Selama kelas berlangsung hingga bel istirahat berbunyi, zaisha tetap berdiam diri dan tak mau mengucapkan sepatah kata pun pada yang lainnya. Hal tersebut membuat Reina, dyara dan naureen pun khawatir pada pikiran zaisha. Tiba-tiba dyara mendapat ide yang entah berhasil atau gagal
"Rei, anter gue ke kantin yuk."
"Oke". Akhirnya Reina pun mau.
Dyara buru-buru menarik tangan Reina supaya cepat sampai kantin."Ada apa?" Tanya Reina langsung ke inti seolah olah tau maksud dyara mengajak dirinya ke kantin bukan untuk jajan.
"Gue khawatir tau sama zaisha. Lo bilang kek sama Ardan suruh dia stop ganggu zaisha. Biar dia damai dulu sama pikirannya."
"Ya gue juga sama khawatir lah Ra dan gue juga udah bilang ke Ardan buat dia stop, tapi respon dia tetep mau perjuangin zaisha apapun yang terjadi."
"Lagian si zaisha kalo masih cinta bilang kek ribet amat pake di pikirin segala." Lanjut Reina kesal.
"Karena first love mungkin jadi susah buat gimana gimana nya." Tambah dyara.
"Iya juga ya".
"Tapi gue pengen masalah Ardan zaisha itu beres hari ini."
"Gimana caranya coba?" Tanya dyara membuat Reina pun ikut terdiam memikirkan bagaimana caranya.
Dyara melirik pada Reina yang sama-sama sedang memikirkan caranya.
"Pusing ya? Iya sama gue juga. Mending kita jajan dulu yuk, aus gue." Dyara pun pergi menuju penjual minuman dingin dan meninggalkan Reina sendiri.
"Lah tuh anak main pergi aja. Mana gak ajak-ajak gue lagi." Gerutunya menghampiri dyara.
🐇🐇🐇
Sementara di kelas, naureen merasa bosen karena orang yang sedari tadi duduk di depannya ini diam membisu tanpa niat berbicara. Ia pun menghela nafas panjang meratapi kebosanan nya.
"Kalo mau curhat, curhat aja gapapa. Ga ada yang larang." Ucap naureen tanpa sadar karena hampir terlelap tidur.
Zaisha melihat naureen yang sedang melamun bosan."Gue belum siap buat curhat."
Naureen terbangun kembali mendengar suara dari zaisha.
'oke gue harus pelan-pelan buat dorong dia biar cerita apa yang dia pikirin selama ini.' ucap batinnya.
"Belum siap kenapa?" Tanya naureen pelan-pelan asal tercapai.
"Gue takut reen." Jawab nya dengan mata berkaca-kaca.
Naureen beranjak dari tempat duduknya dan berpindah ke sebelah zaisha untuk menenangkan.
"Suttt, gak usah takut. Kalo misalnya Lo belum siap cerita sama kita bertiga, Lo bisa cerita sama gue dulu. Gue bakal ngertiin apa yang Lo ceritain." Ujar naureen sembari mengusap-usap punggungnya.
Zaisha pun menarik nafas dan menghembuskan nya pelan, siap untuk cerita."Jujur, gue emang iya masih suka sama Ardan. Bahkan masih ada rasa."
Naureen yang mendengarkan pun tak berniat memotong ucapannya.
"Tapi gak tau kenapa, tiap Ardan Dateng atau ngajak gue balikan, mulut gue tuh suka berkata lain." Lanjutnya dengan nafas yang tersengal-sengal karena suara tangisnya.
Naureen tetap mendengarkan dan terus menenangkan zaisha.
Zaisha pun berhenti menangis dan mengelap air mata nya dengan tisu yang ada di mejanya.
"Gue udah cerita tapi Lo diem terus dari tadi gimana sih. Lo seneng liat gue dari tadi nangis gini." Kesalnya pada naureen yang terus menenangkan dirinya, tanpa berniat bicara sepatah katapun.
Naureen tertawa lebar. "Gue baik loh ngebiarin dulu Lo cerita tanpa harus gue potong cerita Lo."
"Tapi gak selama ini juga Lo terus diem dan ngusap-usap terus punggung gue sampe bersih"
Naureen tak kuat menahan tawanya mendengar balasan zaisha yang sedang bersedih ini.
Tiba-tiba dari arah pintu masuk seseorang berteriak.
"Ahhh zaisha gue udah mulai ngomong lagi." Ucapnya langsung memeluk zaisha
Yap! Reina dan dyara mendengar obrolan terakhir zaisha dan naureen.Dengan sekuat tenaga, zaisha melepaskan pelukan Reina pada nya.
"Lo mau gue mati. Engap tau."
Reina terkekeh, "sorry sorry , gue saking senengnya Lo udah mau ngomong lagi."
"Terserah gue lah mau gue ngomong apa enggak juga, mulut mulut gue." Ucap nya sembari memutar bolanya malas.
"Ish lu mah." Reina mencubit pipi zaisha kesal.
"Sakit Reina."
"Udah udah. Kalian berdua mau tau gak zaisha udah cerita sama gue." Ucap naureen menengahi.
"Apaan apaan?!"
Naureen sengaja tersenyum licik memperlambat waktu menunggu bel masuk berbunyi.
"Naureen cepetan ga apaan, keburu bel bunyi."
🔔Tringgg!!!
Baru saja dyara menutup mulutnya, hal yang tidak di inginkan pun terjadi
"TUH KAN BUNYIIIII" Teriak dyara dan Reina bersamaan.🐇🐇🐇
Jangan lupa vote dan komen ya Guys,biar author makin rajin up ceritanya, makasih.
Tbc
![](https://img.wattpad.com/cover/345478462-288-k93773.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZA
Genç Kurgu"Ardan! Kita putus." "Putusnya jangan lama - lama. Besok atau lusa kita balikan lagi." - Nama nya Ardan gracio . Dia emang suka gonta ganti cewek padahal dia punya cewe. Cantik pula. Dan dia Zaisha lexa clairine . Tapi seorang ardan tetap akan mempe...