi salah satu bagian penting di negara ini. Salah satu perusahaan properti terbesar Asia Pasifik.

Lucanne adalah seorang CEO dari generasi kedua. Pria muda yang baru berusia 28 tahun itu bahkan berhasil meningkatkan banyak perkembangan perusahaan ditangannya daripada ayahnya. Namun fakta itu juga menjadi pertanyaan yang paling banyak diajukan publik padanya. Mengapa seorang pria muda berumur 28 tahun bisa sukses dalam karier nya seakan-akan menjadi kaya adalah hal mudah?

Dan.. banyak fakta menarik lainnya. Oh tunggu! Aku juga menemukan data dirinya. Juga terselip foto diantara dokumen.

Aku membuka file itu karena penasaran. Foto empat laki-laki dengan umur berbeda-beda, kisaran belasan tahun. Di foto satunya terdapat potret beberapa tahun lebih tua, lima anak laki-laki berumur 7-10 tahun berhasil membuatku terdiam lama. Termenung. Foto tahun delapan puluhan, pakaian mereka sangat kuno. Kemeja dan jas, celana pendek, topi dan dasi kupu-kupu. Ditengah-tengah, anak laki-laki bertopi cokelat, dengan muka datar dan tatapan dingin itu. Apakah itu Lucanne?

Aku menggeleng. Segera menghapus rasa penasaranku. Aku kembali menjelajahi data-data yang lain. Sampai.. kembali berhenti. File berisi ribuan data diri orang-orang besar. Sebagian besar bahkan aku mengenalnya, itu orang-orang terkenal! Para pebisnis yang sering masuk majalah karena kesuksesan mereka, ada didalam file berjudul Crost Herschel?

The Between Us (1)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang