Chăptĕr sïx

58 20 6
                                    

Hari ini adalah hari yang ditunggu bagi para pelajar. Yap! Hari minggu. Mereka bisa beristirahat dari semua pelajaran yang mereka pelajari di sekolah.

Sementara zaisha, ia memanfaatkan hari itu dengan bergulat di dalam selimut. Karena cuaca sangat mendukung untuk kembali tidur.

Dering telpon nyaring membuat sang empu meringis terbangun karena terganggu.

"Siapa sih.. ganggu gue tidur aja" lirih nya dengan suara ciri khas bangun tidur. Ia meraba raba seluruh kasurnya dengan setengah sadar mencari ponsel nya.

"Hoaamm.. mana sih hp gue" sembari menguap. Ia pun menemukan ponsel nya dan menekan tombol hijau tanpa dilihat siapa pengirim nya.

" Hai sayang."sapa seseorang di balik telepon.
Ia membelalakan matanya.

'Ardan!' yap! pelakunya adalah ardan. Manusia yang disulap jadi garasi aneh oleh zaisha.

Buru buru ia mematikan sepihak telepon tersebut. Ia menepuk nepuk pipi sekaligus mencubit nya pelan berharap ini cuma mimpi.

"Aww sakit." Ringis nya sembari mengelus ngelus pipi mulus nya.

Tiba tiba seseorang mengetuk pintu kamarnya membuat dirinya kaget.

"Sha bangun udah siang. Masa anak gadis masih tidur jam segini. Ayo cepetan buka pintunya. Mamah mau siram kamu kalau gak bangun bangun." Panggil wanita paruh baya yang tak lain adalah bu lisa-  mamah zaisha.

"Mau siram kok bilang bilang."lirih nya pelan.

"Iya ini zaisha udah bangun kok bentar lagi keluar." Jawab nya teriak.

Ia pun turun dari kasurnya dan berniat membereskan tempat tidur nya sebelum sang mamah marah dan mengomel tak jelas membuat telinganya sakit.

🐻🐻🐻

"Kok di matiin sih." Ucap nya bingung.

"Apa ia kaget kali ya dapet telepon dari orang ganteng."

Ardan tertawa membayangkan nya. Kemudian ia melirik ke arah meja belajar nya dan melangkah mendekati bingkai foto diri nya dengan zaisha. Ia mengambil dan melihat foto tersebut.

 Ia mengambil dan melihat foto tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aku kangen kamu sha. Kapan kita bisa foto kayak gini lagi."

Pintu kamar ardan tiba tiba terbuka. Ia tersentak dan menoleh siapa yang masuk kamar nya tanpa izin darinya.

"Lo ngapain main masuk tanpa seizin gue." Tatap nya sinis.

Yang di tatap malah cengar cengir tak jelas.

"Gue kan udah biasa kesini. Jadi ngapain harus izin segala."ucapnya seenak jidat. "Lagian nyokap lo nyuruh gue langsung masuk aja. Siapa tau lo belum bangun." Sambung nya menepuk nepuk dada bangga.

"Kalo gue belum bangun, lo mau ngapain?" Tanya nya melipat kedua tangan nya.

"Gue siram pake air panas."

"Sialan lo!"

Ia menghela nafas nya pelan dan meraih kursi di samping nya.

Farel pun tak berniat membalas ucapan ardan. Ia tertawa puas setelah ia berhasil membuat ardan kesal. Kemudian pandangan ia menatap bingkai foto yang di pegang ardan.

"Lo lagi kangen zaisha ya Dan?"

Ardan menoleh kemudian mengangguk.
"Gue gak tau harus pake cara gimana lagi buat balik sama dia."

Farel terdiam. Ia juga bingung harus pake cara apa lagi yang harus dilakukan ardan.

"Emang lo gak ada niatan minta bantuan gitu ke naureen. Karena setau gue dia itu temen kecil nya." Saran farel

"Gue udah minta bantuan ke reina tapi dia juga sama bingung nya kayak gue."

"Kenapa lo gak coba minta bantuan ke naureen. Kan dia temen kecil nya pasti taulah apa isi otak nya zaisha." Saran farel serius.

"Karena gue cuma kenal reina daripada naureen. Lo kenapa sih dari tadi maksa gue suruh minta bantuan naureen. Lo mau gue jodohin sama naureen?"

Farel tersentak tak terima dengan pertanyaan ardan.

"Lagian naureen itu bukan cenayang yang bisa baca pikiran orang. Udah ah gue mau mandi. Lo kalo mau pulang, pulang aja" suruh nya kejam. Kemudian ia melenggang pergi untuk melakukan ritual mandi nya.

"Sabar rel sabar. Orang sabar ganteng nya nambah"

🐻🐻🐻

Setelah bergulat dengan skincare nya, ia bergegas keluar kamar menuju dapur untuk menghampiri mamah nya yang sedang bergulat dengan alat masak nya.

"Pagi mah!" Sapanya lalu mendudukan dirinya di salah satu kursi meja makannya.

Tak lama kemudian, lisa datang dengan membawa 2 piring nasi goreng untuknya dan zaisha.
Zaisha menatap senang nasi goreng kesukaan nya siap untuk di santap.

"Oh ya mah, bapak kemana?" Tanyanya disela sela makannya.

"Bapak kamu udah berangkat tadi subuh. Katanya ada yang harus di kerjakan" jawab nya
Zaisha mangut mangut mengerti. Kemudian ia melanjutkan makannya dengan tenang.

Setelah selesai menyelesaikan sarapan nya, ia ingin memanfaatkan hari libur nya dengan bersantai santai ria melupakan semua masalah masalah yang tengah ia hadapi. Semisal masalah nya dengan ardan yang terus menerus mengganggunya. Itu juga termasuk dalam masalah bukan?

Ia menatap ponselnya yang banyak notifikasi chat grup dari sahabat nya.

Ia membuka nya dan membelalakkan matanya kesal.

"Wahh apa apaan ini??!"

🐻🐻🐻

TBC

Hai guys jangan lupa vote dan komen nya yaa,,

Reina

- Cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


- Cantik

- Baik
- Cerewet
- Barbar
- Pacarnya labid

ARZATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang