29. don't worry

759 57 3
                                    

Haii

Happy reading

Typo? Sudah menjadi belahan jiwa saya

Jangan lupa untuk vote and komen ngokey

Ngacapruk, abaikan ke salahan² penulisannya ya. Nanti di revisi.
__________

Matanya menatap pantulan dirinya di kaca rumah sakit. Kakinya mulai mendekati kaca yang terus menampilkan wajahnya.

Matanya dengan kosong menatap tepat pada mata di pantulannya. Itu, bukan matanya.

"Lo?"

"Benar, ini aku" sedikit terkejut karena pantulan dirinya berbicara dan mengeluarkan suara.

"Lo kenapa bohong dan memanipulasi gue terus?"

"Bohong? Aku tidak pernah berbohong dan tidak pernah memanipulasi kamu, karena kamu yang memanipulasi semuanya" park tersenyum remeh

"Gue nggak ngerti maksud Lo apa sat!"

"Kamu, harus berhenti"

"Ha?"

"Semua ini tidak--

--jisung?" Panggilan itu membuat ucapan dari park terpotong. Dengan cepat ia melihat ke arah belakang melihat siapa yang memanggilnya, meskipun dia tahu siapa pemilik suara itu.

"Ngobrol sama siapa?" Tanya laki-laki itu penuh selidik

"Ngapain ke sini Lo?"

"Udah makan obatnya?" Haechan menghiraukan pertanyaan dari jisung. Dia segera mendekat ke arah jisung dan merangkul pundak jisung untuk memapahnya menuju kasurnya kembali.

"Belum ya?" Tangan laki-laki itu meraih obat yang berada di nakas.

"Ck, jangan so--

--aaa"

"Gue nggak mau" jisung memalingkan wajahnya

"Haaa~" laki-laki itu menghela nafas dengan berat, dia memasukkan obat itu kedalam mulutnya dan dengan cepat laki-laki itu meraih pipi jisung.

"Lo!--hmmpp" ucapannya terpotong ketika mulutnya tersumpal oleh si laki-laki aneh ini. Sialan, laki-laki ini menstransferkan obatnya melewati mulut.

Di rasa obatnya sudah ada did alam mulut jisung, laki-laki itu langsung meraih gelas minum dengan satu tangan menutup mulut jisung agar tidak memuntahkan obatnya.

Laki-laki itu melakukannnya seperti tadi dengan air yang dia transferkan ke mulut jisung.

Jisung dipaksa untuk menelan obat dan air itu. Sepertinya dia menelan juga ludah laki-laki gila ini.

"Sialan Lo!" Jisung mengambil gelas berisikan air dan dengan cepat meminumnya.

"Kalo nggak gitu, mana mungkin obatnya di makan"

"Fak kata gue teh" ucap jisung dengan sinis

"Lo nggak mau pulang asu?"

"Gak"

"Pulang sono njing! Gak Sudi gue nampung Lo"

"Sekali lagi mengumpat, jangan harap bibir ini, akan selamat" peringat laki-laki itu dengan menyentuh bibir jisung. Yang di perlakukan seperti itu hanya bisa menelan ludahnya dengan kasar.

Sialan, sekali pikirnya. Bisa-bisanya dia tidak bergeming di perlakukan tidak sopan seperti ini terlebih oleh laki-laki bajingan ini.

Plak/

Jisung menepis tangan laki-laki itu yang masih saja bertengger di bibirnya.

"Ya-ya udah, sana pulang Lo!"

Menjadi Figuran NerdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang