13. pasar peting

1.3K 147 21
                                    

Haii

Happy Reading

Typo? Sudah menjadi belahan jiwa saya.

Jangan lupa untuk vote sama komen okay 😉

Semua katanya ada 25k wkwk, selamat bosen membaca 😂

________________

"Makannya yang bener" tegur jeno

"Gue geus beak 2 piring, maneh sapiring ge acan beak"

(Gue udah abis 2 piring, Lo satu piring pun belum abis)

"Nggak mau makan ini gue, pengen makan sama telor" ucap jisung dengan mendorong piringnya, jujur saja makanannya tidak seenak kemarin.

"Lo di kasih daging nya malah minta piyiknya" ucap renjun yang baru saja sampai di ruang makan.

"Aneh Lo" cibir chenle

"Gue buatin" ucap jaemin dengan berjalan ke arah dapur.

(Ruang makannya tuh nyambung gitu, gue lupa deh deskripsi rumah nya gimana wkwk)

"Pengen yang dadar sama yang di ceplok"

"Iya"

Jisung tidak melanjutkan makannya, dia menunggu pesanannya jadi.

"Dari tadi belum abis?" Tanya Mark sembari duduk di dekat jisung.

"Iya, ini masakannya nggak enak. Nggak kaya kemaren. Ini beli atau maid yang masak?"

"Maid yang masak, yang kemaren gue yang buat"ucap renjun sembari meminum air putih.

"Wah? Lo bisa masak? Keren! Berarti Lo uke dong?"

'byur'

Renjun menyemburkan air yang tadi ia minum ke arah sampingnya yang dimana chenle sedang duduk.

"Sialan" umpat chenle dengan menampilkan wajah datarnya.

Haechan dan yang lainnya hanya tertawa saja melihat renjun menyemburkan air minumnya ke arah chenle.

Namun suara tawa haechan dan jisung yang mendominasi, mereka berdua tertawa dengan keras dan terbahak-bahak.

"Hahaha, njir hihi perut gue sakit hahaha"-jisung

"Sarua haha"-haechan

Chenle hanya memutar matanya dengan malas saja.

"Ini" jaemin menyodorkan piring berisikan telur dadar dan telur ceplok.

"Kecap nya mana?"

"Elah bocil, udah makan itu aja ribet amat"

"Ck"

Jisung melanjutkan acara makannya dengan semangat.

Jujur saja meskipun dia terlahir dari keluarga terpandang dan kaya raya, dia lebih menyukai makanan sederhana seperti ini dari pada makanan mahal yang membuatnya merasa eneg ketika melihatnya.

Sebut saja dia berlebihan, tapi itulah kenyataannya. Dari kecil dia sudah di latih untuk makan makanan yang sederhana namun nyaman di perutnya, ya meskipun dia bergelimang harta.

Jika kalian berpikir itu didikan kedua orang tuanya kalian salah, itu bukan didikan kedua orang tuanya maupun kerabat dari kedua orang tuanya.

Itu semua didikan pembantu rumah nya yang membesarkannya seperti anaknya sendiri.

Jisung jadi penasaran bagaimana kehidupan pembantu yang ia sebut mamah itu di kampung halamannya?

Setelah jisung beranjak dewasa orang yang membesarkannya berhenti bekerja dan kembali ke tempat asalnya.

Menjadi Figuran NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang