Darah suci kian Santang chapter 4

1K 76 3
                                    


Yudakara pun menghadap prabu Siliwangi dan memberi tahukan rencana jahat para golongan hitam

BALARIUNG ISTANA

"mohon ampun Gusti prabu atas semua kesalahan yang sudah hamba perbuat terhadap Padjajaran dan keluarga istana termasuk Raden kian Santang Gusti prabu,hamba juga ingin memberitahu rencana golongan hitam dan hamba ingin mengabdi pada Padjajaran Gusti prabu"ucap yudakara penuh penyesalan.

"Apa llallsllalasalljlsskau bisa di percaya yudakara
Bukankah kau begitu membenci Rayiku kian Santang yudakara kau bahkan sering kali berusaha mencelakai rayiku,atau kau memiliki niat lain yudakara! Ucap Raden walangsungsang dengan marah apa lagi mengingat apa yang sudah di lakukan yudakara terhadap rayinya.

"Sabarlah putraku walangsungsang
Yudakara apa ucapan mu ini dapat aku percaya"ucap prabu Siliwangi

" Hamba bersumpah Gusti prabu hamba ingin menjadi lebih baik lagi dan mengabdi pada Padjajaran Gusti prabu"ucap yudakara

"Baiklah aku pegang semua ucapan mu yudakara tapi jika kau berkhianat
Maka aku sendiri yang akan membinasakanmu lalu rencana apa yang akan di lakukan nyi rompang dan sekutunya" ucap prabu Siliwangi

"Para golongan hitam akan melakukan penyerangan terhadap istana,tapi yang mereka incar adalah
Raden kian Santang Gusti prabu"

"Astaghfirullah/jagat Dewabatara jawab saudara/i kian Santang

"Bagaimana bisa golongan hitam tau jika Rayi kian Santang sudah kembali dan sekarang Rayi kian Santang dalam bahaya!marah gagak gampar

"Benar Raka bagaimana bisa golongan hitam bisa tau jika Rayi kian Santang sudah kembali, ayahanda penjagaan terhadap Rayi kian Santang harus di perketat lagi terutama di wismanya ayahanda"jawab nyimas Rara Santang dan di angguki yang lain

"Baiklah,aku memaafkanmu yudakara walau bagaimanapun diri mu masihlah keponakan ku cucu dari kakek prabu niscala wastu kencana
Dan aku memberikan kepercayaan padamu untuk menjaga putraku kian Santang dan mengabdi lah kau pada Padjajaran" ucap prabu Siliwangi

Layang kusuma yang mendengar keputusan ayahandanya begitu sangat bijaksana membuat layang kusuma bertekad akan menjaga keutuhan keluarga Padjajaran dan melindungi rayinya ,seraya berkata" pergunakan kesempatan yang di berikan,
Ayahanda prabu padamu yudakara dan ingat jika kau berani berkhianat maka tidak ada kata ampun untuk mu kau mengerti itu yudakara"tegas Raden layang Kusuma.

"Terimakasih Gusti prabu ,Raden aku berjanji tidak akan membelot apalagi berkhianat dan aku bersumpah akan melindungi Raden kian Santang" ucap yudakara.

"Baiklah, Senopati Angga perketat penjagaan terhadap istana dan juga wisma putraku kian Santang,patih sindurana" hamba Gusti prabu" ku perintah kan kau bersama yudakara selalu menjaga putra ku kian Santang kalian mengerti" ucap tegas prabu Siliwangi

Yudakara/ patih sindurana" Sendika Gusti prabu"

"Dan kembalilah kalian ke wisma masing masing"

TAMAN ISTANA

Saat ini ketiga putra Siliwangi abikara,kian Santang dan Surawisesa sedang berada di taman istana ,
Taman istana yang tadinya suram tiba tiba saja menjadi segar kembali rerumputan yang layu,bunga bunga dan pepohonan yang layu pun tiba tiba saja menjadi bermekaran lagi,
Rumput yang kering menjadi hijau kembali,pohon menjadi lebat kembali dan langit cerah kembali seolah olah mereka menyambut kepulangan pangeran Padjajaran yang di cintai semua orang.

