22 | Mencari Tahu

725 33 0
                                    

Rakasha sudah tahu bahwa Aleeya memiliki rasa cemburu yang tinggi kepada Amora. Karena menurut Aleeya, tidak ada pertemanan antara laki-laki dan wanita yang tak melibatkan perasaan. Tetapi Rakasha selalu mencoba meyakinkan perempuannya itu untuk percaya bahwa perasaannya kepada Amora hanya sebatas teman, meskipun sedikitnya Rakasha menyangkal hal tersebut. Sore yang sejuk, Rakasha seperti biasa asik bermain rubik dengan lamunan yang masih menari-nari soal Amora yang terbiasa tidak ada di rumah setiap malam. Bukan apa-apa hanya saja Rakasha takut terjadi sesuatu kepada sahabatnya itu. Lantas Rakasha pun berfikir untuk mengintip Amora pergi kemana setiap malam. Seketika chat yang dikirim Aleeya menghentikan tangan Rakasha yang sibuk menyusun kotak rubik tersebut dan membuyarkan lamunannya.

"Aca, malam ini makan malam di keluarga aku yuk. Ada hal yang mau keluarga aku bicarain"
16.40

Rakasha yang melihat chat masuk tersebut langsung membukanya dan segera membalas pesan yang dikirimkan Aleeya.

"Maaf Leeya, tapi gue gak bisa. Ada urusan. Kapan-kapan ya"
16.41

"Ya"
16.42

Dari balasan Aleeya, terlihat bahwa gadis itu sangat kesal karena Rakasha menolak ajakannya. Namun harus bagaimana lagi, Rakasha juga harus mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi kepada Amora.

•••

Memakai celana jeans berwarna gelap, jaket kulit hitam dan topi, Rakasha keluar malam itu. Rakasha menunggu di balik pohon depan rumah Amora. Tampaknya disana tak terlihat jika  ada yang bersembunyi.
"Disini aman" monolog Rakasha.

Setelah beberapa lama, ditemani udara dingin dan nyamuk yang terus menggigit kulit Rakasha akhirnya yang ditunggu-tunggu juga datang. Sudah diduga bahwa Amora akan dijemput oleh mobil hitam yang kemarin malam Rakasha lihat. Terdengar suara klakson dibunyikan dan tak lama dari sana Amora keluar.  Rakasha melihat gadis berbusana abu itu masuk ke dalam mobil. Dengan sangat hati-hati Rakasha keluar dari persembunyian dan segera mengikuti mobil tersebut.

Di tengah perjalanan, mobil yang membawa Amora tiba-tiba berhenti. Merasa dicurigai, lantas Rakasha pun menuju ke arah lain dan sempat membuatnya kehilangan jejak.

" Sepertinya ada yang mengikuti kita" curiga David.

"Motor hitam itu" jawab bodyguar David sambil menunjuk motor Rakasha yang sudah melewati mobilnya.

Amora yang memperhatikan percakapan David lantas kaget ketika melihat motor yang mereka maksud itu mirip seperti motor Rakasha.

"Raka" spontan Amora memanggil nama Rakasha.

Hal itu membuat David yang duduk disamping Amora sontak menoleh ke arah wanita itu.

"Raka? Siapa dia?" tanya David.

"Bukan siapa-siapa" balas Amora sambil memalingkan wajahnya ke arah kaca mobil. Lalu mobil pun kembali melaju.

Sedangkan Rakasha begitu bingung karena dia telah kehilangan jejak. Berhenti di depan taman kota, Rakasha berharap mobil itu akan melewati jalan yang sama dengan yang dilaluinya.

"Arghhh sial sial.. gue kehilangan jejak lagi" khawatir Rakasha sambil sesekali memukul motor bagian depan miliknya itu.

Siapa sangka,tak lama dari sana benar saja mobil dengan plat nomor yang sama baru saja dilihat Rakasha. Tanpa ragu Rakasha bergegas mengikutinya kembali. 

Mobil yang ditumpangi Amora itu berhenti di depan tempat hiburan malam. Dari dalam mobil keluar perempuan memakai rok yang panjangnya tidak bawah dari lutut dan sepatu hak tinggi dengan rambut terurai. Rakasha berfikir sepertinya dia salah membuntuti mobil. Hendak berbalik arah, mata Rakasha kembali membuka tajam ke arah perempuan tadi yang menyibakkan rambutnya dan menghadap ke arah Rakasha. Otomatis Rakasha melihat wajah perempuan tersebut.

A.M.O.R.A [ TERBIT ] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang