Menjadi Figuran Nerd

10. bandara

Haii

Happy Reading

Typo? Sudah menjadi belahan jiwa saya.

Jangan lupa untuk vote dan komen okay 😉
____________

06.15

Jisung dan dreams sedang berada di bandara.

Mereka bertujuh sedang mengantar soobin ke bandara.

Jisung memandang jengah ke arah kakaknya beserta pacar kakaknya yang sedang bermesraan.

"Njing geli banget gue sialan" gumamnya yang sebenernya dia sedang menahan cemburu.

Ingat! Pacar kakaknya itu adalah pacarnya di dunia nyata! Mana sungchan versi novel manis banget nggak kaya versi nyatanya nggak ada tuh manis-manisnya.

Soobin melepaskan pelukannya dari sungchan lalu memeluk adik satu-satunya dengan sayang.

"Jie kakak pergi dulu ya, jaga diri baik-baik. Kalo butuh uang atau apa kabarin kakaknya jie" soobin mengeratkan pelukannya, berharap jisung akan membalas pelukannya.

"Hmm" gumam jisung dengan malas, jujur saja dia merasa geli di peluk seperti sekarang.

"Bales dong pelukan kakak jie"

"Ck" mau tidak mau jisung membalas pelukan kakaknya.

"Udahkan? Lepas dong! Sesek nih njing! Gue kagak bisa nafas."

"Bentar, kakak mau meluk kamu lebih lama biar nanti nggak terlalu kangen ke kamu"

"Lo lebay banget njir! Lepas ih! Gue geli pelukan kaya gini sat!"

Dengan terpaksa soobin melepas pelukannya.

"Tolong ya jagain adik saya" pinta soobin kepada dreams

"Iya" jawab mereka serempak

Tidak lama kemudian terdengar pengumuman dari pramugari mengumumkan keberangkatan pesawat yang menuju Beijing.

"Husss sana, pesawat Lo bentar lagi mau otw" usir jisung

"Jisung" peringat jaemin dengan menatap tajam kearah jisung, dia tidak mengerti kenapa jisung menjadi sangat tidak sopan.

"Apa?"

"Ya sudah kakak berangkat ya, jaga kesehatan adik kecil kakak yang manis" soobin mengusap Surai silver adiknya dengan sayang.

"Lo juga" ucap jisung dengan memalingkan wajahnya.

"Aku berangkat ya sayang"

"Iya honey, nanti jangan lupa selalu ngabarin aku ya" ucap sungchan

"Iya"

"Bye bye semuanya" pamit soobin

Setelah memastikan bahwa soobin sudah pergi, jisung berjalan ingin cepat-cepat pulang.

"Tunggu" cegah jeno tangannya memegang tangan kiri jisung.

"Apa?"

"Kita searah"

"Terus?" Tanya binggung jisung, tangan kanannya melepaskan tangan lancang jeno.

Dan itu tentu membuat jeno merasa canggung.

"Kita pulang bersama" ucap jeno

"Nggak, gue pulang sendiri, lagian gue punya urusan" tolak jisung dengan halus.

"Urusan naon?" Tanya haechan

"Yang pasti bukan urusan Lo Lo pada"

Sungchan hanya tersenyum kecil melihat perdebatan dari jisung dan teman-temannya.