Disebuah kamar kost yang terdapat dipinggiran kota, ponsel laki laki tersebut berdering nyaring membuat sang empu menoleh yang sedang melakukan olah raga ringan. Ya! Pemilik ponsel tersebut adalah labid. Salah satu anggota OSIS di SMA Barasakti. Ia melangkah mendekat mengambil ponsel nya dan menekan tombol hijau.
"Kenapa Vin?" Tanya nya sembari mendudukkan dirinya di pinggir kasur nya.
"Hangout? Kemana?"
Ia pun menoleh ke arah jam weker yang berada di atas nakas.
"Siang- an aja lah gue belum beres beres". Jawab nya sembari memikirkan baju apa yang harus dikenakan nya.
"Oke ntar gue tunggu di sana."
Labid pun mematikan sambungan telponnya sepihak dan bergegas pergi ke kamar mandi.
🐻🐻🐻
Labid mengendarai motor nya dengan kecepatan sedang. Dan Keadaan sekitar pun cukup ramai. Termasuk cafe cafe yang ia lewati sebelum nya.
Tak terasa, labid pun sampai di tempat yang ia tuju. Ia memarkirkan motor nya dan berjalan menuju tempat yang Davin kirim kan.
"Davin mana sih?!" Ia melihat lihat sekitar mencari keberadaan Davin.
Kemudian ia merogoh ponsel nya dan berniat mengirimi Davin chat.
💬 Lo dimana sih? Gue udah di dalem nih.
Terkirim!
Labid menengadahkan pandangan nya berusaha mencari keberadaan teman nya.
Tiba tiba ponsel labid berbunyi tanda pesan masuk.Labid membuka balasan chat dari Davin
💬 Davin yang ganteng katanya
Lo ke atas aja ke tempat makan. Makan dulu lah bid laper gue udah siang juga.Ia tertawa begitu melihat nama kontak Davin. Bisa bisa nya anak itu menamai kontak nya dengan sebutan ganteng.
"Sialan emang ni anak. Nyuruh nya tungguin di sini, eh tau nya udah ngabrit ke tempat makan aja." Gerutu labid merutuki sifat teman nya itu.
Ia pun melangkahkan kaki nya dan mencari lift yang menghubungkan ke lantai 3.
Tanpa labid sadari, ia menabrak bahu seorang gadis yang sepertinya seumuran dengan nya.
"Awww!" Ringis gadis tersebut.
Ia pun membantu nya."Sorry sorry gue gak sengaja."
"Gak pa..." Ucapan Gadis itu terhenti setelah ia menoleh pada dirinya.
"Lo!"
"Lo!"
Ucap nya bersamaan. Keduanya pun terdiam cukup lama. Hingga labid tersadar dan merasa tak enak pada gadis di hadapan nya ini.
"Sorry Rei gue gak sengaja. Lo gak papa kan? Ada yang sakit gak?" Tanya nya khawatir sembari memegang kedua bahu Reina.
"Gue gapapa kok."
Labid pun membantu Reina untuk berdiri.
"Rei Lo beneran gak luka atau apa gitu yang sakit?" Cemas zaisha."Kalo ada yang luka, mending kita ke dokter aja. Gapapa kok soal makan bisa nanti." Tambah dyara.
Reina tersenyum simpul mendengar nya.
"Gue gapapa. Lagian gue jatoh di lantai bukan di aspal.""Syukurlah" ucapnya bersamaan menghela nafas lega.
Disisi lain, naureen sedari tadi menatap sinis ke arah labid.
"Lo kalo jalan bisa pake mata gak sih. Main hp Mulu lagi jalan juga." Tuding naureen.
"Iya maaf gue ngaku salah jalan sambil main hp. Lagian Reina nya juga gak kenapa Napa." Jawab labid enteng
Naureen tak terima dengan jawaban labid.
"Masih mending sekarang Reina gak kenapa Napa. Kalau kenapa Napa Lo mau tanggung jawab? Enggak kan!"Reina yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepala dan berniat melerai keduanya.
"Udah deh Lo berdua ribut Mulu. Ntar jodoh loh."
"Amit amit." Ucap labid dan naureen bersamaan.
"Yahh kompak". Seru zaisha
"Terserah deh gue mau duluan makan. Laper" ucapnya melenggang pergi tanpa memperdulikan yang lain nya.
"Lah kabur dia. Susul yu." Ujar zaisha disusul oleh Reina dan dyara.
"Pergi dulu bid" kata dyara sembari melenggang pergi.
"Oke"
🐻🐻🐻
"Gue udah kenyang nih. Gue ke toilet dulu." Ucap dyara tergesa gesa menuju toilet.
Ditengah perjalanan, ia bertemu dengan labid dan Davin.
"Bid, Lo makan disini juga sama Davin. Gue kira Lo kesini sendiri." Ucap dyara menatap kedua nya.
"Gue di ajak sama nih anak."
Dyara mangut mangut mengerti.
"Gue kesana dulu ya." Kembali melanjutkan langkah nya yang sempat tertunda."Eh bentar Ra." Ucap labid menahan.
"Kenapa?""Gue minta nomor Reina, boleh?" Pinta nya ragu.
Sedangkan, yang dipinta malah menertawakan labid.
"Lo suka Reina? Dari kapan?"
Labid menggaruk tengkuknya yang tak gatal."Ya ada lah poko nya udah lama." Jawab nya salting.
Dyara tak henti henti nya menertawakan labid yang sepertinya sedang salting.
"Yaudah nih gue kasih nomor nya. Tapi Lo jangan chat yang macem macem."
"Iya gak akan."Dyara pun menyebutkan deretan nomor satu persatu. Sementara, labid dengan gesit nya mengetikan nomor tersebut dan menyimpannya.
Kemudian dyara menoleh pada Davin, "Lo mau nomor Reina juga? Atau mau naureen. Dia jomblo loh. Cocok sama Lo yang kebetulan lagi jomblo."
"Lo juga jomblo" balas nya tak mau kalah.
"Yaudah gue dari tadi mau ke toilet gak jadi jadi perasaan." Suntuk nya. "Gue pergi dulu" sambung nya.
"Thanks Ra" teriak labid senang. Ia beruntung karena hari ini dirinya di pertemukan dengan Reina.
Dyara hanya mengacungkan jempol ke atas sebagai jawaban.
🐻🐻🐻
TBC
Labid
- Anak OSIS
- Pinter
- nyebelin
- Tengil
KAMU SEDANG MEMBACA
ARZA
Teen Fiction"Ardan! Kita putus." "Putusnya jangan lama - lama. Besok atau lusa kita balikan lagi." - Nama nya Ardan gracio . Dia emang suka gonta ganti cewek padahal dia punya cewe. Cantik pula. Dan dia Zaisha lexa clairine . Tapi seorang ardan tetap akan mempe...