"Raka lihatlah taman ini hidup kembali setelah Raka kian Santang kembali," ucap Surawisesa dengan menghadap Rakanya seraya berkata"
Raka aku mohon jangan pergi lagi Raka istana ini sunyi jika tidak ada Raka tidak ada tawa bahkan canda Raka"ucap Surawisesa sambil memeluk Rakanya,abikara terdiam melihat adiknya Surawisesa menangis
Sambil memeluk saudara kembar nya Raden kian Santang,dan abikara pun memeluk keduanya.

"Rayi sudahlah jangan ada lagi air mata yang penting sekarang Rayi kian Santang sudah kembali Rayi"iya Raka, Raka berjanji lah jangan pergi terlalu jauh lagi, apa lagi pergi terlalu lama Raka" ucap Surawisesa oh apa ini kenapa Surawisesa kek anak kecil seperti ini, menangis di pelukan sang kakak seperti anak kecil yang tidak di berikan permen oleh ibunya

Kian Santang yang merasakan bajunya basah karena air mata rayinya pun langsung menenangkan rayinya .

"Rayi"panggil Raden kian Santang dengan penuh kasih sayang," sudahi
Tangisan mu,Raka tidak bisa berjanji untuk tidak pergi lagi tapi Raka akan usahakan untuk tidak pergi terlalu jauh lagi Rayi " kian Santang melepas pelukan rayinya dan menghapus air mata rayinya dan abikara yang melihatnya tersenyum tipis.

"Raka abikara"panggil kian Santang" iya Rayi ada apa"jawab abikara.

"Apa semua baik baik saja Raka selama aku pergi,tidak terjadi sesuatu yang melukai ibunda kan Raka"tanya kian Santang pada Rakanya abikara sedangkan Surawisesa sudah tenang

Dan abikara pun menjawab"selama kau pergi ibunda tidak baik baik saja Rayi ibunda selalu menangis, Rayi Raka mohon jangan pergi lagi Rayi " ucap abikara.

"Demi ibunda aku tidak akan pergi lagi nanti aku akan temui ibunda Raka"

Namun di tengah haru biru tiga saudara itu tiba tiba saja keempat adik kian Santang berlari dan berteriak dan memeluk Raka tercinta mereka.

SUROSOWAN,DEWANA,RARA KANDITA DAN DYAH SAWITRI

"RAKA"panggil keempat Rayi kian Santang dan memeluk Raka mereka

"Raka hiks kami merindukan Raka
Raka jangan pergi lagi " ucap Raden dewana.

Kian Santang melepas pelukan Raden dewana dan mensejajarkan tubuh nya agar sejajar dengan rayinya,Raden pun menghapus air mata dewana dan berkata.

"Rayi jangan menangis lagi ya, Raka tidak akan pergi meninggalkan kalian lagi Rayi " ucap kian Santang sambil meraih dan merangkul keempat rayinya,abikara dan Surawisesa pun tersenyum melihat kebersamaan ini kedua nya pun mengusap rambut keempat Rayi mereka.

SURAWISESA DAN ABIKARA

kuharap kebersamaan ini akan terus seperti ini , Raka tetap lah seperti ini dan jangan pergi lagi , karena Raka sangat berarti bagi kami semua.

Tanpa mereka sadari kebersamaan mereka dilihat para ibunda serta kedua yunda mereka.

"Yunda aku bahagia melihat putra putra kita tersenyum lagi seperti ini aku berharap Dewata yang agung melindungi putra tercinta kita ananda kian Santang" ucap ibunda ratu dewati dan di angguki ibunda yang lain nya

Tetap lah tersenyum putra ku jangan pernah merasa sendiri kamu semua disini bersamamu. Subang larang


FINNN AKU PUTUSKAN UNTUK LANJUT KAN DI AKUN INI DAN INI CHAPTER KE 4 NYW SEMOGA KALIAN SUKA SELAMAT MEMBACA .

T B C

Darah Suci Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang