Darah Suci Raden Kian Santang Bab 24.

613 58 10
                                    




Setelah Raden kian Santang menjahili saudara/i nya saat ini Raden sedang berada di surau bersama ibunda dan gurunya syekh Nurjati.

Sementara itu para Raka kian Santang langsung menyusul Rayi mereka ke surau dan benar saja ternyata seseorang yang di maksud Rayi mereka adalah ibunda ratu Subang larang.

Surau istana.

Di surau saat ini ada ibunda Subang larang juga syekh Nurjati yang sedang mengajarinya mengaji.

Syekh Nurjati: Alhamdulillah,.. Raden ilmu agama Raden bertambah ,tapi akan semakin sempurna agama Raden jika menjalankan rukun Islam yang kelima Raden...

"Rukun Islam yang kelima,.. bukankah itu adalah menjalankan ibadah haji ketanah suci Mekah syekh guru".. ucap Raden kian Santang.

"Itu benar putraku,... Rukun Islam yang kelima adalah menjalankan ibadah haji , putra ku kian Santang
Suatu hari kau akan menjalankan ibadah haji nak "... Ucap ibunda Subang larang.

"APa ini sama dengan mengembara ibunda?... Raden kian Santang.

Syekh Nurjati : tentu saja berbeda Raden saat radeb pergi ketanah suci  Raden harus mengenakan ihram saja raden...

"Nah putraKu kemarilah,.. inilah ihram yang di maksud".. ucap ibunda Subang larang.

"Bolehkah aku mencobanya ibunda?..
Raden kian Santang.

"Tentu saja boleh putraku cobalah"..
Ibunda Subang larang.

Tanpa Raden ketahui saat Raden kian Santang mencoba mengenakan ihram
Semua saudara/i Raden kian Santang melihat nya namun nyimas Rara Santang tiba tiba saja menangis tanpa sebab dan membuat semua saudara/i
Nya Bingung.

"Kau sangat tampan putraku subhanallah ,.. ntah kenapa ibunda merasa kau akan pergi lagi nak, meski kali ini hanya sebentar"ucap ibunda Subang larang.

"Ibunda ,.. aku hanya akan pergi ke tanah suci jika memang Allah mengundangku kesana maka aku akan pergi untuk menyempurnakan keislaman ku seperti aku menyem -
Purnakan keimanan ku bunda ,dan juga ijin dari bunda serta ayahanda"..
Ucap Raden kian Santang.

"Rayi"... Panggil nyimas Rara Santang..
Kau memang anak yang berbakti Rayi
Yunda Banga memiliki adik seperti mu" ucap nyimas Rara Santang.

"Raka,.."ucap Raden dewana... Apa Raka akan pergi lama lagi setelah ini,
Raka "ucap Raden dewana yang memeluk Rakanya.

"Tidak Rayi,..Raka tidak akan pergi jadi jangan takut jika Raka pergi" ucap Raden kian Santang.

"Rayi,..tapi kalau yunda perhatikan kau memakai ihram ini memang cocok "ucap nyimas Rara Santang yang langsung di tatap tajam semua saudaranya.

"Kalian jangan menatapku seperti itu Raka,Rayi aku hanya bercanda" ucap nyimas Rara Santang.

"Sudah,sudah putriku jangan seperti itu,.. putraku simpan lah ihram ini jika waktunya tiba untuk dirimu ke tanah suci maka pakailah" ujar ibunda Subang larang.

"Baiklah ibunda aku akan menyimpan nya,.. bunda,syekh guru
Aku mau kembali ke wisma assalamu'alaikum" ucap Raden kian Santang.

Skip- wisma pangeran

Saat ini semua saudara/i kian Santang sedang berkumpul begitu juga Raden kian Santang yang duduk di samping kakak walangsungsang sambil memeluk sedangkan Raden Abikara sedang bersama prabu Surawisesa.

"Rayi,.. kau baik baik saja"ucap Raden Walangsungsang.

"Hmmm, aku baik-baik saja Raka ,
Aku hanya Rindu berkeliling kampung saja,.. sekarang aku sudah tidak sebebas dulu lagi Raka" ucap Raden kian Santang dengan sedih,... Raka aku mau ke arena latihan jika Raka abikara dan Rayi Surawisesa mencariku aku ada di arena latihan, assalamualaikum Raka," ucap Raden kian Santang.

Skip - arena latihan.

Diriku sekarang berada di arena latihan, hmm iya bukankah aku masih harus melatih ajian naga pasa tingkat 5 aku memang sudah menguasai naga pasa tingkat 4 baiklah,... Batin Raden kian Santang

Raden kian Santang mulai memulai berlatih menguasai jurus naga pasa,
Namun Raden tidak sendirian disana juga ada Raden Arya sadat,nyimas megantari dan prabu amuk marugul

Keponakan ku memang hebat sangat hebat ,Nanda kian Santang bahkan mampu menguasai jurus naga pasa tingkat 4 aku yakin nanda kian Santang pasti bisa menguasai naga pasa tingkat 5 ya, ya aku yakin itu,.. batin prabu amuk marugul.

Sedangkan di tengah tengah lapangan arena latihan Raden kian Santang masih berlatih menguasai naga pasa.

Sementara itu Raden Abikara dan Gusti prabu Surawisesa akan pergi ke arena latihan untuk melihat para prajurit Padjajaran namun prabu Surawisesa terkejut mendapati uwak dan kedua anaknya di arena latihan.

" Paman amuk marugul, Raka yunda. Sedang apa kalian?.. Senopati Abikara

"Iya bener itu uwak Raka ,yunda"ucap prabu Surawisesa...

"Sttt,... keponakan ku lihatlah kesana di tengah lapangan"ucap prabu amuk marugul.

Keduanya pun melihat siapa yang paman mereka maksud namun beda dengan paman dan Raka serta yundanya prabu Surawisesa dan Senopati Abikara terdiam.

"Raka Abikara,... Jurus itu bukankah jurus naga pasa , jurus yang Raka kian Santang gunakan saat melawan Arga dana 9 tahun yang lalu Raka"... Ucap prabu Surawisesa.

"Kau benar Rayi prabu,... Tapi tunggu
coba perhatikan gerakan tangan dan kedua kakinya bukan kah itu naga pasa tingkat 5 Rayi prabu".. ucap Senopati Abikara.

Raka benar itu gerakan naga pasa tingkat 5 aku bertambah kagum dengan dirimu Raka ,.. ucap prabu Surawisesa.

Rayi kau sungguh pejuang yang hebat juga tanpa pamprih Raka sangat bangga memiliki adik seperti dirimu...
Batin Senopati Abikara.

Sementara itu Raden kian Santang berhasil menguasai jurus naga pasa namun tiba tiba saja terdengar suara dari langit yang menyuruh agar naga pasa di satukan dengan pedang Zulfikar milik kian Santang.

  (fixs ini aku ngarang oke hehehe).

KIAN SANTANG GABUNGKANLAH JURUS NAGA PASA YANG BARU SAJA KAU KUASAI DENGAN PEDANG ZULFIKAR MILIKMU.

Apa menggabungkan jurus naga pasa dengan pedang Zulfikar, ya Allah aku belum bisa menguasai pedang Zulfikar bantulah hamba ya Allah.... Batin Raden kian Santang...

Raden Arya sadat yang melihat rayinya tiba tiba terdiam pun langsung menghampirinya.

"Rayi,.. kau tidak apa apa " .. ucap Raden Arya Sadat penuh kecemasan

Lalu yang berada di sana langsung menghampiri Raden kian Santang.

"Aku tidak apa apa Raka ,... ucap Raden kian Santang.

"Syukurlah Rayi Raka cemas karena kau tiba tiba saja terdiam" ucap Raden arya Sadat

Raden Abikara dan prabu Surawisesa menyusul mereka ketengah lapangan

"Rayi,,.. sudah latihan nya sebaiknya kau istirahat kembali lah kedalam istana Rayi"... Ucap Abikara.

"Iya Raka,... Aku mau langsung istirahat di wisma raka.

Raden kian Santang memutuskan untuk beristirahat di wisma nya dengan termenung.

Raden kian Santang.

Apa yang harus ku lakukan aku bahkan belum bisa menguasai pedang Zulfikar tapi aku harus mencobanya

Syekh pudak Wilis pernah mengatakan aku harus melawan hawa nafsu ku jika ingin menguasai pedang Zulfikar.... Batin Raden kian Santang.


BERSAMBUNG.






Darah Suci Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang