15 | Feel

1.4K 63 2
                                    

Terluka untukmu adalah lebih baik daripada hidup tersiksa karena kehilanganmu - Rakasha

•••

"Lo mau kemana Amo hujan-hujanan gini?

"Eh gue mau ke halte bus Mine"

"Oh, ya udah lo bareng gue sini naik. Halte masih jauh loh Ra mana ini udah sore, pasti daerah sini udah ga ada angkot"

" Boleh boleh, makasih ya Mine"

Setelah lama berbincang sambil berkendara, sepertinya tempat yang dituju Amora sudah terlihat dari kejauhan.

"Eh Ra, bentar lagi sampai ke halte. Tuh dah keliatan".

"Sebelah sana kali ya nunggunya, banyak orang banget"

"Diamana Ara?"

"Iihh Ituuu.. AAAAAAAA JASMINEEEE"
"AMORAAAAA"

BRUKKKKKKKK..

____________

"Jasmine, lo gak papa?" tanya panik Amora karena hampir saja bus itu menabrak motor yang ditumpangi mereka, namun motor lain dari belakang menyalip sehingga Amora dan Jasmine pun selamat dari kecelakaan maut di hari itu.

Orang yang sedang menunggu bus di halte berkerumun menghampiri korban kecelakaan termasuk Amora dan Jasmine yang melihat jelas kejadian tabrakan tersebut di depan mata. Karena tidak asing dengan pakaian yang dikenakan korban, Amora dan Jasmine pun bergegas menghampirinya. Benar saja saat dilihat ternyata itu adalah Marsya dan Humay, teman kampus mereka.

"Ara, ini kan Marsya sama Humay" panik Jasmine sambil memegangi wajah temannya yang berlumuran darah itu.

"Iya Mine, astagfirullah.. Sya, May"

Tak lama kemudian ambulance datang, enggan meninggalkan temannya itu Amora dan Jasmine terus menemani mereka sampai dibawa oleh ambulance. Bahkan Amora pun membantu mengangkat Marsya yang masih setengah sadar meski seluruh tubuhnya hampir habis remuk. Marsya tak sengaja memegang tas Amora, tepatnya gantungan kucing milik Amora sampai terlepas saking kuatnya genggaman Marsya.

"Araa..." sempat terucap lemah dari mulut Marsya sebelum akhirnya meninggal saat itu juga. Amora pun semakin mengeratkan genggamannya dan membisikan sesuatu kepada Marsya "Laa ilaaha illallah Muhammad rasulullah"

Menyadari gantungan tas nya hilang, Amora berfikir benda itu jatuh dan membiarkannya karena terlalu banyak orang dan darah yang berceceran di jalan.

"Mine, gantungan tas gue ilang" ujar Amora.

"Gimana dong? Mau cek kesana lagi Ara?"

"Gak usah deh Mine, gue trauma banget" ucap Amora sambil mengelus-ngelus dadanya.

Lalu keduanya kembali melanjutkan perjalanan. Amora berhenti di halte bus tak jauh dari tempat kecelakaan yang menimpa temannya itu sedangkan Jasmine melanjutkan perjalanan pulangnya ke rumah.

•••

"Jadi lo?"

"Iya Raka, gue baik-baik aja kok. Ciee lo khawatir ya sama gue?" rayu Amora dengan suara yang sedikit tidak jelas karena sedang flu.

"Gimana gak khawatir. Orang lo aja gue hubungin gak dijawab, gak ada kabar juga" Rakasha mempercepat nada bicaranya.

"Terus kenapa ponsel lo gak aktif?" sambungnya.

"Ya karena waktu itu hujan, terus batre hp gue lowbat. Nah gak nyala lagi sampe sekarang mungkin karena kehujanan deh. Terus gue lagi service hp nya. Makannya nih gue sampei flu batuk kayak gini" jelas Amora yang tengah sibuk menahan air lendir keluar dari hidungnya.

A.M.O.R.A [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang