Darah Suci Kian Santang BAB 11

945 66 8
                                    

Setelah melewati masa kritis nya saat ini kian Santang sedang di temani ibunda dan juga kedua rayinya dewana dan Surawisesa, sedangkan para ibunda serta saudara kian Santang yang lain sudah kembali ke wisma mereka masing masing .

Tidak berselang lama kemudian datanglah prabu Siliwangi dan prabu amuk,Raden arya Sadat dan putri nya
Megantari menjenguk Raden kian Santang untuk melihat kondisi nya

Siliwangi
"Dinda, istirahatlah kau sudah seharian ini kau sudah menjaga putra kita Dinda, begitu juga kalian putra Surawisesa,dewana kembalilah kalian ke wisma kalian"

Subang larang&kedua putranya
"Tapi kanda jika Dinda tinggalkan putra kita kanda"

"Iya ayahanda siapa yang akan menjaga Raka.

Megantari
"Bibi Subang larang,Rayi ada aku dan juga Raka Arya sadat yang menjaga Rayi kian Santang bibi,Rayi kalian juga kembalilah ke wisma kalian dan istirahat lah terutama kau Rayi Surawisesa"

Amuk marugul
"Benar itu Rayi ku Subang larang dan juga keponakan ku Surawisesa, Raden dewan biar putra putri ku yang menjaga Raden kian Santang bukankah begitu Rayi prabu"

"Benar itu Dinda,putraku dan Raka amuk marugul bisa kau ikut aku ada yang ingin aku bicarakan ini berhubungan dengan golongan hitam"ucap Siliwangi

Subang larang&kedua putranya
Baiklah kanda/ayahanda.

Subang larang, Surawisesa dan Raden dewana pun kembali ke wisma mereka untuk beristirahat, prabu Siliwangi dan prabu amuk marugul sudah meninggal kan ruang pengobatan,dan di ruang pengobatan sekarang hanya ada megantari dan Raden Arya Sadat.

Megantari &Arya sadat
"Rayi, cepat sembuh ya kau adalah cahaya dan penyemangat keluarga mu Rayi Raka dan yunda akan melindungi mu.

Raden Arya Sadat & megantari
"Rayi sebaiknya kita juga istirahat biarkan Rayi kian Santang tidur"iya Raka, tidur lah Rayi dan jangan takut ada kami disini.

Tanpa mereka sadari abikara berada disana dia melihat betapa banyak saudaranya yang menyayangi adiknya itu abikara pun merasa terharu, abikara yang tadinya ingin masuk pun mengurungkan niatnya dan memutuskan kembali ke wismanya.

Abikara.
Cepatlah sembuh dan pulih Rayi Raka menyayangimu .

Pagi pun tiba,mata indah yang sejak semalam tertutup akhirnya terbuka
Alangkah terkejutnya Raden kian Santang melihat tundanya dan Rakanya, Megantari dan Arya Sadat tertidur di samping kanan kirinya dengan memeluk dirinya,kian Santang merasa terharu.

Kian Santang, megantari &Arya sadat
"Yunda megantari,Raka Arya Sadat bangunlah.

"Unggh"Rayi kau sudah bangun,Raka bangun Raka lihat Rayi kian Santang sudah bangun.

"Rayi , syukurlah Rayi kau sudah bangun, prajurit"panggil Raden Arya Sadat

Prajurit: ya Raden.

"Cepat kau panggil prahasini kesini katakan padanya jika Rayi kian Santang sudah bangun.

Prajurit:Sendika Raden

Tidak berselang lama kemudian prahasini pun datang untuk memeriksa kondisi Raden kian Santang.

"Bagaimana prahasini kondisi Rayi kian Santang"ucap megantari

"Kondisi Raden kian Santang sudah mulai pulih nyimas Raden hanya saja tenaga Raden terkuras banyak akibat pertarungan nya dengan nyimas Ratna Kumala kemarin ,Raden nyimas tapi untuk hawa murninya sudah benar benar pulih jadi Raden sudah bisa kembali ke wisma nya. Ucap prahasini

"Baiklah Terim kasih sudah merawat Rayi kami Prahasini "jawab Raden Arya Sadat

"Sama sama Raden ini sudah menjadi kewajiban saya merawat anggota keluarga raja Raden, kalau gitu saya mohon diri.

Kian Santang

"Raka yunda,terima kasih sudah menemani ku semalam lalu dimana yang lainnya Raka yunda."tanya kian Santang

"Yang lainnya ada di Balairung Rayi paman prabu juga yang lainnya sedang membicarakan untuk menangkap para golongan hitam."jawab Arya Sadat

"Aku pasti merepotkan Ayahanda dan yang lainnya kan"Jawab kian Santang

Raden Arya Sadat yang mendengar gumaman Rayi ingin bicara namun sudah di dahuluin oleh kedua Rayi nya nyimas ratna Wulan dan Rara Santang

"Kau sudah bangun Rayi"dan apa ucapan mu itu Rayi "ucap Ratna Wulan yang sudah duduk di samping Rayinya dan Rara Santang berdiri di samping kanan Rayinya.

"Rayi dengarkan yunda ,kau tidak pernah merepotkan kami, kami ini saudara mu rayi putra dari ayahanda prabu Siliwangi. Ucap Rara Santang

"Maafkan aku yunda,yunda aku lapar"Rajuk Raden kian Santang

"Astaghfirullah,Rayiku ini lapar rupanya, emban"panggil Rara Santang sedang kan nyimas megantari dan Raden Arya Sadat tersenyum melihat tingkah Rayi mereka yang ternyata akan menjadi manja pada yunda nya jika sedang sakit seperti ini

Emban: iya nyimas.

"Emban tolong kau ambilkan sarapan untuk Rayi ku,"ucap Rara Santang

"Kau sangat lucu Rayi tetaplah seperti ini "ucap Ratna Wulan

"Baiklah Rayi karena Rayi Rara Santang dan yunda Ratna Wulan sudah datang Raka dan yunda pergi dulu Raka akan beri tahu yang lain jika kau sudah bangun Rayi" ucap Arya Sadat.

"Iya Raka, yunda "yunda Rara dan yunda wulan dimana ibunda"ucap kian Santang

"Rayiii kenapa kau bisa seimut ini
Rayi Rara Santang kenapa aku baru tau jika Rayi kita akan seimut ini jika sedang manja"ucap Ratna Wulan

Rara Santang yang di tanya hanya tertawa kecil.

"Yunda Rayi kian Santang memang seperti ini jika sedang sakit dia akan mencari ibundanya ya kan Rayi"goda Rara Santang

"Yundaaaaa iss aku jadi malu yunda
"Ucap kian Santang Sambil menyembunyikan wajahnya di dalam pelukan tundanya Ratna Wulan

Tiba tiba saja ketiga Raka dan dua Rayi mereka datang.

Walangsungsang/abikara/gagak gampar/Surawisesa dan nyimas Dyah Sawitri.

"Ada apa ini yunda,kenapa Raka kian Santang memeluk yunda Ratna Wulan seperti itu"bingung Dyah Sawitri dan Surawisesa

"Iya Rayi ada apa ini"tanya abikara

Yang di tanya hanya tersenyum jahil

"Aa"tidak apa apa Rayi kian Santang hanya lapar dan mencari ibunda ya kan Rayi"goda Rara Santang lagi

"Yundaaaaa"teriak kian Santang tambah merah lagi wajah putih nan tampannya.

Abikara dan yang lainnya pun paham lalu gagak gampar tertawa melihat tingkah Rayi kesayangan nya itu

Gagak gampar

Hahahaha"Rayiku ini lucu sekali ternyata, "ucap gagak gampar yang langsung memeluk rayinya

"Raka"kian Santang

"Rayi ini sarapan nya ingin yunda atau rakamu yang suapi Rayi"Rara Santang masih mengoda adiknya

"Tidak usah aku bisa makan sendiri kemarikan yunda"Raden ngambek

Hahahaha

Ya salam jatuh sudah imageku sebagai pangeran Padjajaran yang tampan .

"Sudah Raka yunda berhenti lah kalian mengoda Rayi kian Santang, bagaimana kondisi mu Rayi? abikara

"Alhamdulillah sudah baikan Raka hanya saja tenagaku yang belum pulih benar tapi Kanuragan ku sudah pulih Raka abikara"jawab kian Santang dengan tersenyum.

Senyummu adalah kekuatan untuk kami Rayi kami berjanji tidak akan membiarkan satu orang pun membuat senyum itu hilang kau adalah cahaya kami dan Padjajaran .

........................................................................

T B C








Darah Suci Raden Kian SantangTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang