Chăptĕr thrĕĕ

87 26 11
                                    

"Oke anak - anak, sekian untuk pelajaran hari ini. Ada yang di tanyakan?"

Naureen mengangkat tangan, "Ada bu. Tugas nya dari halaman berapa bu? soalnya kurang jelas tadi."

Bu salsa kembali menyebutkan halaman buku yang harus di kerjakan.

"Baik. Ibu akhiri kelas hari ini. Selamat siang." Bu salsa beranjak dari duduknya dan melenggang pergi ke ruang guru.

"Siang bu."

Semua murid berlarian menuju kantin untuk mengisi perut mereka yang kosong.

"Jajan yu guys. Gue laper" Ajak dyara semangat.

"Gue nitip aja." Untuk saat ini ia malas bertemu dengan banyak orang. Bukan karena itu sih. Lebih tepat nya ardan pasti bakal ngajak beradu argumen yang aneh lagi.

"Gapapa nih lo di kelas sendiri?" Tanya naureen.

Zaisha mengangguk, "gapapa. Oh ya gue nitip makaroni kering aja."

"Pedes gak?"

"Pedes."

Naureen, dyara dan reina melenggang pergi ke kantin.

Sementara itu di koridor kelas, ardan dan salah satu teman sekelas nya- farel melihat naureen, dyara dan reina menuju kantin. Tetapi, ia sama sekali tak menemukan zaisha. Ia pun berniat menghampiri mereka bertiga.

"Eh reina".

Reina menoleh, "kenapa dan?"

"Zaisha mana? Gak ke kantin?" Tanya nya sembari mengibas ngibaskan baju.

"Di kelas."

Ardan hanya ber oh ria. Dan ia tak henti henti nya mengibas ngibaskan baju nya karena kepanasan. Naureen yang melihat nya merasa risih. Ia tak mau parfume yang tadi pagi ia pakai tiba tiba hilang oleh bau keringet dari ardan. (Hehe author cuma bercanda kok dan:D)

"Gerah lo dan? Mandi sana bau banget badan lo" suruh naureen sarkas.

Ardan mendecak pelan. "wajarlah gue gerah orang gue abis dihukum sama pak didi."

"Kesian banget sih lo" naureen dan yang lain nya menertawakan ardan yang sibuk mengibas ngibaskan baju.

"Udah ah gue mau nyamperin zaisha dulu." Baru saja ardan mau beranjak pergi, dari arah belakang farel menarik kerah seragamnya.

"Apa sih lo narik narik."

"Lo mau nemuin zaisha dengan badan lo yang keringetan gitu?" Tanya farel sengit.
'Bener juga!'

"Masa gue harus mandi di sekolah?" balas ardan tak mau kalah.

"Ya lo pulang dulu atau kemana gitu." Timpal reina

"Gak mungkin lah kalo gue pulang. Gak keburu."

"Lo ke kost- an nya labid aja. Kebetulan dia tinggal di kost- an deket sini." Saran dari dyara.

Ardan merasa familiar dengan nama itu. "Labid yang osis itu?"

Dyara mengangguk. "Lo bisa minta tolong ke dia."

🐻🐻🐻

Ardan langsung menuju ke kelas zaisha setelah mengurus masalah badan nya dan numpang mandi di kost-an nya labid si osis itu. Kali ini ia harus berhasil mengajak zaisha balikan. Ia sangat yakin kalau zaisha itu masih punya perasaan padanya.
Ia pun sampai di depan kelas 12 - 2 dan melihat zaisha tengah menangkupkan tangan pada meja.

"Sha."

Zaisha tersentak. Ia merasa sangat familiar dengan suara itu. 'Ardan!'. Ya iya yakin kalau itu suara Ardan Gracio.

Zaisha terbangun dan benar dugaannya. Saat ini ardan sedang menatap dirinya dengan wajah khas cengar cengir nya. Ia pun menghela nafas sebelum menyambut seorang ardan di depannya ini.

"Hai garasi random. Ada apakah anda kemari?" Tanya zaisha sinis. Karena ia bener bener  bosen ketemu ardan. Sampai sampai dia berharap ingin masuk ke dunia yang gak ada ardan nya.

Ardan nyengir tak berdosa.
"Seperti biasa, saya kesini ingin mengajak nona zaisha untuk balikan dengan saya."

Takkk!
Bukan nya menjawab, zaisha malah memukul ardan dengan penggaris di mejanya.

Ardan pun meringis kesakitan.

"Lebay lo. Lagian ya siapa sih yang mau balikan sama orang yang pernah nyakitin cewenya." Jelas zaisha kesal.

"Yaudah kalo kamu gak mau balikan, aku langsung ngelamar kamu aja terus nikah." Ucapnya mulus tanpa harus menyaringnya.

Takkk!
Pukulan kedua dari zaisha mendarat. Kali ini ardan tidak meringis kesakitan.
"Kok mukul sih?"

"Suka suka gue dong. Lagian tuh mulut enteng banget sih nyebut-nyebut nikah." Gerutunya kesal.

"Ya harus dong. Jadi kita itu harus balik lagi kayak dulu terus aku kenalin ke mamah."ucap ardan memaksa.

Zaisha terdiam sebentar. "Mau banget ya kita balikan?" Tanyanya lirih.

Kali ini Ardan mengangguk semangat.
"Mau banget sha."

"Tapi ada syarat nya." Pinta zaisha.
"Apa? Apa? Bakal aku lakuin kok." Jawab ardan semangat.

Zaisha menyeringai kecil.
"Lo harus putusin 2 cewe itu."

🐻🐻🐻

TBC

Zaisha Lexa Clairine

- Baik- Cantik- Humoris-Agak sedikit Barbar kalo udah kumpul sama temennya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

- Baik
- Cantik
- Humoris
-Agak sedikit Barbar kalo udah kumpul sama temennya

Jangan lupa vote dan komen ya guys,,,

ARZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang