18 | TERANCAM

799 40 0
                                    

"Arshhh.. sial" desus Arfin yang begitu lemas tak berdaya karena di sekap di gudang rumah Derry, sedangkan tangannya terikat di sebuah kursi. Dengan tenaga yang tersisa, Arfin berusaha membuka ikatan yang melingkar di tubuhnya. Ketika ikatan hendak terlepas tiba-tiba seseorang datang dari belakang dan menendang kursi tersebut.

"DARRKKK..."

Lantas membuat Arfin yang sedang menggigit tali kaget sampai akhirnya membuat bibirnya terluka "Arghh.." ringisnya.

"Gimana? Lo mau berubah pikiran?" tanya Derry.

Arfin tersenyum sinis saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan Derry " Hikss..Orang gila"

"Gue bahkan rela mati demi lindungin Amora" sambungnya.

"ANAK KURANG AJAR! Gue udah kasih lo kesempatan hidup tapi lo milih mati? Oke fine gue bakalan antar lo ke neraka sekarang juga" teriak Derry sambil memegang dagu Arfin dan membuangnya.

"Lo pikir lo siapa hah? Sok-sok an mau ambil nyawa gue. Lo Tuhan? Bukan kan. Gue gak takut. Mau lo segimana berusaha buat bunuh gue kalo Tuhan gak cabut nyawa gue, gue bakal tetep hidup. Jadi ayo bunuh aja gue. BUNUH SIALAN. Shittt..BODOH!" balas Arfin.

Mata Derry semakin memerah ketika mendengar ocehan Arfin. Tangannya mengepal sebelum akhirnya mendarat tepat di perut Arfin.

"BURKKK.."

"Arhhh"

"Kalo lo terus keras kepala, Amora gak akan selamat dari gue" ancam Derry.

Dengan sisa kesabaran yang menipis, Arfin menghentakan kaki nya ke lantai dan berteriak kepada ayahnya itu.

"Dimana Amoraaa!"

"Lo gak perlu tau"

"GUE PERLU SIALANNNN!!"

"Amora ketemu sama David"

Jawaban Derry sontak membuat Arfin semakin membulatkan mata dan menatap Derry dengan amarah mendidih.

"Lo.. Hati lo terbuat dari apa sih hah? Lo gak mikir sedikitpun gitu? Amora itu anak lo. Lo yang harusnya jadi payung saat hujan menerka dia, tapi? Lo malah bikin dia makin takut sama petir yang lo kasih. Bahkan gue gak pernah mikir sedikit pun ada ayah sebejad lo di dunia ini. Sorry bukan ayah, tepatnya manusia tak punya hati!"

Derry membanting kursi yang ada dipinggirnya hingga mengenai dinding di gudang itu "DIAAMMMM"

"Jangan nasehatin gue. Gue lebih tau tentang hidup daripada lo. Dan apa yang gue kaluin adalah untuk kebaikan Amora"

"HAH? Haha.. kebaikan darimana? Wahh lo bener-bener, Stresss" ledek Arfin.

"Coba lo pikirin kalo Amora sampai kerjasama sama si David itu, kebutuhan kita bakal terpenuhi. Amora gak perlu kerja banting tulang buat biayain kuliah dia. Lo sayang kan sama dia? Lo rela liat dia mikirin biaya kuliah, mikirin pelajaran kuliah?" perkataan Derry sempat terhenti dan menatapi tubuh Arfin sejenak.

"Asal lo tau aja ya, David nawarin bayaran gede untuk satu kali ngedate sama Amora" lanjutnya.

"Coba deh lo sekali aja berfikir jernih. Ini bukan yang terbaik buat Amora. Kalo hanya untuk uang, gue yakin Amora juga gak akan pernah sudi. Denger! Gue benci sebut ini, tapi itu kan yang lo maksud? Lo nyuruh anak lo jadi pelacur?"

"PINNTARR SEKALI"

"Sialan! Sampai mati gue akan jauhin Amora dari keinginan busuk lo. Lepas! Lepasin gue orang gila!" teriak Arfin sambil mencoba melepaskan ikatan yang masih membalut tubuhnya.

"Oke, gue lepasin lo. Dan lakuin aja sebisa lo buat lindungin Amora. Tapi kalo gue, lo dan Amora mati siapa yang mau tanggung jawab?"

"MAU LO APA SIH HAH?"

A.M.O.R.A [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang