"APAA??" Teriak dyara.
"SERIUS LO??" balas reina tak kalah kencang.
Naureen mendelik. "Lo berdua bisa gak, gak usah pake teriak segala".
"Ya kita kan kaget Nau pas Zaisha bilang Ardan ngajak nikah." Lirih dyara.
"Tapi itu si Ardan serius Sha ngomong spontan ngajak nikah?" Tanya reina penasaran.
Zaisha mengangkat bahunya tak tau. "Gatau sih. Tapi semoga aja dia cuma iseng biar gue luluh lagi sama dia."
"Lo kalau masih suka sama Ardan, gak usah gengsi buat ngomong." Ucap reina tiba tiba.
Semua mata menatap reina, termasuk zaisha.
"Mungkin Ardan bener bener serius sama lo." Sambung nya.
"Kok lo jadi mihak ke Ardan sih." Jawab nya cepat karena ia merasa reina ngedukung penuh dirinya dan ardan.
Reina merangkul pundak zaisha. "Gue gak mihak ardan. Tapi gue ngerasain aja kalo ardan itu bener bener serius."
"Gue juga punya pemikiran yang sama kayak reina. Mungkin aja lo itu masih suka, cuma kehalang ego lo yang masih mikir Ardan itu tukang selingkuh atau apa lah. Gue liat sendiri tadi pas pulang sekolah, dia mutusin bianca. Terserah sih lo mau percaya atau enggak." Tambah naureen meyakinkan zaisha. Ia berharap zaisha bisa nerima ardan lagi. Karena satu satu nya kebahagiaan zaisha cuma ardan. Ia sangat ingin sekali melihat sahabatnya- zaisha kembali ceria seperti biasanya. Sama hal nya dengan reina dan dyara. Mereka merindukan sosok zaisha yang bener bener happy. Bukan zaisha yang selalu pura pura bahagia.
Zaisha terdiam cukup lama. Ia merenungkan kata kata yang dilontarkan oleh sahabat nya. Ucapan mereka ada bener nya juga. Ia memang menginginkan ardan kembali. Tapi -
"Gue gak bisa." Ucapnya tiba tiba memecah keheningan.
Naureen, reina dan dyara saling tatap dan berpikiran yang sama.
"Kenapa sha?" Tanya dyara pelan.
Zaisha menggelengkan kepala sebagai jawaban.
Ketiganya hanya menatap penuh harap pada zaisha.
Detik berikutnya, dyara menyadari kecanggungan diantara mereka. Ia berinisiatif untuk mencairkan suasana ini.
"Guys, gimana kalau kita bikin rujak. Kebetulan gue ada buah banyak."
"Boleh tuh. Gue lagi pengen rujak soalnya." Ucap reina bersemangat.
"Gue yang ngulek bumbu nya" ujar naureen tak kalah semangat.
"Nih." Dyara menoleh ke zaisha yang sedang diam memikirkan sesuatu.
"Sha, daripada ngelamun, mending lo potongin nih buah nya." Suruh dyara sembari bersihin buahnya yang hendak di potong.
"Yaudah mana pisau nya?"
"Di dapur"
Zaisha pun segera pergi menuju dapur kost- an nya dyara. Tak lama kemudian, ia kembali dan menghampiri dyara.
"Ra, di dapur nya ada ibu kost lo. Malu gue."
Dyara menghela nafas pelan. "Gapapa. Bilang aja lo disuruh dyara pinjem pisau didapur." Jelasnya
"Gapapa nih?"
"Iya"
Zaisha pun kembali pergi ke dapur untuk mengambil pisau.
🐻🐻🐻
Besok nya, seluruh murid SMA Barasakti kembali menjalani aktivitas belajar seperti biasa nya. Dengan langkah cepat nya, ardan ditemani farel berniat menuju ke kelas zaisha. Padahal dirinya dan farel belum menyimpan tas nya. Kali ini usaha mengajak zaisha balikan harus berhasil. Tapi keberuntungan sedang berpihak padanya. Ia melihat zaisha sedang berjalan sendiri di tengah tengah koridor.
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZA
Teen Fiction"Ardan! Kita putus." "Putusnya jangan lama - lama. Besok atau lusa kita balikan lagi." - Nama nya Ardan gracio . Dia emang suka gonta ganti cewek padahal dia punya cewe. Cantik pula. Dan dia Zaisha lexa clairine . Tapi seorang ardan tetap akan mempe...
