Seorang siswi menghampiri bangku zaisha dan yang lainnya.
"Rei, ada yang nyariin diluar." Ucap salah satu murid 12 - 2 pada Reina.
"Siapa?"
"Ardan." Zaisha yang sedang menyalin tugas bahasa Inggris pun terhenti dan menatap Reina penuh tanya.
Seolah olah paham dengan tatapan zaisha, Reina pun segera menghampiri Ardan dan menanyakan ada apa ia memanggil dirinya?
"Ada apa Dan?" Tanya nya langsung tanpa basa basi terlebih dahulu.
Ardan menoleh begitu melihat Reina tiba di hadapannya.
"Buat kali ini, pliss bantuin gue Rei. Gue pengen banget balikan dan Nebus semua kesalahan-kesalahan gue dulu sama zaisha. Pliss bantuin gue." Mohon Ardan serius.
"Gue omongin dulu sama naureen dyara ya. Siapa tau diantara mereka ada yang punya ide buat bantu Lo sama zaisha balikan." Ucap Reina tenang.
Ardan menghembuskan nafas pelan, "oke ditunggu ya Rei, gue bener bener butuh bantuan Lo semua."
Reina tersenyum. "Gue sama yang lainnya bakal bantu kok. Lagian gue juga kesian sama zaisha yang terus diselimuti dengan kegalauan.""Btw, udah kan? Bentar lagi masuk soalnya." Ucap Reina melihat lihat sekitar takut guru mata pelajaran nya datang.
"Udah kok. Yaudah gue ke kelas dulu." Ucapnya melenggang pergi meninggalkan Reina seorang diri.
Tak lama kemudian, bel masuk pun berbunyi membuat Reina terburu buru memasuki kelas dan langsung di serbu beberapa pertanyaan dari teman teman nya.
"Dia ngomong apa aja sama Lo Rei?"
"Mau ngapain si Ardan kesini?"
"Lo Deket sama Ardan?"
Reina membelalak ketika mendengar pertanyaan terakhir dari salah satu mereka.
"Gila aja gue Deket sama Ardan." Kesal Reina menatap ke arah zaisha.
Yang ditatap justru memalingkan wajah nya ke arah lain seolah olah tak menyadari pertanyaan nya tadi.
"Lo belum jawab pertanyaan dari kita Rei." Ucap dyara mengingatkan.
"Ya seperti biasa dia kesini cuma mau nanyain Lo doang." Jelas nya sembari menepuk pelan bahu zaisha membuat bukunya tercoret karena tepukan reina yang tiba-tiba.
"Reina ihhh. Kecoret kan jadi nya." Kesal zaisha mencari tipe x dan ternyata ia lupa membawa nya.
"Mega, bawa tipe x gak?" Tanya zaisha pada salah satu teman dikelasnya.
Gadis yang bernama Mega itu menoleh dan mengangguk.
"Bawa."
"Pinjem dong, buku gue kecoret sama nih bocah."
Zaisha pun menerima tipe x dengan mulut yang tak henti-hentinya menggerutu.Reina yang melihatnya tak kuasa menahan tawa nya karena ia paling senang mengerjai zaisha.
🐻🐻🐻
"Besok si Ardan mau nyoba ngajak zaisha balikan lagi. Awal nya dia minta bantuan ke gue. Gue bingung lah gak tau gimana caranya. Jadi gue mau minta bantuan Lo berdua." Jelas nya tiba-tiba mumpung zaisha izin ke toilet pada saat mereka di kantin.
Dyara dan naureen terdiam saling tatap.
"Demi kebaikan zaisha juga gue gak mau ngeliat dia galau-galau terus. Gue pengen dia happy kayak biasa nya." Sambung reina di tengah tengah makan bakso nya.
"Gue juga. Terus emang keliatan banget dia itu masih suka sama Ardan. Mau di sembunyiin kek gimana pun tetep keliatan." Tambah naureen yang di angguki dengan dyara dan Reina.
Ketiganya pun terdiam memikirkan bagaimana cara membuat zaisha merobohkan ego nya demi kebahagiaan dirinya sendiri.
"Apa gue coba aja pelan-pelan ngomong sama dia?" Tanya dyara memastikan.
Reina mengangguk mantap.
"Boleh tuh. Siapa tau kan dia merenungi semalaman gitu kan." Ucap Reina setuju.
"Oke gue juga setuju."
"Setuju apaan?" Tanya zaisha yang tiba tiba datang dan mendengar obrolan teman-temannya ini.
Reina, naureen dan dyara pun kaget takut zaisha mendengar semua yang direncanakan tadi.
"Kok pada diem. Setuju apaan?" Tanya zaisha sekali lagi. Sebenarnya ia tak mendengar jelas apa yang sedang mereka omongkan. Ia hanya mendengar di akhir ucapan naureen.
Reina menggaruk tengkuknya yang tak gatal bingung harus ngejawab apa pertanyaan dari zaisha.
"Euh gini sha, jadi..."
"Jadi gue sama naureen setuju kalo Reina sama labid." Potong dyara dengan tak berdosa nya.
Reina membelalakkan matanya tak percaya dengan jawaban dyara.Dengan ringan nya Reina melempar tutup botol minuman pada dyara. Untung nya dyara berhasil menangkis nya sehingga tak mengenai dirinya.
Reina merengut kesal dan dengan segera ia menghabiskan makanan nya."Rei" panggil dyara.
Reina tak menyahutinya.
"Rei ihh." Panggilnya lagi.
Lagi lagi Reina mengabaikan panggilan nya dan malah celingak-celinguk ke segala arah.
"Reinaaa. Gue bercanda kali. Gak seru ah Lo main marah gitu aja."
"Siapa yang marah coba? Gue cuma kesel aja."
Dyara menatapnya sinis. "Sama aja".
"Udah deh kalian ini. Sha Lo belum pesen makanan kan? Buruan pesen keburu bel masuk." Ucap naureen menengahi keduanya.
Zaisha tersadar dirinya sedari tadi belum memakan apapun.
"Oh iya hampir aja gue lupa. Gue ke sana dulu." Ucapnya melenggang pergi.
Mereka pun menghela nafas lega karena zaisha tak lagi membahas perihal yang di dengarnya tadi.
"Untung aja si zaisha gak keterusan nanya." Ucap dyara.
"Percaya kali sama omongan Lo Ra." Ujar naureen sembari tertawa mengingat ucapan dyara tadi.
"Ya gak gue juga yang jadi umpan nya."
"Sorry Rei. Tapi ini beneran jadi kan entar malem gue telpon dia?" Tanya dyara memastikan nya sekali lagi.
Naureen dan Reina mengangguk setuju.
"Tapi urusan sama si Ardan nya, Lo yang urus ya Rei." Suruh dyara."Siap gampang kalo itu mah." Jawab reina santai.
Dan tak lama kemudian, zaisha pun datang dengan nampan berisi semangkok mie ayam bakso yang diminati oleh para guru dan murid di sini. Zaisha mendudukkan dirinya di bangku sebelah Reina.
"Lo di suruh ke ruang Pramuka sama si Davin." Ucap zaisha
"Ngapain?"
"Gak tau sih. Paling gak jauh bahas Pramuka." Jawabnya ringan.
"Lo gak disuruh gitu?"
"Yang di panggil Lo doang." Ucapnya sembari menikmati mie ayam nya itu. Tak salah kalau mie ayam di sekolah nya ini jadi jajanan favorit dirinya. Karena rasanya benar-benar enak.
"Yaudah deh gue kesana dulu." Pamit nya yang hanya di balas anggukan oleh ketiganya.
TBC
Vote and comment nya tinggalin ya guys. Jangan lupa juga share cerita ini ke temen kalian:D
Semoga suka sama chapter ini🤗

KAMU SEDANG MEMBACA
ARZA
Teen Fiction"Ardan! Kita putus." "Putusnya jangan lama - lama. Besok atau lusa kita balikan lagi." - Nama nya Ardan gracio . Dia emang suka gonta ganti cewek padahal dia punya cewe. Cantik pula. Dan dia Zaisha lexa clairine . Tapi seorang ardan tetap akan mempe...