Darah suci Raden kian Santang Bab 27.

573 50 4
                                    


Hari ini adalah hari dimana Raden kian Santang meminta ijin pada keluarga nya karena dirinya yang harus pergi ketanah suci untuk menunaikan ibadah dari rukun Islam,

yang kelima yaitu menunaikan ibadah haji dan bulan depan adalah sudah memasuki bulan haji dan Raden kian Santang saat ini tengah mempersiapkan diri nya untuk meminta ijin setelah kemarin sore ia mengutarakan nya pada Raka kembar nya.

Skip- aula istana.

Saat ini semua anggota keluarga Raden kian Santang sudah berkumpul di aula sambil menunggu putra,
Saudara mereka, dan yang di tunggu tunggu akhirnya tiba namun kali ini,

Raden kian Santang hanya memakai baju berwarna putih serta sorban yang di pakainya tanpa memakai mahkota kerajaan serta baju khas kerajaan Sunda, dan itu membuat semua keluarga termasuk yunda serta Raka Raden kian Santang paham dengan pakaian yang di pakai Rayi mereka,itu bukan baju melainkan ihram yang memang akan di pakai saat akan pergi ketanah suci.

Raden kian Santang.
"Ibunda ,Raka, dan juga Rayi prabu aku mohon ijin pada  kalian untuk mengijinkan aku pergi menunaikan kewajiban ku sebagai seorang muslim untuk menyempurnakan keislaman ku yaitu pergi haji ketanah suci" ijin Raden kian Santang pada seluruh keluarga nya.

Raden Surawisesa.
"Berapa lama Raka akan berada di sana, Raka tidak akan lama kan ? Tanya Gusti prabu Surawisesa.

Nyimas Dyah Sawitri.
"Raka, ini beda dengan mengembara kan Raka? Tanya Rayiku nyimas Dyah Sawitri.

Raden kian Santang.
"Tentu beda Rayi, mengembara dengan ibadah haji itu beda jauh waktunya, tidak seperti mengembara yang bertahun tahun,jika ibadah haji hanya selama beberapa bulan saja Rayi" ucap Raden kian Santang.

Gusti prabu Surawisesa.
"Baiklah Raka, aku ijinkan Raka pergi tapi ingat Raka harus segera kembali kepajajaran dan jangan pergi terlalu lama, aku tidak mungkin sanggup berdiri sendiri tanpa Raka" ucap Gusti prabu Surawisesa.

Raden kian Santang.
"Pasti Rayi, Raka akan segera kembali jika urusan Raka sudah selesai,ibunda ananda mohon doa restu dari para ibundaku juga ibunda Subang larang
"Ucap Raden kian Santang..

Ibunda subang larang.
"Ibunda merestuimu nak , tunaikan lah rukun Islam yang kelima dan Sempurnakanlah keimanan dan keislaman mu putraku doa restu ibunda menyertai dirimu , dan ingatlah selalu jangan pernah sedikitpun dirimu mengeluh " ucap ibunda Subang larang yang direstui para ibunda ratu semua serta saudara /i nya yang lain, Raden kian Santang pun tersenyum dan menyalami semua keluarga nya.

Raden kian Santang.
"Baiklah ibunda Raka,Rayi aku pamit dulu assalamualaikum, sampurasun semua."ucap Raden kian Santang yang langsung berangkat hari itu juga siang itu juga yang di antar keluarga nya sampai pintu gapura keluar istana.

Raden dewana.
"Hiks, Raka ,tidak bisakah raka tidak pergi aku pasti akan merindukan Raka"ucap Raden dewana.

Raden kian Santang.
"Rayi disini Raka mu bukan hanya raka tapi lihat disana ada Raka abikara dan juga Raka mu yang lain Rayi jadi jangan bersedih ya tersenyum lah kita akan bertemu lagi dua bulan lagi Rayi " ucap Raden kian Santang.

Raden dewana.
"Baiklah Raka tapi janji Raka harus pulang setelah urusan Raka selesai" ucap Raden dewana.

Raden kian Santang & Raden Abikara
"Ya Rayi Raka pasti akan segera pulang, baiklah ibunda ananda pamit assalamu'alaikum bunda" pamitnya Ibunda Subang larang.

" Rayi Raka akan mengantarmu sampai plabuhan Sunda kelapa" ucap Raden Abikara.

Dan berangkat lah Raden kian Santang menuju tanah suci dengan di antar Rakanya Abikara ke pelabuhan
Dan setela melakukan perjalan selama tiga hari sampai lah mereka ke pelabuhan dan disinilah Raden kian Santang dan abikara berpisah.

Plabuhan Sunda kelapa.

