Setelah Mahesa,Sadewa dan saloka berhasil di lumpuhkan oleh Raden abikara yang saat itu menyamar menjadi rayinya kian Santang dan juga terkena sabetan pedang syamsir milik layang Kusuma akhirnya mereka berhasil di tangkap dalam keadaan terluka dan dimasukkan ke penjara ruang bawah, saat ini prabu Siliwangi sedang melakukan rapat di Balairung istana yang hadiri putra/i Siliwangi para punggawa,Pati sindurana, Senopati ,para abdi Pajajaran yang lain termasuk para ratu tanpa di hadiri Raden kian Santang dan keempat adiknya.
Balairung istana
Prabu Siliwangi
"Ini sudah tidak bisa dibiarkan lagi perbuatan para golongan hitam sudah melampaui batas aku akan bertindak tegas sekarang"ucap prabu Siliwangi dengan tegasRatu ambet kasih
"Kali ini apa lagi yang sudah di lakukan para golongan hitam itu kanda"tanya ratu ambet kasih."Mohon maaf ayahanda prabu sebenarnya apa yang sudah di lakukan para golongan hitam itu"
Tanya banyak catraAbikara
"Mahesa, Sadewa dan saloka mencoba menjebak Rayi kian Santang dengan membuat kekacauan di pemukiman penduduk,tapi untungnya aku bisa menangkap bedebah itu"ucap abikara
Yang masih tersulut amarah akibat ulah Mahesa dan antek antek nyaSemua yang hadir di Balairung menjadi kaget, para punggawa, Patih sindurana dan Senopati menjadi geram dengan perbuatan Mahesa antek anteknya.
Para ratu juga menjadi geram begitu juga ketiga yunda dari Raden kian Santang.
Raden Arya Sadat
"Apa"lalu dimana ketiga bedebah itu Rayi"Ketiga bedebah itu ada di penjara bawah tanah tinggal menunggu hukuman dari ayahanda"Jawab layang Kusuma.
"Ayahanda lalu apa yang akan ayahanda lakukan sekarang aku tidak mau Raka kian Santang kenapa kenapa ayahanda"ucap Surawisesa
"Tenanglah putraku Surawisesa, selama ayahanda masih bernafas ayahanda tidak akan membiarkan mereka melukai Raka mu"
Area latihan
"Raka lihat aku hebat kan kemampuan berpedang ku"ucap Dyah Sawitri
"Iya Rayi kalian juga sangat hebat Raka sangat bangga memiliki Rayi seperti kalian,Rayi Surosowan kau kenapa.
Surosowan
"Tidak Raka"aku hanya merasa ini bukan mimpi kan Raka ada di depan ku sekarang"jawab Surosowan"Raka pasti masih berpikir ini mimpi ya, perlu aku cubit tangan Raka agar Raka bangun dari mimpi gitu Raka" ucap Raden dewana dan mencubit lengan Rakanya.
"Awww"sakit Rayi kenapa kau mencubit Raka"ucap Surosowan
"Makanya bangun jangan tidur terus"ucap dewana dengan nada mengejek
"Iss"awas kau ya adik nakal sini kau
Ucap SurosowanKian Santang tersenyum melihat tingkah usil adiknya dewan namun kian Santang merasakan jika ada yang sedang mengawasi mereka.
Kian Santang
"Rayi Surosowan sebaiknya kalian masuklah Raka merasakan adanya bahaya, Patih sindurana"panggil kian Santang"ya Raden ada apa "kau bawa masuk keempat Rayiku ini kedalam istana aku merasakan ada yang sedang mengawasi"Sendika Raden ayo Raden nyimas kita masuk kedalam di luar sedang tidak amanTapi Raka,
Kian Santang
"Kalian masuk ya mintalah bantuan pada Raka abikara atau yang lain sekarang masuk lah.Cepat paman bawa mereka kedalam.
Aku merasakan ada yang sedang mengawasi ternyata benar dugaan ku si penopang
Penopang
Gawat kian Santang menyadari keberadaan ku lebih baik aku segera pergi .
Kian Santang &penopeng
"Mau kemana kau kenapa kau mengawasi kami,"Bukan urusan mu kian Santang oh seperti nya bermain main dengan mu boleh juga Hyatt.
Astaghfirullah Hyatt
Pertarungan kian Santang dan penopeng pun terjadi jurus demi jurus kian Santang keluar kan.
"Kanuragan penopeng ini sangatlah kuat tenaga dalam ku sudah sangat terkuras nampak aku harus mengunakan jurus banyu maruta untuk menghadapinya baiklah.
Kian Santang pun mengunakan jurus banyu maruta alam menjadi gelap petir menyambar dan itu di rasakan sampai istana bahkan dirasakan Siliwangi yang masih memimpin pertemuan di Balairung .
Jagad Dewabatara putraku kian Santang sedang bertarung dengan si penopeng.
"Kita akhiri pertemuan ini "
RAKAAAAAAAA teriak Surosowan
Surawisesa & Surosowan
"Rayi ada apa kenapa kau berteriak di Balairung"Raka itu Raka kian Santang sedang bertarung Raka "apa dengan siapa Raka kian Santang bertarung Rayi"penopeng cepat Raka bantu Raka kian Santang,Raka kian Santang terluka karena jurus penopeng itu
Jagad Dewabatara bedebah
Surawisesa dan yang lainnya pun keluar dari Balairung
SKIPP
Kurang ajar aku terluka karena jurus banyu maruta milik kian Santang tapi dia juga terluka karena racun anggrek hitam yang aku tiupkan ha ha ha
"Baiklah kian Santang Hari ini adalah hari terakhir mu setelah aku membunumu maka aku akan mengambil darah sucimu Haha"
Astaghfirullah ya Allah tubuhku sangat sakit sekali, jika memang ini akhir dari hidupku kumohon ya Allah tolong jaga keluarga ku
Uhuk uhuk
"Ha ha sekarang bersiaplah untuk kematian mu kian Santang rasakan ini Hyatt"
Belum sempat penopeng itu mencelakai kian Santang tapi sudah di halau pedang syamsir milik layang Kusuma.
Byarrrrrrr
Brukkkk"Kurang ajar siapa kau berani menyerang ku"
Saudara kian Santang datang tepat waktu, abikara,banyak catra dan Walangsungsang serta gagak gampar yang melihat adiknya sudah terkulai lemas karena racun anggrek hitam dan juga kehilangan banyak tenaga nya sangat terkejut
Layang Kusuma
"Rayi" bedebah kau apakan Rayiku bedebah kuhabisi kau"Abikara
"Hentikan Raka kita harus segera menolong Rayi kian Santang, biarkan penopeng itu menjadi urusanku cepat Raka bawa Rayi keruang pengobatan dia terluka parah."Kau mencari mati rupanya hei penopeng berani sekali kau melukai Raka ku tampaknya kau juga terluka ya apa rakaku berhasil membuat mu terluka.
"Bedebah kau Surawisesa"
"Prajurit bawa penopeng ini kedalam istana aku dan keluargaku ingin tau siapa sebenarnya penopeng yang sudah berani melukai rakaku .
'sendika Raden.
TBC.
Aku balik lagi dengan membawa chapter berikutnya.
Apakah Raden akan selamat karena racun anggrek hitam yang di tiup kan si penopeng
Dan siapakah si penopeng itu
Dahlah sampai jumpa chap depan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Darah Suci Raden Kian Santang
FanficIni adalah kisah seorang pangeran yang memiliki darah suci yang selalu menjadi Incaran para golongan hitam, yang membuat prabu Siliwangi dan para ibunda ratu melindungi nya termasuk para raka dan Rayi nya Lalu bagaimana cara prabu Siliwangi dan par...