Pagi itu, matahari muncul di balik awan yang mendung. Zaisha terbangun dengan perasaan campur aduk. Ia mencoba mengabaikan panggilan telepon Ardan semalam, tetapi pikirannya terus berputar. "Ardan mau ngomongin apa ya?" pikirnya sambil menggulung selimut lebih erat.
"Ahh bodo amat. Mending gue mandi daripada mikirin dia terus"
Pada saat ia beranjak dari tempat tidur, ponselnya kembali bergetar. Pesan baru masuk.
"Siapa nih" ia langsung mengambil ponselnya yang berada di atas nakas.
📩 Ardan
Pagi, Sha. Maaf ganggu semalam. Kalau hari ini ada waktu gak? Aku benar-benar ada yang harus di omongin ke kamu. Sepulang sekolah aku tunggu di taman sekolah, bisa ya?Zaisha membaca pesan itu berkali-kali. Kali ini, ia tak tahu harus menjawab apa. Pergolakan dalam hatinya semakin menjadi-jadi.
"Ngapain sih dia terus-terusan ngejar? Gak tau apa kalo gue tuh gak mau balik lagi sama dia" gumamnya, meski hatinya berbisik bahwa ia ingin menerima Ardan kembali.
Sementara itu, Ardan duduk di tepi tempat tidurnya, menatap layar ponsel yang masih kosong dari balasan Zaisha. Sudah beberapa menit berlalu sejak ia mengirim pesan itu, tidak ada balasan apapun dari zaisha.
"Pasti dia baca, kan?" pikirnya sambil menggulir pesan terakhirnya. Kata-kata sederhana yang ia pilih dengan hati-hati sekarang terasa terlalu datar, terlalu memaksa.
Dia meremas rambutnya dengan frustrasi. "Harusnya gue langsung ngomong aja di sekolah, bukan nunggu kayak orang bodoh gini."
"Tapi percuma gue ngomong di sekolah juga ujung-ujungnya dia gak peduli"
Ardan berdiri dan berjalan mondar-mandir di kamar kecilnya. Perasaannya bercampur aduk-antara penyesalan, harapan, dan ketakutan.
Dia melirik ponselnya lagi. Tidak ada notifikasi apapun.
"Kalau dia gak mau balas, apa itu artinya gue udah gak punya harapan sama sekali?" gumamnya pelan.
Ardan duduk kembali, menatap bingkai foto kecil di mejanya. Foto itu adalah kenangan lama, saat mereka masih bersama. Wajah Zaisha di foto itu terlihat ceria, penuh dengan senyum yang sekarang terasa jauh darinya.
"Lo bodoh, Dan," katanya kepada dirinya sendiri. "Kenapa dulu Lo ngehianatin orang kayak dia?"
Ia mengingat semua kesalahannya, terutama satu kesalahan fatal itu-perselingkuhannya dengan Zea dan Bianca. Bahkan sekarang, ia merasa jijik dengan dirinya sendiri. Mereka hanya memanfaatkan kebodohannya, dan dia jatuh dalam jebakan itu.
Tiba-tiba, ponselnya kembali bergetar. Ardan langsung meraihnya, tetapi kecewa saat melihat itu hanya pesan dari grup kelas.
Ia mendesah berat. Kepalanya bersandar di dinding, dan matanya terpejam. "Zaisha, tolong kasih aku satu kesempatan lagi. Aku gak mau kayak gini. Aku mau kita mulai dari awal lagi" bisiknya, meski ia tahu tidak ada yang mendengarnya.
Jam terus berdetak, ia sebaiknya siap-siap untuk pergi ke sekolah.
🐰🐰🐰
Di sekolah, suasana terasa lebih sunyi dari biasanya. Naureen dan Dyara tampak sibuk mengobrol di bangku belakang, sementara Zaisha hanya diam di mejanya, menatap kosong ke arah jendela.
"Sha, Lo gak papa?" tanya Reina mendekati Zaisha dengan raut wajah penuh kekhawatiran.
"Gapapa kok. Emang gue kenapa?" Tanya Zaisha datar, mencoba menyembunyikan kegelisahannya.
"Ya gapapa sih. Tadi Ardan nitip pesen ke gue. " ujar Reina sambil menyimpan buku ke dalam tasnya.
Zaisha mengernyit. "Pesen apa?"
"Katanya dia pengen ketemu sama Lo di taman sekolah nanti pas pulang sekolah"
Zaisha hanya mendengus pelan. Ia tak menjawab, tetapi dalam hatinya ia tahu. Ia harus menuruti kemauan nya.
"Gue mau ke toilet dulu" ujar zaisha alih-alih menjawab pernyataan Reina tadi.
Reina pun mengangguk.
Zaisha melangkah keluar kelas dengan hati yang berat. Pikirannya penuh dengan berbagai pertanyaan yang membuatnya tak tenang.
Sesampainya di toilet, Zaisha berhenti sejenak, menatap dirinya di cermin. Matanya terlihat sedikit sembab karena kurang tidur semalam, dan ekspresinya jelas menunjukkan kebingungan yang ia coba tutupi.
"Kenapa gue masih ngurusin dia? Harusnya gue udah selesai sama ini semua," gumamnya pelan sambil membasuh wajahnya dengan air dingin.
🐰🐰🐰
Tbc
Hai guys,,,
Don't forget to follow on Instagram Star2wo.brostie
![](https://img.wattpad.com/cover/345478462-288-k93773.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZA
Teen Fiction"Ardan! Kita putus." "Putusnya jangan lama - lama. Besok atau lusa kita balikan lagi." - Nama nya Ardan gracio . Dia emang suka gonta ganti cewek padahal dia punya cewe. Cantik pula. Dan dia Zaisha lexa clairine . Tapi seorang ardan tetap akan mempe...