Raden kian Santang.
"Raka sampai disini Raka mengantar ku ,diriku pamit Raka ,ingatlah selalu jangan pernah meninggalkan sholat Raka aku titip keluarga kita termasuk Rayi prabu Surawisesa, baiklah kalau gitu aku pamit Raka Abikara" ucap Raden kian Santang.

Raden Abikara.
"Iya Rayi Raka tidak akan meninggalkan sholat karena itu adalah tiang agama kita dan Raka akan menjaga keluarga kita juga membimbing Rayi prabu Surawisesa
"Ucap Raden Abikara.

Raden Abikara merasa berat melepas rayi nya yang saat ini memasuki kapal besar itu kapal besar milik kerajaan yang memang di tugaskan prabu Surawisesa untuk mengantar rakanya ketanah suci bahkan di dalam sana juga ada Pati Yudhakara dan anggapati yang memang abdi setia padjaJaran.

"Berat rasanya melepasmu pergi Rayi tapi ini memang tugasmu yang suatu hari nanti akan menjadi penyiar agama Islam yang akan di kenang milyaran manusia Rayi, selama jalan dan berhati hatilah kami semua akan menunggu kepulangan mu Rayi" ucap Raden Abikara.

Raden Abikara masih disana sampai sang Rayi masuk kedalam kapal dan tak terlihat lagi dan kapal itu pergi berlayar meninggalkan plabuhan Sunda kelapa dan menghilang di tengah lautan lepas menuju tanah suci Mekah rumah Allah.

Raden Abikara.
" Kita kembali ke istana prajurit"ucap Raden Abikara.

Skip istana padjaJaran.

Satu Minggu sudah sejak Raden kian Santang pergi, istana menjadi sunyi para saudara/i Raden kian memiliki latihan di area istana bersama para prajurit sedangkan prabu Surawisesa menjadi raja yang adil sekaligus bijaksana dengan bimbingan Rakanya Abikara raka kembar Raden kian Santang.

Prabu Surawisesa.
"Raka, sudah satu Minggu ya Raka kian Santang pergi keranah suci, apa Raka kian Santang sudah sampai disana Raka? Tanya prabu Surawisesa

Raden Abikara.
"Rayi kian Santang kemarin memberi kabar kalau dia masih berada di perjalanan ketanah suci Mekah Rayi, dari tanah Jawa ke Sanah itu tidak menghabiskan waktu yang cepat butuh berbulan bulan maka itu Rayi kian Santang memutuskan pergi satu Minggu yang lalu dan bulan haji itu masih tiga bulan lagi Rayi," ucap Raden Abikara.

Prabu Surawisesa.
"Gitu ya , huff baru satu Minggu Raka kian Santang pergi tapi suasananya kembali sunyi lihatlah bunga bunga kembali layu pohon pohon juga kembali tak hidup Raka, bahkan awan tampak mendung" ucap Gusti prabu
Surawisesa, yang melihat langit diari
Balkon istana.

Raden Abikara.
"Kau benar Rayi, Ayahanda tengah melakukan tapa kere,dan rayi kian Santang pergi menunaikan ibadah nya ,pantas istana menjadi suram
Sekarang,sudahlah Rayi kita masuk hari sebentar lagi akan gelap" ucap Raden Abikara.

Malam pun tiba saat ini semua anggota keluarga kerajaan tengah makan malam bersama tidak seperti biasanya para Rayi kian Santang bercanda namun sekarang mereka hanya diam ,Raden dewana dan Raden Surosowan juga hanya diam tanpa bicara satu katapun .

Ibunda kentring manik.

"Putraku Surosowan dan putra ku Dewana kalian kenapa nak, apa masakannya tidak enak putra ku? Tanya ibunda ratu kentring manik.

Raden Surosowan.
"Tidak bunda masakan nya sangat enak hanya saja kami merindukan Raka kian Santang,padahal baru satu Minggu Raka pergi tapi seperti sudah berpuluh tahun ibunda" ucap Raden Surosowan.

Ibunda ratu ambet kasih.
", Putraku Nanda Surosowan. Kau lupa jika rakamu Nanda kian Santang bahkan pernah pergi jauh sampai 7 tahun putraku jika selama 7 tahun saja kita bisa dan mampu menunggu Nanda Raden kian Santang kenapa yang hanya beberapa bulan saja kita tidak bisa putraku" ucap ibunda ratu ambet kasih.

Raden Abikara.
"Benar itu Rayi sudah kalian jangan bersedih ada salam untuk kalian dari Raka kesayangan kalian.

Benarkah itu Raka " Jawab semua Rayi Abikara.


BERSAMBUNG.

Darah Suci Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang